Ini adalah cerita seorang remaja yang tak berhak jatuh cinta.
Diderasnya tangisan langit yang menetes dan di saksikan pula oleh ribuan orang. cintanya hilang terbawa arus derasnya tetesan tangisan sore itu. Berjatuhan seperti air yang kini berjatuhan pula dari penghujung matanya. Tembakan beberapa saat yang lalu membuat layu kakinya, hingga ia tak bisa lagi berdiri dengan sempurna. Hatinya yang berdegup kencang, kini tak lagi ia rasakan…Mau tau kelanjutannya? Yu baca terus karyaku dalam cerita yang berjudul "LOVE IN SENJA"
Ini adalah karyaku yang pertama FOLLOW ME.
Part : 1
.
.
.
Zerra Anatasya gadis cantik yang baru lulus sekolah menengah pertama di daerah IBU KOTA JAKARTA. Dia berusia 16 tahun dan lahir pada tanggal 15 Agustus 2001. Kalian bisa memanggilnya dengan panggilan Zerra. Dan mulai besok dia akan bersekolah kembali di SMA MOON END START. Cukup mahal dan cukup terkenal sekolah itu. Perjuangan yang cukup melelahkan bagi Zerra untuk bersekolah di sana. Untung saja Zerra anak yang pandai dan rajin menabung itu sangat membantunya untuk bisa bersekolah di sana. Beas siswa.Zerra bukan anak dari pengusaha kaya, bos, kantoran, apalagi anak pak presiden sama sekali bukan. Propesi-propesi itu sama sekali bukan ciri-ciri dari orang tua Zerra. Zerra anak sederhana yang di lahirkan oleh keluarga kecil yang sama sekali tidak punya apa-apa. Zerra adalah anak dari seorang penjahit keliling yang tidak bisa bicara. Bisu. Ayahnya mengalami kebisuan sejak dia di lahirkan. Sedangkan ibunya meninggal saat melahirkan Zerra. Zerra begitu sangat dekat dengan ayahnya. Zerra sama sekali tidak pernah mengenali wajah ibunya. Hanya sebuah nama yang bisa dia kenang dari sosok wanita yang melahirkannya. ANITA. Itu sebuah nama yang berarti bagi gadis remaja ini. Nama itu adalah nama yang tertulis di kalung pemberian terakhir ibunya.
Besok adalah hari Masa Orientasi Siswa. Dan Zerra malam ini sangat sibuk dengan persiapan-persiapan yang ia harus bawa besok. Barang-barang teka-teki yang membuat amarah manjadi. Barang inilah makanan itulah semuanya membuat Zerra tidak sempat merapikan diri. Tidak peduli dengan dirinya yang amburadul yang jelas Zerra besok harus siap siaga.
"Yey… selesai.!" Ucap Zerra sedikit agak berteriak. Mengusap kening yang di penuhi bulir-bulir air laut. Tersenyum lalu meletakan papan nama dari kardus di sebuah meja belajar yang kumuh. Kemudian dia melirik jam yang terpampang di dinding kamarnya. Jam menunjukan pukul 10;54. Memang sudah malam, dan di luar rumah pun sudah lengang tak ada orang yang berjalan di kawasan rumahnya lagi. Hening hanya jeritan hewan kecil yang menenagkan. "Huahhh selamat malam" membaringkan badan tanpa melihat keadaan sekitar.
***
Jam menunjukan pukul 06;30. Sedangkan peserta MOS harus datang tepat pukul 07:00 tidak lebih. Sedangkan Zerra, ia baru bangun dan baru bersiap memakai semua yang hari ini harus ia kenakan selama beberapa hari. Jelas dirumah Zerra tidak ada orang yang membangunkannya. Ayah Zerra pergi kemarin pagi bekerja seharian di rumah mewah yang agak jauh dari rumahnya.
"Biarlah tak mandi yang jelas sekarang aku tidak kesiangan" Ucap Zerra sembari merapikan pakaiannya. Dan atribut-atribut lainnya. Dari mulai tas yang di buat dari karung, papan nama yang di buat semalam olehnya yang terbuat dari kardus (bagian depan nama asli peserta. Dan bagian belakang nama kartun yang peserta sukai. Zerra menuliskan nama kartun Naruto. Itu kartun kesukaannya dan yang paling Zerra suka dalam film kartun itu ialah Shasuke. Baginya semua pemeran dalam kartun itu seperti nyata), Mengikat rambut panjangnya dengan rapia yang berwarna biru dan merah. tidak lupa dengan topi bola yang di belah dua. Setelah selesai ia mengenakan kedua kaus kaki yang berbeda warnanya. sebelah kiri berwarna hitam pekat dan sebelah kanan berwarna putih. Kemudian dia memasang kedua sepatunya. Setelah selesai Zerra berlari menyusuri jalanan kecil menuju kejalanan besar.
Jam menunjukan pukul 06;50 sedangkan Zerra masih berdiri di pinggir jalanan umum. Kepanikan pun datang. Keringat dingin bercucuran membasahi kening Zerra.
"Ayolah. Bis atau pun angkut datanglah.!" Ucap Zerra sembari melirik jam yang terlilit di tangan sebelah kirinya. "Ya tuhan kirimkan keajaibanmu" melipatkan tangan memohon melihat ke atas langit.
Selang beberapa saat akhirnya keajaiban pun datang. Zerra menyipitkan mata melihat kearah kiri jalan. Terlihat oleh matanya sebuah motor melaju tanpa membawa orang di belakangnya. Terlintas dalam benaknya itu adalah seorang tukang ojek. Tanpa pikir lama lagi Zerra langsung menjegat tukang ojek itu.
"Stoppp" Teriak Zerra sembari merentangkan tangannya menjegat tukang ojek tersebut.
Motor pun terpaksa harus berhenti. Kemudian supir ojek itu melepaskan helem dari kepalanya. Yang kemudian ia berkata kesal pada Zerra. "Heh loe cari mati.!"
Zerra menggelengkan kepala. Tanpa Memperdulikan si abang tukang ojek itu memarahinya Zerra langsung bergegas mendekati abang tukang ojek itu. "Pakai lagi bang helemnya. Dan anterin saya ke sekolah besar MOON AND START. ayo bang saya sudah telat.!" Kata Zerra sembari memasangkan helem tukang ojek itu kekepala tukang ojek itu lagi. Setelah memasangkannya Zerra melompat menaiki motor lalu duduk di belakang abang tukang ojek itu.
"He… apaan sih turun. Dasar gila. Ayo turun." Bentak abang ojek itu.
"Sudahlah bang saya sudah tidak punya waktu lagi. Ayo bang go…go jalan" Memegang pundak abang tukang ojek dan memijat-mijat pundak ojek itu. "Ayo go…"
"Panggil abang lagi. Ayo tur…"
"Tenang bang saya akan bayar kok. Yang penting sekarang abang tolong anterin saya dulu… nanti baru kita bicarakan masalah pembayaran. Saya sudah telat banget ni. Ayo bang jalan" Seru Zerra sembari memohon.
Dengan terpaksa tukang ojek itu pun menyerah kalah dan melajukan motornya dengan kecepatan normal. Memang benar mulut cerewet Zerra tidak akan kalah dengan mulut siapa saja.
~BERSAMBUNG~
Kalo banyak yang tipo maklum ya saya masih belajar…!!!
Jangan lupa Comen dan Like.
Salam hangat dari saya FITRIYANI 😘😘
Fiyanis5