Sesuai janji kemarin hari ini Bagas akan menjemput Nadira di rumahnya. Bagas bukan anak yang suka terlambat karena apabila ia terlambat razia rambut menanti.Jambul Bagas.Itulah yang guru-guru incar setiap hari.
"Ade,buruan.Itu ada yang jemput."Ucap Ana(mamanya Nadira) sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Nadira.
"Siapa mah yang jemput?"Tanya Nadira yang baru selesai mandi di kamarnya. Sepertinya Nadira melupakan ajakan bukan ajakan sih tapi paksaan dari Bagas kemarin.
"Kalo,gak salah namanya Bagas."Sahut Ana yang langsung membuat Nadira membulatkan matanya dan buru-buru bersiap-siap di kamarnya.
"Ohh iya.Anjirt,gue kira boongan taunya beneran. Ogeb dasar lu Nad masa nggak inget.Padahal ini baru jam 05.15 kan bel jam 06.30.Oh iyaya, Kak Bagas nggak suka banget telatkan."gerutu Nadira sambil bersiap-siap."Iya mah, tolong bilangin tungguin 5 menit lagi."
Nadira sekarang sedang menuruni tangga.Benar saja di ruang tamu ada Bagas yang sedang duduk sambil memainkan handphonenya.
"Gue kira kaka boongan"Kata Nadira yang sekarang sedang memakai sepatu.
Bagas tidak menyahut perkataan Nadira. Ia hanya melirik Nadira lalu kembali terfokus ke Handphonenya. Bagaimana dengan reaksi Nadira sekarang? Tentu saja dia mengerucutkan bibirnya karena merasa dikacangkan oleh Bagas.
"Kacang mahal"Sindir Nadira kepada Bagas
"Hah,Kacang mahal?Sejak kapan kamu suka belanja, De?"Tanya Mamahnya yang memang sedikit lemot."Nadira,nggak makan dulu?"Sambung mama Nadira.
"Nggak ahh mah.Masih pagi ntar aja makan di sekolah."Sahut Nadira.
"Nak Bagas mau makan dulu?"
"Nggak usah tante.Ntar aja nemenin Nadira makan di kantin."Sahut Bagas.
Bagas sukses membuat pipi Nadira merah merona.Nadira merupakan orang yang mudah baper.
"Ciaaa,ada yang salting"Ucap seorang gadis yang menuruni tangga."Mah masa kaka kalah,sama si ade."Sambung Diandra (kaka Nadira) yang suka menggoda adiknya.
"Emangnya si Alfi kemana?Udah putus?"Tanya Nadira yang sekarang menggoda Diandra.
"Apaan sih de?!"blush sekaligus malu itulah yang sedang dialami Diandra sekarang.Karena mamahnya hanya tau tentang pacar lama Diandra yang sekarang disebut mantan .
"Emangnya kaka udah putus sama Ilham?"Tanya Ana yang mulai kebingungan atas percakapan antar adik dan kakak itu."Ish,kok malah ngobrol sih.Buruan dek kasihan tuh nak Bagas nungguin kamu kelamaan."Omel Ana.
"Ehh,si mamah.Yauda ade berangkat dulu ya bye."Pamit Nadira sambil mencium punggung tangan ibunya yang diikuti oleh Bagas.
"Cowoknya Nadira,awas lo jangan bikin Nadira ngamuk.Kalo ngamuk ntar tanduknya keluar"Ucap Diandra yang benar saja sukses membuat adiknya tergoda untuk menyiksa kakanya.
"Liat aja lo kak"Sahut Nadira yang langsung melemparkan bantal sofa yang berada didekatnya.
Bagas hanya tersenyum manis saking manisnya bisa bikin diabetes karena melihat kelakuan adik kaka ini.
Bagas dan Nadira sekarang sedang dalam perjalanan menuju sekolah mereka. Mereka mengenakan mobil hitam milik Bagas.Bagas sengaja tidak membawa motor karena motornya sekarang sedang dibawa ke bengkel oleh adiknya.Ini memang masih sangat pagi.Jalanan kota Bandung pun terbilang masih sepi. Kebiasaan yang dimiliki Bagas yaitu tidak pernah terlambat merupakan 180° kebiasaan Nadira.Pada awal MPLS pun bahkan Nadira sempat telat sampai dia habis oleh OSIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagas
Teen Fiction[Slow Update] Bagas Satria Dinova siswa kelas 12 yang menjadi ketua osis SMA Bakti.Bagas terkenal dengan ketampanannya diatas rata rata serta sikap dinginnya yang menurut siswi-siswi menambah ketampanannya.Sayangnya belum ada satupun siswi yang...