Meski pun sangat ingin menemui dan melihat kondisi putrinya namun Jaejoong masih enggan untuk menemuinya langsung. Jadi lah wanita itu hanya melihatnya dari jauh. Melalui batas kaca, ketika si gadis malang sedang di periksa keadaannya oleh dokter.
"Umma jangan cemas lagi" Ujar Changmin sembari menggenggam tangan sang ibu, guna memberi kekuatan.
"Menurut hasil pemeriksaan semuanya sudah baik. Hanya saja saat ini tinggal langkah ke dua untuk memulihkan kondisi fisiknya melalui fisioterapi" Ujar Changmin kepada ibunya.
"Dia sejak ku perhatikan mengapa hanya diam saja seperti itu? Apakah ada sesuatu yang kau sembunyikan?" Tanya Jaejoong saat melihat ada keganjilan dalam diri putrinya.
Mendengar pertanyaan sang ibu lantas membuat Changmin diam seribu bahasa. Bagaimana cara menjelaskan kondisi sebenarnya dari si gadis malang tersebut. Dan tangan Changmin pun terkepal...
Si gadis malang itu mengalami benturan keras di kepala saat terjadi kecelakaan. Dan lebih parahnya lagi, dari hasil rotgen yang Changmin ketahui si gadis malang itu pernah mengalami dua kali benturan keras di kepala. Yang sekaligus menjadi penyebab dirinya menjadi bisu.
Benturan keras di kepala akibat kecelakaan, memang kerap memicu cedera otak traumatis. Cedera semacam ini dapat pulih atau bisa juga mematikan. Cedera otak seringan apa pun dapat berdampak buruk bahkan fatal.
Si gadis malang itu mengalami kecelakaan hebat dan berakibat pendarahan parah di otaknya. Bukan hanya sekali ini ia terluka parah tetapi dua kali ia mengalami benturan keras di kepala. Terlebih lagi jantung si gadis malang itu pun sempat berhenti berdetak. Melihat ini sudah barang tentu ketika ia sadar, kondisinya tidak lah sama lagi.
Ada banyak sekali memorinya yang hilang. Si gadis malang itu tampak seperti orang yang linglung. Tatapan matanya kosong dan hanya mengingat satu nama saja. Putranya yang baru saja lahir.
Dokter yang menanganinya bilang jika selain menderita trauma di otak, Sungmin, si gadis malang begitu ia di panggil, juga mengalami kemunduran kondisi fisik. Ia butuh terapi lebih banyak untuk dapat kembali berjalan secara normal. Serta ia juga butuh bimbingan psikologis dan dukungan keluarganya agar si gadis malang itu dapat pulih seperti sedia kala.
"Changmin ah, kau mendengar ibu? Kenapa kau diam saja, apa terjadi sesuatu yang buruk?" Tanya Jaejoong lagi merasa sangat takut.
Changmin tersentak akan suara ibunya yang gemetar. Dokter magang itu menggeleng dan menahan tangisnya. Tampak pula matanya yang memerah, lalu ia rengkuh ibunya ke dalam pelukannya.
"Tidak umma, semuanya akan baik-baik saja. Minni kita akan baik-baik saja. " Ucapnya kemudian.
"Umma istirahatlah, aku akan mengontrol kondisi Minni dan mengabarkannya pada umma" Tawar Changmin ketika melihat Jaejoong tampak amat lelah.
"Umma sudah berjaga seharian ini. Hanya menatapnya dari luar pintu. Apakah umma ingin masuk dan menemuinya?"
"Tidak! Bagaimana umma bisa menemui adik mu dalam kondisi seperti ini. Ia pasti akan sangat shock jika tiba-tiba aku datang..."
Jaejoong membelai pintu kaca yang memperlihatkan seorang gadis muda yang tengah tertidur di dalam sana.
"Kita tunggu ayah mu dahulu. Baru setelah itu kita tentukan langkah bagaimana baiknya." Putus Jaejoong.
Jadi setelah tahu dan mendengar secara sepihak tentang cerita putrinya dari Changmin. Jung Yunho tanpa mau menunggu lebih lama lagi, ia pun bergegas pergi menemui kakek Kyuhyun.
Dan berharap agar ia dapat menemukan alasan dan jawaban atas apa yang sebenarnya terjadi pada putrinya selama ini.
Mengapa bisa, putrinya berada di bawah kekuasaan keluarga Cho. Dan kenapa pula, mereka memperlakukan si gadis malang itu tidak secara manusiawi seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfortune
FanfictionUntuk membebaskan Kyuhyun dari semua tuduhan, kakeknya terpaksa membuat sebuah skenario konyol dengan menikahkan sang cucu dengan seorang gadis bisu yang ternyata tak lain adalah si korban. Fanfiction Disclaimer fanfiction ini diterbitkan untuk hib...