bagian 5

939 24 0
                                    

Warning typo(s) bertebaran !!!
.
.
.
.
.
.
.
- - - - - - - -

Brukk...

Raina tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri alias pingsan. Untung saja ada ilham yang sigap menahan tubuh raina yang jatuh.

"Ra...ra raina bangung Ra lo jangan becanda ra" ilham menepuki pipi raina berharap ia sadar namun raina tidak sadar- sadar.

Tanpa pikir panjang ilham menyelipkan tangan kanannya di tengkuk raina dan tangan kirinya di bawah lutut raina. Saat dia berbalik betapa kagetnya ilham karena di belakangnya ada sosok cowok yang berdiri tegap dan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celananya.

"Lo apain cewek itu hah ?" ucapnya

"L..lo ? Gu..gue ga apa apain sumpah" gugup ilham

"Kalo lo ga apa apain kenapa suara lo gugup ?"

"Sumpah tadi dia kayak sesek nafas gue kira biasa karena tadi abis jalan cepet dan tiba-tiba dia pingsan gitu aja." ilham mencoba menjelaskan kesalahpahaman yang sedang terjadi.

Sesaat si cowok melirk siapa gadis yang ada di gendongan ilham. Alangkah terkejutnya dia ketika sadar bahwa dia adalah gadis yang bersamanya saat telat sekolah waktu itu.

"Raina" guman si cowok.

Ia melihat ilham dengan tatapan yang sangat tajam.

"Brengsek lo !!!" si cowok melangkah mendekati ilham dan raina.

"Van gue udah bilang ini tuh salah faham ", ya benar cowok itu Revan.

Revan yang pada saat itu sedang duduk di salah satu bangku taman di bawah pohon tak sengaja melihat ilham yang menarik tangan seorang cewek tapi dia tidak bisa melihat si cewek karena posisinya membelakangi.

Dan alangkah terkejutnya saat ia menghampiri ilham gadis tersebut adalah Raina.

"Minggir lo biar gue yang bawa dia ke uks" ucap revan.

"Gak, ini tanggung jawab gue jadi gue yang bawa Raina ke uks", jawab ilham.

Saat ilham melangkah meninggalkan Revan, Revan menarik paksa bahu ilham hingga hampir saja raina terjatuh di gendongan ilham. Revan mengambil alih raina di gendongan ilham secara paksa tanpa memperdulikan protes dari ilham revan membawa raina menuju uks.

*****

Revan

Hari ini suntuk banget gak masalah di rumah, sekolah dimana-mana bikin pala gue mumet. Akhrinya gue memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolah karna di sana tempatnya sepi, adem dan bikin kita rileks.

Disinilah gue sekarang di salah satu bangku taman di bawah pohon rindang. Sumpah ini nyaman banget, gue pun memejamkan mata dan gue mencoba menjernihkan semua pikiran gue.

Entah kenapa saat ini wajah raina melintas di pikiran gue. Ada perasaan aneh yang sampai sekarang gue belum pahami. Mata, ya matanya mengingatkan gue pada gadis kecil gue.

Kenapa gue suntuk di rumah? Jawabannya karena ada wanita ular, ya benar nyokap tiri gue. Gue benci itu karena dengan adanya wanita itu papah gue jadi berpaling dari mamah meskipun mamah udah di surga tapi gue tetep gak terima.

Saat asik bergelut dengan pikiran gue mendengar ada suara langkah kaki seperti yang tergesa- gesa. Gue membuka mata dan benar saja ada dua orang cewek sama cowok datang ke taman ini. Wah baroedaks zaman now pacaran di tempat yang sepi,

(kayak lu gak pernah aja van ; oke abaikan )

Gue memicingkan mata gue melihat siapa cowok itu karena posisi si cewek ngebelakangi gue. Dan ohh..ternyata dia mantan temen gue kenapa gue sebut begitu karena "kejadian" masa lalu yang sampai sekarang masih aja bersiteru. Dulu gue dan dia akrab banget tapi itu semua cuma masa lalu.

Revan dan  Raina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang