Setelah berbincang dengan Keyla, Diana memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Sedikit ragu sebenarnya saat dia harus membuka pintu itu, karena dia tahu ada orang lain di kamarnya dan itu seorang pria. Diana hanya berharap orang itu sudah tidur atau memilih pergi dari kamarnya. Tapi mana mungkin, Diana bahkan melihat dengan jelas kalau pria itu masuk ke dalam kamarnya.
Diana Menghela nafas panjang, serta menghembuskannya tak kalah kasar saat tangannya perlahan membuka pintu itu. Dan benar saja sesuai tebakannya, dia melihat pria masih membuka mata dan sedang duduk bersandar di kepala ranjang. Diana masih saja berdiam diri di tempatnya tanpa berniat melangkah lebih.
Reyhan menoleh ke arah pintu saat mendengar pintu itu terbuka dan dia langsung tersenyum ke Diana. Dia menegakkan tubuhnya menghadap Diana.
"Kemarilah," ucapnya lembut.
Diana masih terdiam tanpa niatan untuk maju sesuai permintaan pria itu, dia hanya bisa menunduk dalam menatap ujung kakinya.
Reyhan masih saja tersenyum menatap Diana, dia mengerti kalau wanita di depannya ini masih ragu atau mungkin takut saat melihatnya. Sehingga Reyhan mencoba mengerti.
"Apa kau akan berdiri di situ terus?" Ucap Reyhan masih lembut, Diana mendongak menatapnya. "Kemarilah, Di," lanjut Reyhan sambil kembali menyadarkan tubuhnya di kepala ranjang lalu menepuk kasur kosong sampingnya.
Diana menatapnya lama sebelum akhirnya dia melangkahkan kakinya ragu mendekati ranjangnya. Reyhan tersenyum lebar melihat Diana semakin mendekat, dia segera membuka selimutnya untuk Diana. Ketika langkah kaki Diana sudah berada tepat di samping ranjang, dia langsung berhenti dan hanya berdiri di tempatnya. Dia menatap ranjang kosong itu lalu Reyhan secara bergantian. Dia melihat senyuman yang entah kenapa terasa sangat tulus dan hangat dari pria itu, dengan ragu Diana mulai masuk ke dalam selimutnya.
Reyhan tak sanggup menahan helaan lega ketika Diana sudah berbaring di sampingnya. Reyhan langsung membenarkan selimutnya untuk menutupi tubuh Diana, dan hal itu sukses membuat Diana menahan nafasnya.
"Tidurlah, Di, aku tahu kau pasti lelah," ucap Reyhan tersenyum setelah membenarkan selimut Diana. Tanpa menunggu jawaban dari Diana yang masih menatap lurus langit-langit kamarnya, Reyhan memutuskan untuk membaringkan dirinya di samping Diana.
Dari sudut matanya Diana mencoba melirik Reyhan yang sudah terlihat memejamkan matanya. Setelah yakin kalau pria itu sudah tidur, Diana mulai mencoba memejamkan matanya tapi sepertinya usahanya tidak berhasil karena sedari tadi jantungnya berdetak jauh lebih cepat dari biasanya. Dia takut, dia kawatir, dan dia bersalah. Sehingga tanpa sadar dia hanya membolak-balik tubuhnya hingga membuat Reyhan sedikit terganggu dengan itu.
Reyhan tahu bagaimana perasaan Diana saat ini, wanita itu pasti gugup, takut, ataupun perasaan lainnya. Tapi Reyhan juga tahu diri untuk tidak melakukan yang lebih dari apa yang dia lakukan sebelumnya, dia sangat tahu Diana belum siap atau bahkan mungkin tak pernah siap. Sehingga, Reyhan mencoba untuk bersikap biasa dengan langsung membaringkan dirinya memunggungi Diana, berharap wanita itu bisa segera istirahat karena dia tahu Diana pasti lelah. Tapi ternyata dugaannya salah, bahkan sudah hampir beberapa waktu mereka sudah berbaring di ranjang, Diana belum juga tidur. Reyhan tahu dari gerakan konstan kasur saat Diana terus saja membolak-balikkan tubuhnya, dan itu membuat Reyhan semakin bingung dengan apa yang harus dia lakukan. Sehingga tanpa menunggu lagi, dia segera memutar tubuhnya dan menarik tubuh Diana ke dalam pelukannya.
Reyhan tahu wanita itu terkejut dengan perlakuannya yang tiba-tiba itu, dia tahu dari cara tubuh Diana tersentak saat tiba-tiba dia menariknya ke dalam pelukannya. Reyhan pun tahu wanita itu menolak ketika dia merasa Diana sempat memberontak, namun sepertinya percuma karena kekuatannya lebih dari wanita itu. Ya! Reyhan mengeratkan pelukannya sehingga mau tak mau wanita itu diam tanpa perlawanan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ✔
General FictionNEW STORY BY NESYARERA GENRE ROMANCE Diana Bramastya seorang penari sekaligus penyanyi di sebuah panggung seni bersama dengan Nino -kekasihnya. Dia sudah menjalin hubungan selama 5 tahun dengan Nino Hermawan. Selama itu juga hubungan mereka baik-bai...