Part 12: Save Her

6.4K 315 7
                                    

Sebelum masuk ke cerita, aku mau ngingetin lagi jangan lupa vote & comment. Oh iya, cerita ini beberapa part ke depan bakalan ada yang aku private. Kenapa? Karena ada beberapa part yang mengandung unsur "Adult & Mature". Jadi aku putuskan untuk private part yang mengandung unsur itu. Buat pembaca yang masih dibawah LEGAL AGE, mohon kesadarannya saja. Kalau tetap mau membaca part yang mengandung unsur tersebut silahkan saja, monggo, gak aku larang tapi balik lagi ke kesadaran masing - masing. Di preface cerita ini juga sudah aku ingetin dan aku rated umur yaitu 20+. So, it's up to you guys. Sekarang silahkan nikmatin lanjutan ceritanya. Hug&Kisses :*

Best Regards,

Ken.


***

Altair tahu jika Gladyss menghindarinya sebab ia sempat melihat wanitanya itu berjalan kembali masuk ke dalam gedung. Altair sengaja mengirim bunga untuk Gladyss ke apartemen dan kantor tempatnya bekerja. Ia juga sengaja menunggu Gladyss pulang dari kantor yang harusnya sudah sejak satu jam lalu tetapi ia tetap menunggunya. Altair rasa saat ini adalah waktu yang tepat baginya untuk menaklukan lagi hati wanitanya itu. Tapi ia tahu jika hal itu tidak akan semudah dahulu. Ia telah menyakiti hati wanitanya dengan cara yang keterlaluan.

Dengan lunglai Altair membalikan badannya dan kembali masuk ke dalam mobilnya. Pasti Gladyss masuk kembali ke dalam katornya karena melihat Altair menunggunya di halaman parkir. Maka dari itu Altair memilih mengalah daripada membuat wanitanya pulang terlalu malam. Altair menyalakan kembali mobilnya dan meninggalkan halaman parkir El's Company. Baru berjalan tidak terlalu jauh Altair kembali memutarbalik mobilnya kembali ke El's Company.

Firasatnya mendadak menjadi tidak baik jika ia meninggalkan wanitanya sendirian tetapi ia juga tidak bisa sembarangan muncul dihadapannya. Pasti Gladyss akan menghindarinya seperti tadi lagi. Maka dari itu ia memakirkan mobilnya tidak jauh dari tempat tadi, kurang lebih berjarak 300 meter dan ia masih bisa memantau dari dalam mobil kapan Gladyss akan pulang.

Detik berlalu menjadi menit, menit berlalu menjadi jam. Sudah 4 jam Altair menunggu Gladyss. Kenapa wanitanya memakan waktu yang sangat lama di dalam gedung itu. Apa yang dikerjakannya sehingga lupa waktu seperti ini. Baru saja Altair ingin keluar dari mobil memastikan apakah Gladyss baik – baik saja di dalam sana tetapi dari arah lain ia melihat Gladyss baru saja keluar. Wanitanya itu keluar dari dalam gedung kantornya dan berjalan ke arah yang berlawanan dengan posisi Altair menunggu. Altair heran mengapa Gladyss pulang dengan berjalan kaki padahal biasanya ia pulang menggunakan taxi.

Dengan berhati – hati ia menjalankan mobilnya dengan pelan, mengikuti langkah kaki Gladyss dari belakang. Altair tersenyum melihat bagaimana cara wanitanya itu berjalan. Ia hanya berjalan dengan biasa saja tetapi dimata Altair cara wanitanya berjalan sangatlah sexy. Pinggulnya yang sexy bergerak ke kanan kiri mengikuti langkah kakinya dan jangan lupakan bokong yang berisi milliknya itu. Hanya berjalan kaki saja sudah membuatnya bergairah bagaimana dengan hal – hal lainnya.

Lama kelamaan langkah kaki Gladyss menjadi semakin cepat ketika ia melewati persimpangan jalan. Tetapi langkah kakinya mendadak terhenti dan lengannya tengah dicekal oleh seorang pria. Altair yang melihat semuanya. Bagaimana segerombolan pria itu menggoda Gladyss bahkan sampai menyeretnya menuju sebuah gang yang gelap dan sepi.

Pikiran Altair menjadi kalut. Ia tidak mau pria – pria itu menyentuh wanitanya, miliknya. Dengan tergesa Altair mengambil pistol yang tersimpan di dashbor mobilnya. Sebenarnya setiap mobil miliknya tersimpan sebuah pistol, just in case ada sebuah kejadian berbahaya seperti ini.

MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang