Bagian -4

1.4K 192 75
                                    

Kyuhyun bingung sekali sebenarnya ada apa dengannya. Mengapa ia menjadi merasa peduli dengan gadis bisu itu.

Seumur hidupnya, ia tidak pernah peduli atau pun memikirkan orang lain. Ia yang berkuasa dan bisa melakukan apa saja. Dan orang lain lah yang harus peduli dan memikirkan dirinya.

Kakeknya kaya, ia punya segalanya. Ia juga tidak pernah mengalah pada orang lain. Tapi mengapa saat berhadapan pada si bisu itu, Kyuhyun jadi lemah begini.

Pria itu bahkan sampai-sampainya merelakan kualitas tidurnya yang nyenyak dan merasakan punggungnya sakit karena tidur di sofa. Terlebih hanya karena si bisu itu????

Ah, Kyuhyun bangun lagi. Mengusak rambutnya lalu berjalan menuju dapur.  Ia mengutuk dirinya mengapa bisa sampai ceroboh melakukan itu dengannya. Mana sekarang dia pakai hamil segala. Kyuhyun juga yang repotkan sekarang. Ia butuh minum sekarang.

Meskipun dalam hati kecilnya ia sadar, jika salah disini. Lantaran tidak bisa mengendalikan nafsu dan emosinya, malah jadi begini akhirnya, Hah....

Saat ia melewati kamarnya, tak pelak ia kembali dihantui penasaran. Kyuhyun menggigit bibirnya, ia gusar. Mau masuk atau tidak. Hanya sekedar melihat  bagaimana keadaan si bisu itu di dalam. Kira-kira begitu pikirnya.

Tangan pucatnya meraih gagang pintu, antara mau dan tidak. Hingga akhirnya memutuskan untuk membuka pintunya.

Gelap....

Kyuhyun baru sadar jika ia belum menyalakan lampu. Dan ketika lampu dihidupkannya, gadis itu masih disana. Tidur dengan napas teratur di ranjang miliknya.

Ini aneh sekali sejak pagi tadi, ia tak menunjukkan tanda akan bangun. Bergerak pun tidak. Bahkan bangun untuk makan atau sekedar minum pun tidak.

"Astaga!" Kyuhyun terpekik.

Ia jadi takut kalau-kalau si bisu itu meninggal. Langsung saja ia hampiri dia. Mengecek apakah napasnya masih ada atau tidak.

Kyuhyun  gemetar, keringat dinginnya yang sebesar biji jagung pun keluar. Tak pelak ia menjadi panik saat tidak merasakan tanda-tanda kehidupan pada gadis itu.

"Bbisu  ya bangun... kau mendengar ku?"

Kyuhyun menggoncang tubuhnya namun tak ada respon. Lalu Kyuhyun mengecek sekali lagi nadi dan napasnya.

Hening...

Kyuhyun panik, gadis itu masih hidup namun napas dan nadinya amat lemah.

Sisi kemanusiaannya tanpa sadar hadir. Langsung saja, Kyuhyun mengangkat gadis malang itu untuk membawanya ke rumah sakit.

Di dalam mobil, Kyuhyun sempat menyesal lantaran tidak nurut apa kata Heechul. Harusnya gadis itu di rawat. Harusnya ia tidak membawanya paksa. Oh Tuhan, jika sampai si bisu itu meninggal  bisa tamat riwayat Kyuhyun di tangan kakeknya.

.
.
.

Dengan kecepatan tinggi ia membelah jalan raya. Menerobos lampu merah dan tidak memperdulikan pekikan dan umpatan orang di jalan. Ia terus tancap gas.

Yang ada dalam pikirannya sekarang adalah semoga nyawa gadis malang itu masih ada...

Kyuhyun sampai di pelataran rumah sakit. Ban mobilnya berdecit, bergesekan dengan aspal.

Pria kelahiran Febuari itu langsung membawa Sungmin ke dalam gendongannya. Ia berteriak minta tolong di ruang UGD.

Perawat terlihat datang menghampiri. Ada seorang dokter jaga yang juga kebetulan saat itu menangani Sungmin.

Dokter magang itu ingat jelas bagimana rupa Sungmin dan juga riwayat pemeriksaannya.

Beralih kepada perawat meminta apa-apa saja yang diperlukan untuk berusaha menyelamatkan pasien.

"Apa anda suaminya?" tanya dokter yang baru saja menangani Sungmin.

"Bukankah beberapa hari yang lalu sudah ku katakan bahwa kondisi pasien ini sedang tidak baik. Ia kekurangan nutrisi dan cairan. Ia sedang mengandung tapi tekanan darah dan kadar gulanya sangat rendah. Dan ini, Astaga!!!! Anda sebagai suaminya apa tidak pernah memperhatikan gizi dan makanannya" Dokter magang yang bername tag Jung Changmin itu emosi.

Jelas saja, suami mana yang tega membiarkan istrinya yang sedang hamil dalam kondisi seperti ini. Sekarang ia ingat  dokter kandungan Kim Heechul lah yang menanganinya saat itu. Seniornya itu bilang, jika pria ini adalah wali pasien. Tapi kenapa....

Changmin jadi curiga, apakah pria jangkung di depannya ini adalah benar suami gadis malang itu atau bukan.  Sebab suami mana ya g tega menelantarkan gizi istrinya yang sedang hamil seperti itu.

Hahh....

Kyuhyun lelah, ia tidak mau membuang energinya dengan percuma. Lalu ia berkata,"Kau itu seorang dokter kan, tugasmu adalah untuk mengobati orang. Bukan mencampuri urusan rumah tangga orang lain"

"Lagi pula kau ini masih dokter magang kan, Jung Changmin ssi. Alu bisa saja melaporkan mu ke pihak rumah sakit, atas pelayanan tak menyenangkan"

Sungguh dokter magang itu kesal sekali, dan dari pada berdebat serta membuang tenaganya. Ia pun memilih menyingkir dari sana.

.
.
.

Tuh kan, Kyuhyun diomeli lagi. Kupingnya panas lantaran sejak tadi Heechul tak berhenti berceramah.

Sejujurnya Kyuhyun tidak mendengarkan apa yang Heechul katakan. Istilah lainnya sih, masuk kuping kanan keluar kuping kiri.

Pemuda itu hanya mengangguk dan diam saja. Lantaran sudah paham ia akan lelah sendiri jika meladeni tunangan sepupunya itu.

Fokus Kyuhyun kemudian beralih pada seorang gadis malang yang masih tidur di ranjang. Napasnya terlihat sulit dari balik masker oksigen.

Kyuhyun tidak begitu paham, sakitnya apa. Namun melihatnya tidak berdaya seperti ini, ia jadi tak tega. Apalagi di dalam perut gadis malang itu ada anaknya.

Eh...

Jantung Kyuhyun serasa berdetak cepat sekali  saat ia menyadari hal tersebut. Ia jadi merasa bersalah. Bagaimana jika kondisi anaknya juga tidak baik. Ia merasa bersalah...

Eh,

Tunggu dulu!

Apa yang barusan ia pikirkan. Seorang Cho Kyuhyun merasa bersalah... Apakah barusan Kyuhyun sudah gila? Mengapa dirinya menjadi seperti ini...

"Pokoknya jika hal ini terjadi lagi ku tidak akan segan menyeretmu ke kantor polisi"

"YA CHO KYUHYUN!"

Astaga, kakak iparnya ini mengapa brutal sekali sih. Kyuhyun kan tidak tuli sampai dia harus berteriak seperti itu.

Ia tersadar dari lamunannya saat Heechul keluar dari sana.

Kyuhyun menghela napasnya kasar. Ia melihat bagimana si bisu itu tidur. Jemari tangannya bergerak, kemudian terhenti di udara.

Ia ragu dan mengurungkan niatnya untuk mengelus perut buncit Sungmin yang menyembul dari balik selimut.

"Gwancanha" katanya entah pada siapa.

.
.
.
TBC
.
.
.
hyejinpark©
2017111.15:57
.
see ya.

UnfortuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang