"Lisa" ucap jungkook.Lisa pun membalikkan badannya dengan tangan yang memegang gelas berisi wine.
Aduh si jungkook ko ngenalin gue sih. Gimana ini ~lisa berfikir sejenak.
"Ada apa ya ka" jawab lisa gugup.
"Anak alim kaya lo minum" ucap jungkook sambil terkekeh kecil.
"I iya ka, permisi dulu" ucap lisa dan membalikkan badan dan melangkah pergi. Namun baru satu langkah lisa berjalan jungkook sudah mencekal tangannya.
"Lepasin ka, aku mau pergi ke temen-temen aku" ucap lisa.
Tanpa sepatah kata pun, jungkook melepaskan genggamannya pada lisa dan membiarkan lisa pergi.
"Ada apa dengan kau eoh" ucap namjoon menghampiri jungkook.
"Ntahlah" jawab jungkook singkat.
"Ya sudah, cepat kemari" ucap namjoon sambil menarik jungkook kesebuah bar.
Mengapa hatiku tak tega memperlakukan lisa secara kasar. Kenapa begini, sebelumnya aku tak pernah menjadi lemah di depan wanita ~jungkook bermonolog didalam hatinya.
"Mari pulang" ucap lisa saat baru tiba menghampiri teman-temannya.
"Kau ini kenapa, katanya kita akan menghabiskan waktu hingga larut malam, sedangkan sekarang baru pukul 10" ucap jennie sambil memprout kan bibirnya.
"Benar, baru aku akan lanjut menari" ucap rose.
"Katakan kau ini kenapa" ucap jisoo.
"Sudahlah, kapan-kapan kita bisa kemari lagi, dimobil akan ku kasih tahu" ucap lisa.
"Huff, baiklah" ucap yang lain pasrah.
"Cepat katakan lis" ucap rose.
"Aku begitu penasaran" ucap jennie lalu memasang muka memelas pada lisa yang sedang menyetir.
"Tadi a aku melihat jungkook sunbae" ucap lisa.
"Ternyata karena itu" ucap jisoo.
"Untung kau mengajak kita pulang kalau tidak aku akan bertemu si lelaki brengsek itu" dengus jennie.
"Sabarlah jen" ucap rose.
Pikiranku sedang dalam satu pemikiran. Memikirkan seseorang yang selalu berputar di kepalaku. Apa ini, ada apa sebenarnya, semua yang ku alami serasa aneh. Makin keras aku berfikir makin tak bisa aku melupakannya. Ouhh, bantu aku menjelaskan semua ini ~ucap jungkook dalam hati sambil merebahkan diri diatas kasur kamarnya yang empuk.
Mengapa aku selalu membayangkan senyumannya, kekasarannya, pemaksaannya. Tidak tidak tidak, berhentilah memikirkan manusia laknat itu. Tapi mengapa semua hal tentangnya selalu ada di dalam pikiranku. Apa ini? Siapa yang bisa menjelaskan apa ini? Aku saja dibuat bingung dengan semua ini ~ucap lisa dalam hati sambil melamun didepan cermin.
Perlahan lisa menanggalkan pakaiannya, berjalan dan menempatkan tubuh nya tepat di bawah kucuran air hangat shower.
Menikmati pijatan dan sentuhan air hangat merupakan obat pelepas penat bagi lisa. Setiap sentuhan seakan menjadi nikmat dan merelaxkan. Namun segala pikirang tentang manusia itu masih terngiang dipikirannya. Mungkin hanya satu cara menghapusnya, yaitu adalah lisa juga tidak tahu.
Thx..
Maaf kalau part ini kependekan.
Diusahain part selanjutnya panjang.Happy reading 2K 🎉🎉🎊
Makasih yang udh setia baca and vote terus cerita ini. Aku bakal secepatnya update buat kalian.Sekian part ini. Makasih..
Byeeee
Karens7183