bagian 8

859 31 2
                                    

Warning typo(s) bertebaran !!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
- - - - - - - - - -

"Loh itu kan  pacarnya Revan " ujar Rahma ibu tiri Revan.

Memang saat ini ia sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan dan tanpa disengaja ia melihat manda juga beada di sini namun yang ia bingungkan mengapa manda bersama lelaki lain bukan revan anaknya yang berstatus kekasihnya?

Awalnya ia beranggapan bahwa manda pergi bersama kakaknya namun saat ia mendekat tak disangka manda memanggil lelaki itu dengan sebutan 'sayang' .

Ternyata dugaannya selama ini benar bahwa manda bukanlah gadis yang baik ternyata hanya topeng belaka jika dirinya mendapati sikap manda yang ramah, baik, sopan itu hanya ada di depan revan sedangkan di belakang ini kelakuannya.

Ia tak habia pikir ia pun harus memberitahu revan secepatnya karna ia tak mau revan dikhianati.

Bruk..

"Aduhh...", barang belanjaan yang di bawanya jatuh dan berserakan di trotoar.

"Ya ampun bu maaf saya gak sengaja sini bu biar saya yang bereskan" ucap si penabrak.

Mereka sibuk dengan barang- barang yang berceceran.

"Terimakasih nak kamu baik sekali" ucap Rahma ibu Revan sembari berdiri dari jongkoknya.

"Buk, ibu baik-baik saja? Apa ada yang sakit? Maaf ya saya tadi tidak sengaja" ucap si penabrak yang ternyata adalah Ilham

Rahma tersenyum ramah pada ilham  " Oh ya ti..tidak apa-apa nak. Lain kali hati-hati ya. Oh ya kalo boleh ibu tahu nama kamu siapa nak ?"

"Nama saya Ilham buk"

Ya tuhan jika anakku bersamaku mungkin sekarang dia seumuran revan dan nak ilham.

"Oh ya sudah ibu pergi dulu ya terimakasih sudah membantu ibu, jaman sekarang anak muda biasanya tidak sopan tapi kamu mau bertanggung jawab "

"Ibu bisa saja kalau sekali lagi maaf ya bu saya duluan permisi "ucap ilham dan menyalami tangan Rahma mendekatkan punggung tangan Rahma  pada bibirnya.

Ilham pun pergi meninggalkan Rahma yang saat ini sedang memandang punggung ilham yang semakin lama semakin jauh .

Tak pernah ku merasakan ini, ternyata begitu indah jika seorang anak menyalimi ibunya, meski dia bukan anakku. Nak dimanapun kamu berada ibu sangat menyayangimu. 

*****

Di lain tempat revan sedang mengamati raina dari jauh.

Sejujurnya ia penasaran seperti ada yang raina tutup tutupi pasalnya ia hanya mengaku sebagai anak menengah kebawah.

Itu sebabnya ia selalu dikucilkan dan dia hanya memiliki dua teman Rahma dan Indah yang tidak pernah memandang seseorang dari status sosial.

Tapi yang membuat revan heran adalah jika memang raina tergolong tidak mampu lantas apa yang dilihatnya waktu itu saat raina turun dari sebuah mobil yang ia tahu harganya mencapai ratusan juta?

Di sinilah ia berada di warung yang cukup ramai ia sengaja berada di sini karna ia ingin tahu latar belakang dari sosok raina.

Setelah menunggu lama akhirnya mobil yang ia kenal sebagai mobil yang waktu itu ia lihat berhenti di sebuah rumah mewah yang sangat besar.

Revan pun mendekati rumah tersebut namun ia masih menjaga jarak takutnya raina mengetahui keberadaannya.

Dan dugaannya tepat seratus persen seseorang keluar dari mobil tersebut dan munculah sosok adik kelasnya yaitu raina.

Bahkan terlihat beberapa orang membungkuk seperti memberi  hormat pada raina seakan akan raina adalah bos di sebuah perusahaan.

Setelah dilihat raina memasuki rumahnya revan melangkahkan kaki menuju pos satpam di dipan rumah raina ia pun bertanya

"Permisi pak, saya mau tanya ini rumah siapa ya pak?"

Revan dapat melihat kerutan di dahi satpam tersebut,

"Maaf adik ini siapa ya?"

"Saya siswa sma kelas 12 pak ada yang bilang ini rumah seorang pengusaha?"

"Iya benar memangnya ada apa ya dik?"

" Saya akan melakukan wawancara pada pengusaha untuk praktek saya pak. Bisa dibilang pemilik rumah ini "

Sebenarnya tidak ada praktek atau apapun ini hanya bualan revan untuk mengetahui informasi tentang raina karna ibu ibu di warung tadi bilang bahwa penjagaan rumah ini sangat ketat, tapi meskipun ketat pemilik rumah sangat lah ramah terutama anak gadianya.

"Baik kalau begitu anda tunggu di sini saya akan menanyakan dulu pada majikan saya " jawab satpam itu.

"Eh..tunggu pak saya cuma mau tanya aja deh sama bapak, apa bener raina tinggal di sini"

"Oh non raina, iya benar ini rumahya. Adik ini temannya nin Raina ya?"

Kenapa raina ngelakuin ini semua, apa untungnya juga buat dia yang ada dia kan jadi di bully di sekolah, batin Revan.

Lamunan revan buyar saat satpam itu melambai- lambaikan tangan di hadapan wajah revan,

"Dik.. Hallo dik"

"Eh iya pak, maaf lain kali saja saya berkunjung lagi ini sudah sore takut mengganggu"

"Oh ya sudah kalau begitu "

" saya permisi pulang pak"

"Iya dik silahkan"

*****

"Huftt...capek banget deh gue" guman revan sembari membaringkan diri di ranjangnya.

Berbaring sambil menatap atap kamarnya.

"Heran gue sama tu anak kok harta sebejibun gitu kagak dipamerin malah nyamar jadi orang miskin, gak habis pikir gue" ujar revan saat kilasan raina masuk kedalam khayalannya.

"Kalo itu si manda beuhh pasti dah pamer ini pamer itu, ga sekalian aja tuh dia jadi spg kan lumayan dapet ua--"

Tok..tok..tok..

Ucapan revan terpotong oleh suara ketukan pintu, dan munculah wanita paruh baya yang selama ini revan benci.

Ya dia adalah Rahma ibu tiri revan.

"Nak kamu sudah pulang, gimana sekolah kamu ?" ucap rahma dan berjalan mendekati ranjang revan.

"Ck..apaan sih saya bukan anak kecil gak usah sok peduli" ucapan revan membuat ulu hatinya tergores untuk kesekian kalinya.

"Mama hanya ingin memberi perhatian ke kamu apa itu salah?"

Revan tidak mengubrisnya, dia tetap di posisinya membelakangi Rahma.

Karna tak mau membuat mood anaknya semakin rusak akhrinya rahma memutuskan keluar dari kamar revan.

"Sampai kapan kamu akan seperti ini nak" guman rahma yang sebenarnya masih bisa di dengar revan.

Sampai akhirnya pintu kamar revan benar-benar tertutup barulah revan mengubah posisi nya.

" Maaf " guman revan dan ia pun tidur

.
.
.
.
.
.
.
- - - - - - - -

P.s untuk rahma memang ada dua
1. Rahma sahabat Raina
2. Rahma ibu tiri Revan.

Maaf ya kalo ambigu
Jangan lupa vote dan baca next chapter ya 😇

Revan dan  Raina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang