Aksara bermain main di ruang minda menjenguk seketika
Sama seperti pertama kali aku jatuh cinta
Bukan pada raut wajah yang jelas tiada tandingannya
Tapi pada nilai bahasa yang di tuturnyaMasih lagi aku kenang
Ayat-ayat yang berlagu tanpa irama
Bagai menusuk terus pada degupan jantung kecil ini
Riaknya sukar untuk aku duga
Namun ikhlasnya dia meluah lebih dari apa yang kau boleh jangkaKelmarin aku masih sendiri
Memikir apakah benar ini yang di takdirkan Tuhan
Semalam aku masih sendiri
Mengusik hati yang kian diam
Kelam dalam memakna rasa
Hari ini?
Ya aku masih sendiri, di meja kecil ku
Menulis bait-bait kata untuk dia
Yang tak pernah tahu kewujudan kuPolos kah aku
Atau aku cuma penakut dalam menulis kisah
Terkadang aku jadi pedih sendiri
Kerana aku tak mampu untuk luahkan
Apakah benar ini cubaan Tuhan untuk ku
Atau sekadar mainan rasa untuk gadis desa seperti akuBukannya kau tahu
Rasa di dada yang memuncak menafikan analisis dari otak
Mencerna dan menarik urat-urat dalam pertelingkahan yang masih tak sudah sekian kalinyaPerit dalam resah
Aku tak tahu
Apakah aku masih bisa bahagia dengan cara ini
Dulu aku yakin
Sangat yakin
Ini cara aku mencintaimu
Dari jauh dan diamKelakar,
Teman-teman ku sering mentertawakan aku
Katanya aku kelam sendiri kelak
Tak mengapa
Aku bahagia
Ini cara ku mencintaimu
Dari jauh dan diam
YOU ARE READING
Puisi Buku Biru
PoetrySeleksi Puisi dalam buku biru Ada dari dia Ada juga untuk dia p/s: Saya tulis ikut suka saya.