Part 13 - you're mine

7K 366 4
                                    

[Ali POV]

Aku menggandeng Prilly ke meja yang sudah ku pesan sebelumnya. Banyak pasang mata yang menatap kagum ke arah kita berdua. Bagaimana tidak? Prilly yang menggunakan dress selutut kuning gadingnya yang benar-benar serasi dengan kulitnya yang putih mulus, belum lagi rambutnya yang digulung ke atas menampakkan leher jenjangnya. Tentu akupun mengimbangi penampilan Prilly hari ini. Aku mengenakan setelan semi formal dengan celana jeans hitam diapdukan dengan kaos putih yang dibalut dengan jas hitam pula membuatku terlihat gagah.

Kami berdua pun duduk di meja yang kami pesan, dan mulai memesan makanan. Banyak obrolan yang kami bicarakan sambil menunggu makanan datang.

Acara makan sudah selesai. Kini aku mulai gugup karena berniat untuk meluncurkan niat awalku malam ini. Aku ingin mengutarakan perasaanku pada Prilly. Tidak tanggung-tanggung, aku ingin menjadikannya tunanganku sekalian, karena sudah tak sabar ingin mengikatnya.

"Pril, ada yang mau aku omongin sama kamu." Ucapku sambil menatapnya lekat.

"Ah Ali kaya sama siapa aja.. biasanya juga langsung ngomong ga pake izin segala." Katanya.

"Oke Pril."

Aku memberi kode pada orang suruhanku di belaang Prilly, tak lama lampu restauran pun padam. Orang-orang di sekeliling terlihat kaget, termasuk Prilly.

"Li, kamu dimana? Aku takut.." kata Prilly.

Aku tak menjawab, malah menjauhinya.

"Li,.. ?" Panggil Prilly lagi..

Aku berjalan menuju panggung mini yang disediakan oleh restauran. Aku duduk dibalik piano berukuran besar yang ada disana. Aku mulai menekan tuts tuts itu dengan lihai, dan otomatis lampu sorot mengarah padaku.

Ku ingin hatimu yang tulus
Ada di setiap detik ku
Jadikan hidupku berwarna dengan cintamu
Kasih mu

Hati yang tulus slalu
Janji hati hidup mati kita pun bersama

Kau kan slalu ada


Di setiap hembusan nafasku ini
Akan ku jaga akan ku bawa
Sampai mati..huo

Kau kan slalu ada
Hingga jantungku tidak berdetak lagi
Akan ku jaga akan kubawa
Sampai mati..huo

Kau kan slalu ada
Di setiap hembusan nafasku ini
Akan ku jaga akan ku bawa
Sampai mati..huo

Kau kan slalu ada
Hingga jantungku tidak berdetak lagi
Akan ku jaga akan kubawa
Sampai mati..huo......

Janji Hati - Aliando Syarif

Aku menghentikan permainan pianoku.

"Prilly..."

Aku mulai berbicara di microfon. Dan otomatis lampu sorot juga mengarah ke arah Prilly.

"Aku bukanlah pria romantis, bukan juga pria yang puitis. Mungkin aku bukan lelaki yang sempurna, bukanlah lelaki yang kamu harapkan. Tapi aku punya hati dan cinta yang sempurna untuk kamu. Aku juga punya harapan yang besar untuk selalu bisa bersamamu dan membuat kamu selalu bahagia. Aku tahu ini terlau cepat. Dari yang awalnya kamu adalah sahabat masa kecilku, yang tak pernah sekalipun aku lupakan meski kita sudah sekian lama tak saling jumpa. Sampai hari itu, saat aku bertemu denganmu lagi, dan bodohnya aku yang tak langsung mengenalimu, meski aku tau tatapan itu, mata indah itu selalu terekam jelas di mataku. Hingga aku sadar, memang kamu adalah wanita yang selama ini aku cari."

Aku menghentikan sejenak kalimatku dan menghampirinya dengan membawa sebuah kotak beludru berwarna merah, kubuka kotak itu dan memperlihatkan sepasang cincin yang kubeli untuk Prilly. Prilly tampak berkaca-kaca menatapku penuh arti. Aku berlutut dihadapannya.

"Prilly Cantika Putri, dengan segenap hati yang ada, dengan segenap ketulusan yang kupunya, dengan ini, malam ini, aku ingin menjadikanmu tunanganku Pril... would you be mine?" Pintaku harap-harap cemas.

[Prilly POV]

Tak ada lagi kata-kata yang bisa meluapkan kebahagiaannku malam ini. Sungguh aku benar-benar tidak menyangka kalau Ali akan melakukan hal ini. Ternyata dia juga menyimpan perasaan yang sama terhadapku. Aku tahu ini terlalu cepat, bahkan setelah apa yang dilakukan Verrel terhadapku. Tapi itu tak membuatku menutup hati pada Ali. Semenjak aku mengingat kenanganku bersama Ali, aku sangat nyaman berada di dekatnya.. dia begitu menjagaku. Padahal awal perjumpaanku dengannya pertama kali di mall itu, dia adalah seorang pria dingin tak berperasaan, tapi melihat sikapnya sekarang terhadapku membuatku berlinang air mata, aku tak mampu menahan genangan yang sudah berkumpul di pelupuk mataku. Saat ia berlutut di hadapanku sambil menyodorkan kotak beludru itu aku menangis haru.

"Li.." aku memegang kedua tangannya dan membantunya berdiri. Aku pun bersiri dari dudukku di kursi.

"Aku bener-bener ga nyangka kamu bakal ngelakuin ini semua buat aku li. Aku bingung mau bilang apalagi sama kamu, yang jelas.....

"Aku juga cinta sama kamu li. Aku mau tunangan sama kamu"
Akhirnya aku menerima pinangan Ali padaku.

"Serius Pril? Makasih, makasih banget kamu mau kasih aku kesempatan ini, aku ga akan sia-siakan kamu. Aku cinta kamu." Ali merengkuhku erat, dan cukup lama hingga pelukan kami terbuyarkan dengan riuh tepuk tangan pengunjung restauran. Mendadak lampu menyala dan memperlihatkan semua orang yang sudah berkumpul mengitari kami berdua. Yang membuatku tak percaya, ada mama papa dan tante resi, kaia dan raja juga turut serta hadir di restauran, membuatku menangis lagi dan menutup mulutku tak percaya.

Kemudian Ali melepaskan pelukannya padaku, lalu ia mengambil cincin dari kotak itu. Ali mengambil satu cincin dan dipakaikannya ke jari manisku. Lau ku ambil cincin lainnya dan kupasangkan pada jari Ali. Dan saat itu juga kami resmi bertunangan.

[Author POV]

Memang mungkin ini terlalu cepat untuk Prilly menjalani hubungan yang baru dengan orang yang baru pula. Namun ia merasa memang Alilah sepertinya yang mampu menjaganya, menjadi imam baginya dan menjadi ayah dari anak-anaknya kelak.

TBC...

My Perfect ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang