Bagian - 8

1.3K 218 133
                                    

Jung Changmin di rundung rasa bersalah ketika mengetahui kebenaran dari hasil test DNA yang dilakukannya.

Dokter muda itu bingung, harus memulai dari mana untuk memberitahukan fakta ini kepada orang tuanya.

Ia sakit kepala, ketika memikirkan hidup seperti apa yang selama ini di jalani oleh adik perempuannya tersebut. Masih tampak jelas, dalam ingatannya. Jika adik perempuannya itu pastilah mengalami berbagai hal buruk.

Ia tak mengira jika pertemuan pertama mereka sudah di mulai sejak hari di mana Sungmin masuk Rumah Sakit kala itu.

Hah...

Changmin memejamkan matanya, memijat pelipisnya guna mengurangi pusing di kepalanya. Ia butuh obat penenang...

"Apa yang harus aku lakukan? Apa yang akan ku katakan nanti pada umma" Pikirnya.

Tapi kabar ini harus segera ia beritahukan pada orang tuanya. Mereka harus tahu jika putri kesayangan mereka masih hidup.

Dan di dalam hatinya, Changmin merasa amat menyesal dan bersalah. Lantaran menganggap jika adik perempuannya itu telah lama meninggal.

Namun sebelum itu, Changmin juga harus mencari tahu, jenazah siapa yang dianggap adik perempuannya dahulu. Lalu bagaimana bisa kesalahpahaman ini terjadi. Tapi sebelum itu, ia juga harus mengetahui kondisi terakhir si gadis malang itu.

Jadi langkah jenjangnya ia bawa ke ruangan tempat si gadis malang itu di rawat. Namun, ketika ia sampai disana, alangkah terkejutnya ia saat melihat suasana yang panik.

Tidak, tidak, tampak jelas di matanya jika kondisi gadis malang itu sedang di ujung tanduk. Sendi- sendi nya lemas secara reflek, ia pun tak sanggup berdiri.

Setali tiga uang dengan Kyuhyun yang hanya bisa melihat dari jauh dan berdoa agar gadis malang itu bisa kembali lagi...

Tentu saja, ia harus bangun dan melihat putranya yang kini sudah tumbuh semakin sehat. Berat badanya yang dulu sangat ringan kini sudah bertambah amat banyak. Baby S begitu ia dipanggil, sudah berusia satu bulan sekarang. Si kecil berkulit putih pucat itu kini sudah aktif dan bisa menggerakkan kepalanya.

Setiap pagi dan malam, Kyuhyun juga rajin mengajaknya untuk menemui sang ibu yang masih terbaring lelap. Setelah seminggu baby S diizinkan keluar dari NICU. Mengajak mereka berdua bercerita, mengenalkan sang putra pada ibunya. Dan berharap dengan kehadiran baby S, akan membuat si gadis malang itu lekas membuka matanya.

Akan tetapi ketika melihat kondisi Sungmin yang kembali kritis. Pikirannya kembali melemah. Kyuhyun dirundung rasa takut.

Sementara itu, tampak dokter yang sedang melakukan tindakan resusitasi melihat ke monitor EKG yang menunjukan garis datar, pertanda jantung si gadis malang itu telah berhenti berdetak.

Tidak, tidak! Changmin menggeleng lagi, ketika mendengar bunyi 'tiiiiiiiiit' panjang yang berasal dari sana. Changmin menepis semua prasangka buruk yang hinggap di pikirannya.

"Siapkan defibrilator" perintah dokter, dan perawat segera membawa defibrilator, alat kejut jantung.

Gel bening kemudian dioleskan ke dada si gadis malang itu. Lalu dokter memberi aba-aba "200 joule, all clear?"

"Clear!!" Jawab para perawat serentak, pertanda tidak ada seorang pun yang menempel ke pasien maupun ranjang pasien.

Dan segera selepas itu kedua bilah alat kejut jantung yang berbentuk seperti sepasang setrika itu ditempelkan dokter ke dada si gadis malang itu. Sungmin pun kemudian kejang sejenak lalu lunglai. Namun monitor EKG masih menunjukan garis datar.

UnfortuneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang