Di bait bait kata yang terukir itu
Terlihat jelas kenangan yang cuba kita hapuskan
Kau memulakan langkahmu tanpa berpaling
Aku memulakan pemergianku tanpa sesalan
Dan tiap kali kita bertemu pada ruang dan waktu yang sama
Cukup bersahaja kau melewati ku
Cukup tenang ku abaikan riak wajahmu
Bagi kita mungkin ini cuma kenangan lama perlu terpadam sendiri akhirnya
Melihat kau dipelaminan buat aku terdiam seketika
Kita cuba kait semua benang yang kita punya dengan harapan menjadi sehelai kain
Kita cuba tampal setiap lubang yang ada dengan harapan jalan rata menyenangkan
Kita cuba warna semua kanvas putih dengan harapan ianya ceria tanpa kesedihan
Tapi kita lupa
Kita terlupa
Kita sengaja lupa
Kita punya Tuhan untuk setiap benang kita
Untuk setiap lubang kita
Untuk setiap kanvas kita
Jadi aku kira
Itu mengapa kita tak pernah tahu
Apa salah kita
YOU ARE READING
Puisi Buku Biru
PoetrySeleksi Puisi dalam buku biru Ada dari dia Ada juga untuk dia p/s: Saya tulis ikut suka saya.
