"Ko bisa ka Bagas?"
Sejenak Nadira berpikir. Sekitar satu menit mata Nadira langsung membulat sempurna. "Ohh no, Anjir gue lupa." Batin Nadira sambil merebut handphonenya dari tangan Feli.
🌙🌙🌙
Nadira tadinya mau mengganti dengan wallpaper foto Nadira dan teman temannya. Sayangnya aplikasu pengganti wallpaper telah sengaja dikunci dengan Bagas.
"Shit." Gumam sambil terus mencoba membuka passwordnya. Lain halnya dengan Feli, Feli langsung melihat ke arah Nadira yang nampak panik. "Bacot ihh, kenapa sih?" Tanya Feli yang nampak kepo keterlaluan.
"Lagian kan kalian udah pacaran. Terus apa yang harus ditutupin sih. La--" Satu pukulan keras mendarat di punggung Feli. "Aww..." Feli meringis sambil memegangi punggung bekas pukulan keras Nadira.
"Gue ga pacaran titik gapake koma." Ujar Nadira sambil menutup ponselnya dan menaruh di atas meja lalu, melipat tangannya di depan dada.
"Tapi, pake hati." Ujar Bagas di luar pintu kelas sambil menuju ke arah meja Nadira. "Bener gak? Bener dong?"
"Ihh." Kesal Nadira sambil melengos keluar kelas. "Duluan ya ka." Pamit Feli yang langsung berlari ke arah Nadira.
🌙🌙🌙
"Nad tungguin gue kali." Teriak Feli sambil berlari mengejar Nadira ke arah kantin.
"Apasih lo." Sahut Nadira sambil berhenti berjalan dan membalik ke arah Feli dengan malas.
"Judes amat neng." Ejek Feli sambil menyejajarkan langkahnya dengan Nadira. "B aja tuh." Sahut Nadira lagi sambil kembali berjalan ke arah kantin.
"Ehh, ehh liat woy ada anak baru?" Teriak Feli sambil menepuk-nepuk bahu Nadira. "Gila kece parah."
"Apasih Fel?" Sahut Nadira dengan tatapan malas. "Itu liat ada anak baru. Gila kece parah." Tunjuk Feli pada anak baru yang diikuti dengan mata Nadira. "Ohh."
"Cuma ohh doang? Ohh ya lupa lo kan punya ka Bagas tercinta."
"Ihh, apaan sih." Hampir saja Feli terkena pukulan keraas dari Nadira untuk kesekian kalinya. "Aww...." Sayangnya, bukannya Feli yang kesakitan tapi malah Nadira yang memukul tembok di sebelah Feli.
"Makanya, jangan suka mukul-mukul orang."
"Apasih Fel, tau sakit masih sempet-sempetnya ngejek. Gue lagi sakit nih." Dumel Nadira tanpa sadar Feli tidak memerhatikannya sedari tadi. "Woy, merhatiin sapa sih? Ohh, anak baru itu toh. Ambil sana."
"Otw, Nad." Sahut Feli dengan mata berbinar-binar.
"Ayo ihh ke kantin keburu bel." Ajak Nadira menarik tangan Feli hanya menatap anak baru itu tanpa henti-hentinya.
🌙🌙🌙
"Bel jam istirahat pertama."
"Yasudah, anak-anak bapa pamit. Jangan lupa kerjakan tugasnya. Terima kasih." Pa Deni pun keluar kelas disusul dengan murid-murid yang sebagian besar tujuannya ke kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagas
Teen Fiction[Slow Update] Bagas Satria Dinova siswa kelas 12 yang menjadi ketua osis SMA Bakti.Bagas terkenal dengan ketampanannya diatas rata rata serta sikap dinginnya yang menurut siswi-siswi menambah ketampanannya.Sayangnya belum ada satupun siswi yang...