Seekor makhluk setinggi 6 meter dengan badan kekar berbulu dan berwarna biru keputihan berkepalakan serigala bergigi taring yang sangat tajam mengkilap, membawa sebuah palu besar berwarna keperakan di tangan kanannya, hembusan nafasnya cukup terasa panas ketika mengenai tubuhku. Sekarang kami sedang dihadapkan dengan situasi yang membuat keringat kami bercucuran."SSSAAAAAAHHHHHHH!"
"Yang benar saja, apa dia sekuat itu? Lihat saja palunya, mungkin lebih besar palunya daripada badannya." Jin sedikit menarik bibirnya dan menatapnya dengan pandangan mata yang tajam.
"Egh... Entahlah, yang penting sekarang bagaimana kita bisa menghadapinya?" mengelap mukaku dengan lenganku dan mulai menarik pedangku keluar dari sarung coklatnya.
"Bagaimana ? Kita coba saja."
"Gampang sekali mengatakannya ya."
"Mau bagaimana lagi? Jalan pelarian kita hanya jembatan itu dan kalau kita menyebrang pasti akan terkejar." Jin mengatakannya sambil menoleh ke arah jembatan coklat bergoyang tadi.
"Eeemmmhhh.." Saat itu aku hanya memikirkan cara mengalahkan makhluk besar itu.
"Yuki, kau pimpin." Jin mengatakannya dengan nada serius.
"Eh? Kok ak-"
"Bukannya sudah biasanya? Ayo, Yuki. Aku percaya padamu." Bibirnya tersenyum namun tetap fokus pada musuh.
"Percayalah pada sahabatmu." Tiba-tiba kata-kata itu datang ke pikiranku.
"Baiklah, Ayo!"
"SSSSAAAAHHHHHH!" Kobolt King mulai berteriak lagi membuat beberapa stalagtit terjatuh. Hampir mengenai kami namun kami berhasil menghindarinya. Dan dia mulai mengangkat palu besarnya dan terlihat mengkilap karena atap gua yang berlubang membuat cahaya dapat menembusnya.
"Hati-hati! Jin, kau pergi ke bagian kiri, aku akan serang bagian kanannya." Komandoku sambil mengambil langkah cepat mendekati bagian kanan tubuh Kobolt King. Makhluk itu melihatku yang sedang berlari menuju arah kakinya dan mulai mengayunkan palu besarnya ke arahku.
"Syuut... Duumm!" Ayunan palu itu sangat terasa anginnya dan hantamannya membuat seisi gua bergetar.Untung saja aku berhasil melompat dan menghindarinya.
"Oiii gendut! Disini!" Jin berteriak mencuri perhatian Kobolt King. Makhluk buas itu mulai mengayunkan palu besarnya ke arah Jin lewat samping dari akhir tumbukan tadi.
"Hati-hati, Jin!"
"Ctang!" Terjadi tumbukan logam dengan suara yang menggelegar disana.
"Yuki, kau teruskan saja!" Teriak Jin sambil mengernyitkan giginya.
"Percayalah pada sahabatmu." terngiang kembali ucapan itu di kepalaku.
"Emh.. Baiklah.. Bersiaplah Kobolt!" Aku berlari menuju bagian belakang makhluk berbulu itu yang posisinya agak miring karena sedang dalam posisi menyerang Jin. Aku melompat dan mulai berlari di tubuh makhluk besar itu. Saat tiba di bagian kiri kepalanya, dia menoleh ke arahku dengan mulut yang penuh gigi setajam pedang yang diasah dengan rajin.
"RRROOOOAAAGGGHHHH!"
Aku terlempar ke bagian kiri badan Kobolt King. Tak lama kemudian dia mulai mengayunkan palunya padaku yang masih melayang. Akupun menangkisnya dengan sebilah pedang yang masih kupegang erat. "Ctang!" Pedangku cukupkuat untuk menangkis ayunan super dari makhluk itu. Namun diriku terhempas ke bagian dinding yang kulihat tadi mengeluarkan sebeerkas cahaya.
"Ugh!" Aku mengelus bagian belakang tubuhku yang bertumbukan dengan dinding gua tadi.
"RROOOOAAAAAGGHHHH" Saat kulihat ke atas, ternyata sang Kobolt sudah siap dengan serangan berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penjelajah
FantasyGaia. Itulah nama dunia yang kami sebut disini. 7 macam ras yang ada di dunia ini sudah hidup sejak beribu-ribu tahun yang lalu . GUILD adalah salah satu organisasi penyokong di setiap kota. Orang-orang mendapatkan barang dan uang dari sini. Penjel...