Manik rubah itu mengerjap pelan, kala ia membiasakan diri dari bias-bias cahaya yang masuk melalui kaca jendela.
Napasnya yang teratur, terdengar lemah. Sungmin mencoba menggerakkan tangannya, mengusap perutnya yang buncit saat tendangan halus sang jabang bayi dirasakan olehnya.
Ia masih pusing, tubuhnya lemas sekali untuk digerakan. Dan saat bayi dalam perutnya sudah mulai tenang, ia baru sadar jika ini bukan kamarnya.
Lalu dia dimana? pikirnya...
Astaga
Sungmin terkejut, ia menelan salivanya kasar saat menyadari jika ini adalah kamar milik Kyuhyun.
'Kriet
Pintu dibuka, dan menampakkan seseorang disana.
"Kau sudah sadar?"
"Oh, tidak, tidak, kau tidak boleh bangun dulu, tetaplah berbaring oke"
Sungmin bingung, siapa wanita ini, dan mengapa ia bisa tidur di kamar Kyuhyun. Lalu, belum lagi kenapa Kyuhyun yang notabenenya si pemilik kamar membiarkannya tidur disini.
"Sungmin ssi, kau merasa baik?"
"Sungmin ssi, apa kau bisa mendengar suara ku?"
Wanita itu perlahan menepuk bahu Sungmin. Lalu menggenggam tangan ranting miliknya. "Apa kau baik-baik saja. Apa ada yang sakit?" tanya wanita itu lagi.
"Ah, mian... kau pasti bingung ya. Aku belum memperkenalkan diri ku. Kenalkan nama ku Kim Heechul, dokter yang menangani mu"
Ucap Heechul dengan gerakan bibir yang terlihat jelas. Lantaran ia mengira jika pendengaran Sungmin juga kurang baik. Karena pada umumnya orang bisu tidak memiliki pendengaran yang baik pula.
Namun Sungmin berbeda. Pendengarannya normal, ia bahkan bisa mendengar dengan jelas suara TV saat ia di kamar. Hanya saja entah kenapa suaranya tidak mau keluar. Ia lupa, sejak kapan ia berhenti bicara.
Ia bahkan tidak ingat masa kecilnya, yang ia ingat adalah saat bangun dari tidur, ia sudah tidak bisa bicara. Bangun di tempat asing dan suster kepala di panti asuhan yang mengurusnya mengatakan dirinya bernama Sungmin. Seorang yatim piatu.
Melihat Heechul menyodorkan tangannya, Sungmin pun menyambutnya. Mereka berjabat tangan. Lalu Heechul bertanya lagi, "Apa kau merasa sakit, pusing?"
"Dokter"
Dari gerakan bibirnya, Heechul tahu gadis itu ingin bicara.
"Bisakah aku mendapatkan kertas dan pulpen?" ucap Sungmin dengan beberapa isyarat, sunyi... tanpa suara.
.
.
.Ada banyak sekali pertanyaan dalam otaknya saat ini. Terlebih lagi ia sangat takut jika Kyuhyun akan marah padanya lantaran ia sudah berani tidur disini.
Menurut penjelasan dokter Heechul, ia pingsan saat bekerja di warung. Lalu dibawa ke rumah sakit oleh Minho dan bibi Jung. Kemudian di bawa pulang oleh Kyuhyun.
Tapi, kenapa ia tak ingat...
"Tentu saja, karena kau tidur selama tiga hari. Aku sudah memarahi Kyuhyun agar kau di rawat di rumah sakit saja namun ia menolak bahkan membawa mu kabur dari sana" jelas Heechul.
Mendengar itu membuatnya mengerti. Setidaknya Kyuhyun masih baik mau membawanya pulang ke rumah. Coba kalau ia tetap di rumah sakit, nanti siapa yang akan membayar biayanya. Benak Sungmin.
"Tapi, mengapa aku bisa berada di kamar tuan Kyuhyun? Lalu dokter..."
"Ya tentu saja karena aku tidak bisa membiarkan pasien ku tidur di futon seperti itu!" seru Heechul, padahal belum sempat Sungmin menyelesaikan tulisannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfortune
FanfictionUntuk membebaskan Kyuhyun dari semua tuduhan, kakeknya terpaksa membuat sebuah skenario konyol dengan menikahkan sang cucu dengan seorang gadis bisu yang ternyata tak lain adalah si korban. Fanfiction Disclaimer fanfiction ini diterbitkan untuk hib...