Gue berencana siang ini mau ke makam papi sama mami, mau ziarah. Cuman gege gak ada dia masih ada jam ngajar.
Ngomong-ngomong gege jadi dosen di universitas ternama di jakarta setelah pindah dari china, dia masih kewarganegaraan china sih.
Anak gue lahir dengan kewarganegaraan ganda nantinya, ribet juga nikah beda negara.
Balik lagi sama gue, gue bosen dirumah terus. Mau pergi kalo gak ijin dosa plus nanti dimarahin suami.
Minta ijin juga pasti gak boleh karena perut gue yang udah gede dan bentar lagi ngelahirin.
Dilema saia, kayak judul lagu cerrybelle.😂
Tapi dirasa-rasain daritadi perut kok mules ya?, tapi mulesnya beda gak kayak mau BAB.
Apakah ini yang dinamakan... kontraksi mau melahirkan?.
Makin lama kok makin sakit ya pemirsa.. aduhh ada cairan keluar basahin betis gue.
"Mbakk nayeonn.. mbakk!!" Gue teriak sekuat yang gue bisa, tiba-tiba aja tubuh gue lemes.
"Yaampun non naraa" mbak nayeon panik terus samperin gue.
"Mbak nara kayaknya mau lahiran" gue lemes nafas udah gak teratur.
Author's pov.
Nayeon segera memanggil jupri, supir mobil dan sunny kepala maid dirumah itu, mereka sibuk mempersiapkan perlengkapan yang mau dibawa kerumah sakit.
Sementara nara sudah dibawa kerumah sakit duluan ditemani hema, salah seorang maid dirumah nara.
"Tuan nyonya nara mau melahirkan..." sunny menelpon baozhang dengan suara bergetar.
"Hah? Apa. Saya gak denger disini sedang ada acara kampus" sunny yang panik langsung mematikan sambungan telponnya dan menyusul nayeon memasuki mobil.
Dasar cowok liat acara gitu sampe gak ada feeling istrinya mau lahiran.. maki sunny dalam hati.
Nara sudah dilarikan keruang bersalin, disana hema menemani nara dan megenggam tangan nara erat.
Nara sudah pucat keringat dingin terus mengalir dari pelipisnya, mata nara kunang-kunang.
"Udah siap melahirkan.. ayo ibu nara ikuti aba-aba dari saya" ucap sang dokter bernama seulgi.
"Tarik nafas... buang.. ayo buk nara mengedan.." nara mengedan sekuat tenaga, lalu tari nafas.. buang terus seperti itu.
Diluar ruang bersalin semua sedang harap-harap cemas, belum ada satu keluarga pun yang diberitahu sunny. Termasuk kakek dan nenek nara.
Sementara dilain tempat baozhang atau suami nara sedang sibuk dalam acara pensi kampus, dia hilir mudik dan sekarang sedang duduk menikmati acara musik yang sedang ditampilkan.
Seketika baozhang terkesiap melihat penampakan alm. Papi mertuanya yang memandang dia marah.
Masih gua liatin bentar lagi gua sleding.. batin suho kira-kira begitu😂Baozhang mengalihkan pandangannya kesamping disana tetap ada alm.papi mertuannya yang berdiri sambil menampilkan ekspresi marah dan kecewa.
Tiba-tiba hendra teman baozhang menepuk pundah lelaki itu, seketika baozhang terpranjat.
"Kantin yuk, makan dulu. Dari tadi belom makan" ajak hendra, baozhang hanya mengangguk lalu ia melihat kearah alm. Papi nya berdiri tadi ternyata sudah tidak ada.
Baozhang menggelengkan kepalanya, mungkin ia terlalu kelelahan pikirnya.
Sementara dirumah sakit nara sudah selesai melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan, bayi itu masih diruang bayi yang ada dirumah sakit tersebut.
Nara masih belum siuman, ia pingsan setelah selesai melahirkan anak pertamanya.
Sunny, hema, nayeon dan jupri hanya harap-harap cemas menunggu nyonya besar itu siuman.
****
Sementara itu nara seperti terbawa ke alam lain, disana ia melihat hamparan padang bunga yang indah.
Nara berjalan terus berjalan, tibalah nara dibawah pohon besar ditengah-tengah padang bunga tersebut.
Entah dari mana papinya datang, nara sudah melihat papinya ada disisi dia.
"Papi nara kangen!!" Nara memeluk erat papinya, suho hanya tersenyum kecil
"Cucu papi udah lahir" ucap suho membalas memeluk nara.
Nara melepas pelukan mereka berdua "ia anakku udah lahir pih, pasti cakep kayak kakeknya. Soalnya nara pengen banget anak nara mirip sama kakeknya"
Nara berucap antusias, ekspresi suho tiba-tiba kecewa.
"Suami kamu ada sewaktu kamu melahirkan, nak?." Nara hanya menggeleng mendengar pertanyaan papinya.
"Mungkin dia sibuk, oiya. Papi mami mana?" Suho menoleh kebelakang disana nami sedang memetik bunga, nami terlihat muda dan cantik.
"Mamii!!" Nara berlari kearah maminya, nami tersenyum dan merentangkan tangannya.
Menyambut pelukan hangat sang anak tercinta.
"Mami nara kangen, mami nara udah jadi seorang ibu" maminya hanya mengangguk dan mencium pucuk kepala nara.
Lalu mereka berjalan kearah pohon besar tersebut, suho tersenyum.
Lalu keluarga kecil itu nampak bahagia, tiba-tiba nami dan suho berdiri.
"Loh mami sama papi mau kemana?" Nara buru-buru berdiri dan menatap mereka dengan pandangan 'jangan pergi'.
"Aku ikut" pinta nara.
"Gak sayang kamu harus kembali, anak dan suami kamu membutuhkan kamu nak" ucap nami.
"Gak pokoknya nara pengen sama mami sama papi" ucap nara ngotot.
"Pulanglah" kata suho dan nami bersamaan, setelah itu kedua orangtua nara menghilang entah kemana.
Hayoloh diteror bapake suho😆
Kalo lo jadi suho lu mau apain si baozhang
Sleding ampe K.O
Jambak sampe dia kesakitan.
Oke-oke vomennt ya saya harap bisa lanjutin ini secara cepat gak lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Nara (Lalisa✔)
Fanfictionketika papi pergi semuanya seperti semula, mungkin agak berbeda. kehidupan gue sebagai anak yatim-piatu bisa dibilang menyedihkan dan bisa dibilang beruntung, entahlah gue juga pusing mikirin itu. Awal cerita baru dari kertas putih yang akan banyak...