Part 19 - Pria Psycho

6.9K 388 37
                                    

[Prilly POV]

Aku terbangun dari tidurku. Aku sudah merasa lebih tenang sekarang, apalagi aku melihat Ali ada sisiku. Aku merasa aman dan nyaman disaat yang bersamaan jika aku berada di sisi Ali. Sungguh jika tak ada Ali saat Verrel mengejarku, aku tak tahu apa yang akan terjadi pada diriku selanjutnya.

Hari ini tepat dua hari setelah kejadian naas yang aku alami. Sudah dua hari ini pula aku selalu diam termenung, melamun. Papa dan mama tampak sangat mengkhawatirkanku. Ali dan yang lainnya pun tak pernah sekalipun bertanya padaku akan kejadian yang menimpaku kala itu. Mungkin mereka memikirkan keadaanku yang seperti ini.

Hingga papa bicara padaku bahwa aku akan menemui psikiaterku yang dulu pernah menanganiku.

“Prilly sayang, nanti dokter Faye akan datang menemui kamu. Kamu inget ga sayang? Dokter Faye adalah dokter yang dulu pernah membantu kamu waktu kecil?” ucap papa.

Aku hanya menatap papa, lalu menggeleng.

“iya sayang, kamu temui dokter Faye ya? Biar kamu bisa kembali seperti dulu lagi. Aku akan temani kamu terus sayang.” Imbuh Ali mendukung papa.

Kemudian aku mengangguk.
Setelah makan siang, dokter Faye datang menemuiku.

[Ali POV]

Aku sangat mengkhawatirkan keadaan Bie ku. Dia selalu termenung. Pernah suatu ketika pun aku melihatnya yang tiba-tiba menangis. Pasti trauma yang dialaminya benar-benar mendalam. Sungguh seklaipun takkan kumaafkan perbuatan Verrel. Rencananya siang ini setelah aku menemani Prilly bertemu dengan dokter Faye, aku akan mendatangi si keparat Verrel itu. Gara-gara dia keadaan Bie jadi seperti ini.

Kemudian seorang wanita paruh baya yang mengenakan jas dokter memasukki ruangan. Ternyata dokter Faye.

“selamat siang Prilly?” sapa dokter Faye.

“siang dokter.” Aku menjawab sapaan dokter dan menjabat tangan untuk berkenalan dengannya.

“saya Ali. Tunangan Prilly. Terima kasih sudah datang dok.”

“bukan masalah pak Ali. Saya sangat kenal dengan Prilly. Sudah lama saya tidak bertemu dengannya. Bisa saya mulai periksa?”

“iya silakan dokter.” Ucapku menyilakkan dokter memeriksa Prilly.

“Hallo Prilly? Apa  kabar?”
Prilly tersenyum untuk menyapa dokter Faye. Kemudian perbincangan antara dokter dan pasien pun berlangsung. Prilly menjawab pertanyaan dokter Faye dengan singkat sambil sedikit tersenyum. Hingga tiba pertanyaan dokter Faye yang menanyakan soal kejadian waktu itu, membuat Prilly terisak dan menggenggam dengan kuat jemariku yang selalu berada disampingnya.

“ak-aku juga gatau. Semuanya terjadi sangat cepat dokter. Yang aku ingat, aku sedang di gerbang menunggu sahabatku Mila. Hingga tiba-tiba ada sepasang tangan yang membekap mulut dan hidungku lalu dibawa ke dalam mobil. Tak lama kemudian aku pingsan  dan tak ingat apa-apa lagi.”

Aku mengelus rambut Prilly dengan lembut untuk menennagkan dia yang tengah terisak kembali mengingat kejadian saat itu. Aku sendiri baru mendengar ceritanya sekarang, karena aku belum pernah menanyakan hal ini. Karena aku mengkhawatirkan keadaannya. Lalu dia melanjutkan ceritanya lagi.

“saat aku sadar, aku sudah berada dalam sebuah kamar yang sangat asing. Kemudia dia datang. Dia masuk ke dalam kamar itu. Dia adalah Verrel. Mantan kekasihku. Dia saiko. Dia bukan seperti orang yang aku kenal. Dia semakin berani menyentuhku dok. Hiks hiks... dia mau memperkosa aku. Ali.... sumpah aku berusaha berontak li. Aku mengambil vas bunga dan memukul kepalanya, lalu aku kabur. Aku lari sebisa aku hingga aku ketemu kamu li. Aku takut. Ak-aku... akuuu...”

Prilly nangis sejadi-jadinya. Aku memeluknya dengan erat. Aku mengisyaratkan dokter Faye untuk menghentikannya hari ini. Aku tak sanggup melihat Prilly histeris seperti ini. Aku memeluk dan menennangkannya.

“sssttttt... udah ya jangan nangis. Aku akan selalu ada buat kamu. Maafin aku kemarin aku udah gagal buat jagain kamu sayang.” Ucapku sambil membelai rambutnya dan mengecup keningnya dalam.

“aku janji sama kamu. Aku akan selalu jagain kamu. Hal seperti kemarin ga akan keulang lagi ya sayang.” Tambahku. Dan Prilly semakin mengeratkan pelukannya padaku.

“baiklah Prilly, sampai disini dulu ya. Ingatlah, semua akan baik-baik aja Prilly. Kamu harus tenang dan selalu berpikir positif ya.” Ucap dokter Faye.

“Ali, nanti saya akan bicarakan dengan dokter yang menangani Prilly soal resep obat ya. Sekarang kamu tenangin dulu tunangan kamu. Jaga dia baik-baik ya. Kalau ada apa-apa, kamu bisa panggil saya lagi. Saya permisi.” Tambah dokter Faye lagi.

“baik dokter. Terima kasih.” Ucapku.

Setelah beberapa saat, kulihat Prilly sudah tertidur dengan nyenyak. Sekarang saatnya aku untuk menemui Verrel. Ku minta mama untuk menemani Prilly sementara aku tinggalkan.

Setibanya di tempat penyekapan Verrel...

“bagaimana Bram? Aman?” ucapku pada Bram.

“aman mas Ali. Dia ada di dalam.” Jawab Bram.

Akupun memasukki ruangan. Tak pikir panjang, aku kembali memukul wajah Verrel yang sudah tak berbentuk itu. Sekali pukulan untuk meluapkan kemarahanku padanya.

“BRENGSEK. Gara-gara lo Prilly sekarang mengalami TRAUMA. Maksud lo apa hah melakukan ini semua pada PRILLY? Prilly udah ngelupain lo brengsek, sebentar lagi Prilly bakalan jadi istri gue. Lo gak berhak lagi buat sentuh PRILLY. AARRGGGHH kurangajar!!!!” teringat tangan kotor itu berani menyentuh Prilly kemarahanku meluap begitu saja. Ku pukul meja yang ada di dekatku sekuat mungkin. Hingga sepertinya tanganku akan memar. Tapi tak kupedulikan.

“cuiiihh... LO udah ngerebut Prilly dari gue brengsek. Prilly PACAR GUE!. Dengan mudahnya LO MAU NIKAHIN PACAR GUE HAH?” jawab Verrel tak tahu malu.

“LO MIKIR REL. Lo udah nyakitin hati Prilly. Lo udah nyelingkuhin orang sebaik Prilly. Dia Kurang apa hah? Sampe lo tega nyakitin PRILLY KAYA GITU? Gue ga habis pikir sama jalan pikiran lo. Sekarang lo tanggung AKIBATNYA.”

“BRAAAAMMMM.!”

“iya mas Ali?” jawab Bram.

“ SERET SI BRENGSEK INI KE KANTOR POLISI. PASTIKAN DIA DIHUKUM SESUAI DENGAN KEJAHATAN DIA BRAM. Jangan biarkan dia lolos.” Ucapku.

“Baik mas Ali.”

“LEPASIN GUE. ALI LO INGET YA. PRILLY MILIK GUE. HANYA MILIK GUEEE. HAHAHAHAH”

“dasar saiko tu orang.” Ucapku.

Lalu kutinggalkan tempat itu untuk menemui Prilly lagi. Dia pasti akan mencariku.

TBC....

My Perfect ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang