" Berbelok "

1.3K 146 8
                                    


Setelah sudah bertanya dokter rumah sakit berulang ulang, mingkwan membawa kit menuju residencenya.
Tubuh kit yang sedikit membaik, menuruti semua kata mingkwan untuk stay di residence tempat tinggal mingkwan.

Pagar hitam besar tinggi, secara otomatis membuka,
Mobil mingkwan masuk diikuti dua mobil lainnya.
Kit, anak polos tidak sadar,
Dia dengan santai memasuki kandang Macan dengan mudah.
Mingkwan tak melepas sedikitpun pelukannya dari tubuh kit.
Kit juga tidak menolak dan ada rasa nyaman dari pelukan itu.
Sikap hangat, sopan dan lembut , perhatian dari mingkwan makin lama membuat kit meruntuhkan benteng dihatinya, bahwa dia seorang penyuka wanita.

Mobil berhenti didepan pintu masuk.seseorang diluar mobil sigap membuka pintu mobil dan membungkuk memberi salam kepada mingkwan,
Mingkwan turun lebih dulu, dan memasukkan kembali kepala dan kedua tangannya siap membopong kit,
" Mingkwan apa yang kau lakukan ?".
" Aku akan membopongmu ".
" Tidak perlu !". Cepat kit.
" Aku bisa jalan sendiri dan aku adalah pria jika kau lupa ".
Mingkwan dengan gemas, tidak pake ba bi bu, diboponglah kit dalam gendongannya dengan gaya bridal style. Reflek kedua tangan kit menggelantung dileher mingkwan.
Detupan jantung didada mingkwan, bagaikan nada lagu indah, membuat pipi kit merona.

Lagi lagi perasaan ini,
Ada apa dengan jantungku,
Apakah aku sudah berbelok?

Mingkwan berjalan naik ke lantai dua, membawa kit masuk kedalam kamar pribadi mingkwan.

Kamar mingkwan nuansa merah hitam, korden merah darah dengan sprei kasur merah mendominasi kamar mingkwan. Meja, kursi berwarna hitam , mencerminkan karakter mingkwan yang penuh teka teki. Mingkwan sulit ditebak, jika mudah? Tentu kit akan tahu, mengapa orang kaya seperti mingkwan harus repot membantu orang miskin seperti kit.

Mingkwan dengan lembut membaringkan tubuh kit ke atas kasur. Menyelimutinya dengan selimut sutra merah darah.
Tidak lupa membelai rambut kit dan mengecup kening kit.
Kit malu merona dan lagi lagi dia tidak menolak.
" Mulai hari ini kau dan aku tidur sekamar ". Mingkwan melepas kemeja jas nya dilempar ke sofa didepan tempat tidur.
" Apa??". " Apakah tidak ada kamar satu lagi untuk bisa ku gunakan?".

Mingkwan melepas dasi dengan kemeja sedikit terbuka diatasnya,

Sexy sekali pria ini

" Tidak, akan lebih aman kau dikamarku ".
" A- atau aku lebih baik aku tidur disofa saja ".
Kit beranjak melangkah ke sofa,
Tertahan tubuh mingkwan,
" Keras kepala sekali ! Baiklah aku yang akan tidur di sofa dan kau di kasur itu ".
Mingkwan bertolak pinggang,
" Sekarang kau istirahat, dan akan aku suruh pelayan menyiapkan makan untukmu dan minum obatmu".
Mingkwan dengan telanjang dada , keluar dari kamar,
Saat diambang pintu,
" Kau mau kemana?". Tanya kit
" Aku ada urusan sebentar, istirahatlah, aku tidak mau melihat kau sakit lagi ".
Kit mengangguk,
Mingkwan pergi dan menutup pintu kamar.

******

" Jo, sudah kau siapkan yang aku perintahkan?".

" Sudah bos semua sudah siap ".

" Bagus ".

" Lalu bos kapan kita menjalankan rencana ini ?".

"Tunggu sampai dia lengah, yang jelas tidak lama lagi semua akan terbongkar, dan itu kemenangan kita". Suthee tertawa kemenangan dengan senyum kebencian.
Dibakarnya cerutu cokelat dan dihisapnya.

" Tapi aku mau dia hidup ".

" Hidup ?". Tanya jo.

" Aku ingin menikmati dulu makanan ku sebelum dia ku siksa menuju kematian ".

" Baik bos titahmu kulaksanakan".
Jo membungkuk berjalan mundur,
Dan melangkah pergi.

******

Love Is The moment/mpregWhere stories live. Discover now