Dilema

1K 118 13
                                    

Terkesiap kit tersadar dari tidurnya, dia seperti sedang meroboh roboh didalam saku celananya, tiba tiba dengan wajah lega, kartu nama yang dia simpan di kantongnya masih ada.
Lalu tiba tiba, kepala kit terasa pening, dan memijat pelipisnya,

" Kau sudah sadar ."
Kit terperanjat, sosok suaminya masuk dari ambang pintu, menghampiri kit dan duduk di miring di sebelah kit.
" Ka-kau siapa ?" kit serasa ketakutan dalam hati, mengingat kejadian kemarin malam.
" Hei sayang ini suamimu ".
Mingkwan membelai lembut pipi kit,
Belum menyentuh pipi istrinya kit menggeser duduknya menghindari sentuhan itu.

" A-aku tidak percaya, yang aku lihat tadi malam seperti bukan dirimu, dan aku.. Aku tidak mau kau mendekatiku." Kit meringkup dengan wajah memucat.
Mingkwan melihat istrinya memperlakukan jijik kepadanya, menatap sedih,

Dia tidak mau aku sentuh,
Aku seperti serigala bajingan

" Oke sayang, aku akan mengambil makanan untukmu, kata dokter kau kurang gizi dan butuh banyak istirahat ." Mingkwan berdiri keluar dari kamar.
Kit merogoh lagi sakunya, mengeluarkan kartu nama berwarna putih, di baca kartu itu,

Arm Charles
Wartawan
News entertainment

Kit memasukan nya kartu nama itu lagi, setelah ada kesempatan , dia bertekad akan menemui wartawan itu ke alamat yang tertulis di kartu nama yang diberikan suthee kemarin,

Oh ya suthee , bagaimana dengan dia sekarang? Apakah dia sudah mati?
Pistol, iya pistol kemarin mingkwan menodong pistol itu dikepalanya.

Lamunan kit berhenti, melihat mingkwan masuk ke kamar serta membawa nampan berisikan makanan, susu dan buah buahan.

Mingkwan menaruh nampan yang sudah di gelar di meja lipat, dutaruhnya dihadapan istrinya,
" Ayo kamu makan dulu, kau butuh makan."
Mingkwan menyendok bubur di dalam mangkok dan mencoba menyuapi ke dalam mulutnya, dan memberikan kode untuk Aa agar kit membuka mulutnya.
Kit melengos menolak disuapi.
Mingkwan menarik nafas panjang,
" Jangan egois , kau butuh asupan makanan."
" Beritahu aku siapa dirimu sebenarnya?". "Aku sa.. Sangat yakin kemarin malam itu adalah wajahmu".
Kit menyilangkan kedua tangannya, untuk membentengi tubuhnya.
Mingkwan menaruh sendok bubur tadi kedalam mangkok.

Kit membaca mata mingkwan,
Mencari jawaban dan itu tidak ditemukan.
" Apa pekerjaan mu? Lalu bagaimana dengan suthee? Aku melihat kau menodongkan pistol kekepalanya."

"...".

" JAWAB AKU!". Teriak kit dengan suara getir.
" Aku mencintaimu sayang ."
Dia menjawab lembut,

" Bukan itu pertanyaanku !".

" Kau sudah janji untuk tidak akan pernah meninggalkanku, ingat?".

" Lalu suthee.. Orang itu.. ".

" Dia tidak mati, dia selamat, berkat kau sayang". Mingkwan meraih tangan istrinya dan ditepis keras,
" Kau kejam, kau tahu, dan.. Aku merasa tidak aman didekatmu, a-aku tidak mau tinggal disini, aku mau pergi."
Mingkwan mulai kehilangan kesabaran, walau wajahnya masih penuh dengan sayang, dan kit tau bahwa suaminya mulai marah.
" Tidak ". Penolakan halus. " Sekarang makan bubur ini demi dirimu dan dia." Kit mengkerutkan keningnya.

" Dia, dia siapa maksudmu".

" Dia yang ada didalam perutmu".

" Perutku ?".

" Anak kita, Bayiku ". Seperti ada tornado dipagi hari. Kit memegang perutnya,

Anakku? Bayiku ? Bagaimana bisa? Dari sekian banyaknya laki laki yang 80:20% kemungkinan hamil, mengapa harus aku salah satunya?

Mingkwan bangun dari duduknya, melangkah pergi, di ambang pintu,
" Makanlah makanan itu demi anak kita, dan aku tidak akan membiarkan kau pergi dan membahayakan bayiku, dan jangan banyak berfikir di kepala mungilmu itu."
Mingkwan keluar dari kamar, dan menutup pintu.

Jika benar aku hamil,lalu bagaimana jika yang dikatakan suthee benar? Mingkwan yang membunuh orangtuaku.
Tunggu dulu, aku ingat suthee berkata mingkwan mencari dokumen penting mengenai bukti, bukti apa, rumah itu sudah terbakar habis, tapi .. Di lemari ayah dan bunda ada brangkas, pasti ada sesuatu didalam situ.

Kit memutar mutar otaknya, bagaimana caranya dia bisa keluar dari penjara ini dan mencari tau kebenarannya, sesudah itu, aku akan mendatangi wartawan bernama Arm Charles.

*********

" Wai !!." Teriak kimmon masuk ke dalam ruangan kerjanya,

Orang yang bernama wai lari cepat masuk ke ruangan kerja tuannya.

" Mana Prem!." Teriak kimmon.

" Saya tuan." orang dengan tubuh tinggi bongsor , kulit sawo matang dan berbidang.

" Bawa Wartawan miskin itu kesini !".
Perintah kimmon.
Prem dan wai membungkuk dan berpamit pergi.

*******

Setelah kit menghabiskan makanannya, dia sudah merasa mempunyai tenaga dan cukup energi.
Kit mengunci dari dalam pintu kamarnya, membawa tas slempang, ponsel , dompet dan juga kartu nama itu.
Sekali lagi kit memegang perutnya,
Setelah dia mengetahui semua fakta dari masa lalu, dia akan memikirkan kembali mengenai janin ini.
Akan dia pertahankan, atau ..
Kit menggerak gerakan kepalanya, dia harus ke dokter juga , apakah benar dia mengandung seperti keterangan mingkwan suaminya, bisa bisa hanya akal akalan nya saja.

Dengan gerakan ahli, seperti gaya ninja di film film laga, sprei kasur berwarna merah darah itu dijadikannya tali diikat di tiang beranda , dengan itu dia bisa turun dari lantai ini kebawah.

" Yak berhasil ." Kit segera berlari menuju pintu belakang tertahan karena ada dua orang penjaga memakai baju hitam merah.
Kit yang berlari dan terengah engah mencoba rileks , tenang supaya tidak menimbulkan kecurigaan,
" Ehem hem .." Kit bergumam keras.

" Iya Tuan ada yang bisa saya bantu?."
Dua penjaga tadi dari sikap berdiri istirahat, berdiri tegak menghormati kit.
" Kalian berdua dipanggil tuanmu untuk masuk kedalam, dan cepat ."
Perintah kit, tanpa ada kecurigaan sedikitpun. Mereka melenggang lari kedalam, dan itulah kesempatan kit untuk keluar dari pintu itu.

Oke sekarang cari taksi cepat, sebelum mereka bertemu mingkwan.

Kit memberhentikan taksi kuning,
Masuk kedalam, dan menunjukkan kartu nama itu ke supir , dengan tujuan yang tertulis di kartu itu.
Taksi pun mengetahui, driver tidak lupa menyalakan GPS, taksi itu melaju.


*******

" APA KAU BILANG, MENGAPA KALIAN BISA SEBODOH INI , HUH?"

" Siapkan mobil sekarang, APA AKU HARUS TURUN TANGAN!!!"
Dia marah. Aura kegelapan mendominasi tubuhnya saat ini.



To be continued

❤❤❤❤❤

Vomen yaaa

Love Is The moment/mpregWhere stories live. Discover now