fiveteen

5.4K 263 4
                                    


Pagi hari yang indah. Matahari menyambut dengan hangat. Perlahan lisa membuka matanya. Setelah itu ia merubah posisi dari tidur menjadi duduk.

"Hari kedua tanpa oppa" gumam lisa.

Seorang oppa bagi lisa adalah segalanya. Ia yang selalu ada disaat duka maupun duka yang lisa alami.
Perlahan lisa berjalan menuju kamar mandi. Ditatapnya pantulan dirinya di depan cermin. Melamun, melamun, melamun, mungkin itu hobi baru untuk lisa. Ntah hal apa yang mampu menghapuskan hobi barunya itu.

Perlahan lisa melucuti seluruh pakaiannya. Dibiarkannya tubuhnya dihujani oleh kucuran air shower. Kelembutan setiap sentuhan air seakan memijit lisa secara perlahan. Sungguh membuat lisa terbuai akan semua itu.

Setelah acara mandi, lisa mengenakan seragamnya. Setelah itu lisa beranjak menuju meja makan. Ditatapnya bangku dihadapannya yang kosong.

"Biasanya oppa selalu dihadapanku setiap pagi" gumam lisa sebelum menghabiskan sarapannya.

Sesampainya lisa disekolah, ia langsung berjalan menuju kelasnya.

"Lisaa" teriak rose.
"Ada apa" tanya lisa.
"Cepet kemari" ucap jennie.
"Kalian membuatku penasaran" ucap lisa sambil menempati tempat duduknya.
"Ada berita bahagia" ucap jisoo.
"Cepat katakan" ucap lisa penasaran.
"Kita berempat mendapatkan kelas aselerasi mulai tahun ajaran tahun depan" ucap rose.
"Aku tidak mengerti" ucap lisa.
"Jadi mulai tahun depan kita langsung naik ke kelas XII" jelas jisoo.
"Yang benar" ucap lisa sambil membulatkan matanya.
"Iyaa" ucap jennie
"Kenapa bisa begitu" tanya lisa.
"Kau ini banyak bertanya" ucap jennie.
"Yang penting kita senang" ucap rose.
"Benarr" ucap jisoo.

Pelajaran dimulai. Pelajaran bahasa yang sangat membosankan bagi lisa,jennie,dan rose namun berbanding terbalik dengan jisoo. Jisoo sangat menyukai pelajaran bahasa, cita-citanya yang menuntunnya agar menyukai pelajaran ini.

Bell istirahat berbunyi. Lisa,rose,jennie,dan jisoo beranjak menuju kantin. Sesampainya disana mereka langsung memesan makanan dan langsung makan dengan tenang.

"Jennie pulang sekolah kau ditunggu taehyung sunbae di parkiran" ucap teman sekelasnya.
"Baik, nanti aku kesana" ucap jennie kecut.

"Ada apa dengan si alien itu" ucap rose bingung.
"Aku temui atau tidak ya" ucap jennie.
"Kau temui saja, siapa tahu penting" saran lisa.
"Tapi jika si alien itu berniat buruk bagaimana" ucap jennie.
"Kita akan membuntuti kalian nanti, jika dia berani macam-macam.." belum selesai jisoo berbicara, rose sudah memotongnya.
"Kita akan membantumu" sela rose.
"Kau ini, aku kira apa" ucap lisa.
"Baiklah" ucap jennie.

Istirahat selesai. Pelajaran kedua dimulai, keadaan kelas sangat sunyi, karena memang sedang ada pelaksanaan ulangan harian.

...

Bel pulang berbunyi. Seluruh murid berhamburan keluar kelas. Di koridor dekat lapangan basket sudah ada lisa dan kawan-kawan yang sedang mengamati keadaan sekitar.

"Jennie, cepat kau ke parkiran" ucap jisoo.
"Si alien itu sudah menunggu" ucap rose.
"Kita disini, tenang saja" ucap lisa.

Jennie hanya mengangguk pasrah. Ia mulai berjalan menghampiri taehyung yang sedang bersandar di pintu mobilnya.

"Lama menunggu" ucap jennie saat tiba dihadapan taehyung.
"Tidak, hanya setengah jam" ucap taehyung datar.
"Mian, ada apa kau mengajakku kemari" tanya jennie.
"Aku ingin minta maaf atas perbuatanku yang telah menyakiti hatimu" ucap taehyung dengan nada lembut.

flashback

Taehyung pov

Aku sangat menyesal telah menyakiti hatinya. Sejujurnya aku mulai menyukainya, namun apa yang bisa aku perbuat, karena aku hanya terikat pada sebuah permainan jin hyung. Aku mencintainya, aku mulai mencintainya mulai saat kita kencan untuk pertama kalinya.

Aku merasakan ada yang beda setiap kali aku melihatnya. Dan entah mengapa jantungku selalu bermaraton saat didekatnya.

Aku putuskan untuk mengungkapkan yang sebenarnya. Karena hati ini sudah tak bisa aku elak lagi.

flashback end

Author pov

"Jadi apa kau mau memaafkanku" ucap taehyung memastikan.
"Aku akan mencobanya" ucap jennie.
"Terimakasih kau memang baik hati" ucap taehyung.
"Tapi hati yang baik ini pernah kau sia-siakan" ucap jennie.

Sekarang lisa,jennie,rose, dan jisoo sedang berada di rumah jisoo. Mereka berencana menginap malam ini.

"Tadi kau diapakan saja dengan si alien itu" ucap rose.
"Bisa tidak kau tidak memanggilnya alien, itu terdengar aneh" ucap jennie.
"Baik, cepat katakan" ucap rose.
"Dia hanya meminta maaf" ucap jennie.
"Lalu, kau memaafkannya" ucap lisa.
"Iya, aku melihat ketulusan di kedua matanya" ucap jennie.
"Tapi tetap berhati-hati, dan selalu bercerita ke pada kami apa yang terjadi" ucap jisoo.
"Siapp" balas yang lain dengan hormat.

Mereka menghabiskan waktu dikamar jisoo. Hanya sekedar bercerita dan bercanda tawa. Mereka terlihat sangat bahagia saat ini. Namun entah dengan saat nanti...

...

"Tae, kau jadi meminta maaf pada jennie" tanya namjoon.
"Iya" balas taehyung singkat.
"Kenapa kau, sudah minta maaf bukan" tanya jin.
"Benar, tapi kelihatannya hatinya masih sangat sakit" ucap taehyung.
"Sudahlah, wanita memang sulit ditebak" sahut jungkook.
"Lalu selanjutnya kau mau apa" tanya jin.
"Yakin kau akan menjadikannya kekasih" ucap namjoon.
"Ntahlah" ucap taehyung.
"Kau ini lelakikan, gunakan cara apapun seperti aku ini" ucap jungkook.

...

Sekarang lisa berada di sebuah tempat makan. Lisa akan membeli beberapa makanan untuk makan malam dirumah jisoo. Lisa hanya sendiri, padahal mereka ingin menemani tapi lisa menolak.

"Ditunggu sebentar ya" ucap pelayan itu lalu pergi.
"Lisa, sedang apa kau disini" ucap mingyu.
"Mingyu, aku sedang membeli makanan, dan kau" tanya lisa.
"Sama, aku juga sedang membeli makanan, kau hanya sendiri" ucap mingyu.
"Iya" balas lisa.

Merekapun saling berbincang sembari menunggu makanan datang. Setelah makanan datang mingyu mengantar lisa ke rumah lisa. Tanpa menyadari ada yang memperhatikan mereka sedari tadi.

Mian banget lama update ya kawan.
Sibuk ulangan akunya.
Diusahain lebih sering update.
Vote dan commentnya jangan lupa ya.
Follow juga akunnya, karena bakal ada chapter yang di private.
Gumawo.

karens7183

BBAA {liskook}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang