part 24 (Papa, aku kangen)

3.1K 312 50
                                    

"ZILO! BAOZHANG!" teriak Nara.

Mereka berdua menoleh. "Tā shì nǐ de mǔqīn ma?" (Apa dia ibumu?) Tanya Baozhang.

Zilo menggangguk.

....

Sekarang mereka tengah duduk dengan tegang di sebuah Restoran bintang 4 di daerah Beijing. Tidak jauh dari tempat tadi, saat Nara memanggil Zilo.

"Maaf." Itu kata pertama yang keluar dari bibir Baozhang.

"Telat. Kamu telat Ge! Sekarang maaf itu udah gak berarti buat aku. Buat semuanya" jawab Nara datar.

Chandra hanya diam sambil menundukkan pandangannya, ia sekarang terduduk lemah di kursi roda. Kakinya lumpuh, tidak bisa berjalan lagi untuk selamanya.

"Mah, dia siapa?" Tanya Zilo setengah berbisik pada Nara.

"Bukan siapa-siapa." Ucap Nara lantang, Baozhang tersentak tapi tidak bisa melakukan apa-apa.

Zilo hanya ber-oh ria. Ia melempar senyum pada Chandra. Senyum tulus penuh support untuk Chandra.

"Please, ini Zilo kan? Anak kita?" Tanya Baozhang seraya menatap Zilo sedih.

"Bukan. Dia bukan anak kita, dia anakku Ge, yang aku besarin sendirian disaat Papanya sibuk sama perempuan lain. Dia bukan anakmu! Dia anakku Ge!!" Ucapan Nara begitu menohok, Baozhang sadar, ia melakukan kesalahan yang amat fatal di masa lalu.

Nara melirik Chandra sinis, "oh ini anakmu? Lumpuh ternyata. Karma itu, mangkanya punya Mama jangan jadi pelakor yang sayang." Chandra langsung menatap Nara dalam, Baozhang menghela nafas mendengar ejekan Nara untuk Chandra.

"Yaudah ya. Aku udah bahagia, gak ada kita lagi sekarang. Adanya aku dan kamu, masing-masing aja. Ayok nak kita pulang," Nara bangun menarik Zilo untuk pulang.

Zilo menoleh kearah belakang, menatap sendu pria yang mengaku Papanya itu. Kalo tidak salah dulu Zilo pernah bertemu dan tahu bahwa itu Papanya. Tapi kenapa ia tiba-tiba lupa.

Zilo melepas gengaman tangan Nara, lalu berlari memeluk Papanya. "Papa, Aku kangen." Ucap Zilo.

Baozhang tersentak. Ia lalu menangis sambil membalas pelukan anaknya. "Papa juga nak. Maafin papa."

Zilo melepas pelukan itu, mengelap air matanya dengan telapak tangannya. "Huee kangenn" tangisan Zilo membuat seisi Restoran langsung menatap Zilo heran, Nara langsung tersenyum cangung dan minta maaf.

"Zilo pulang!" Tegas Nara.

"Gak. Mau sama Papa," tolak Zilo.

Nara menggeleng. Lalu menyeret Zilo keluar dari Restoran. Baozhang bangun, mencoba mengejar Nara dan Zilo.

"Nara, jangan seret Zilo. Kasihan dia"

"Apa perduli kamu? Gak mikir. Emang dulu kamu punya rasa kasihan saat kamu nyakitin aku dan anak-anak?! Punya kaca kan? Gak punya? Nanti gue beliin yang segede gaban!."

Zilo disuruh masuk kedalam mobil mewah Nara, disana ada tiga Bodyguad yang menjaga Nara. Dan menghalangi Baozhang untuk mengejar Nara.

"Mamah! Aku kangen Papa."

"Gak. Kamu gak kangen papa, dia bukan Papa kamu. Dia laki-laki yang gak pantes kamu jadiin Papa."

Mobil pun meluncur begitu saja di depan Baozhang, ia menatap sendu mobil Nara yang semakin menjauh. Baozhang teringat Chandra, lalu ia buru-buru masuk kedalam Restoran lagi.

...

"Bang, beli baso gak pake apa-apa," pesan Arthur ke Mamang Baso.

Mang Maman, nama tukang baso itu mengernyit heran. "Terus kalo gak pake apa-apa, bukan baso atuh."

"Hehe. Maksud saya pake basonya aja, dua mangkok ya Mang."

"Sipp kalo gitu."

Arthur duduk di salah satu kursi di dalam warung baso itu, warungnya nampak ramai oleh pembeli, yaiyalah masa setan. Banyak yang memperhatikan Arthur dengan pandangan kagum.

'Gue tau gue ganteng. Tapi natapnya B aja kali' 😎.

Saat Arthur melihat-lihat tidak sengaja matanya menangkap tulisan yang berbunyi. 'Zilo pernah mampir disini. Follow kuy Ziloo.o follback? DM aja💋'

Di tembok samping ia duduk. Arthur langsung berpikir bahwa itu adiknya yang membuat. Malu maluin lu anjir. Kira kira itu isi hati Arthur.

"Si Zilo narsis gak liat tempat" ucap Arthur pelan.

"Nih A basonya" kata si Mamang memberi dua mangkuk baso ke depan Arthur.

"Makasih mang."

...

"Pengen pipis," Ucap salah satu penumpang yang duduk di sebelah Kenzo tapi beda kursi.

"Mbak pipis dimana ya?" Tanya penumpang itu kepada salah satu pramugari.

"Oh mari saya antar, ke toilet." Jawab pramugari itu ramah.

"Nanti kalo air kencingnya jatuh ke rumah warga gimana? Jorok mbak. Bisa berenti di Rest Area gak mbak." Ucapnya polos.

Si pramugari itu menahan tawanya. "Yakali mbak di udara ada Rest Area. Emang bis" celetuk Kenzo.

"Jangan sok tau kamu. Maen nyambung-nyambung aja." Ucap penumpang itu nge gas.

'Anjing ngegas😑' Kenzo.

"Gak bakal turun langsung ke bawah kok mbak air pipisnya. Karena ada penampungannya, di buang setelah mendarat." (Aing gak tau, ngasal😅).

"Ye di kasih tau ngegas." Ucap Kenzo.

"Elu kali! Sok tahu. Emang situ siapa? Pilot? Atau anak yang punya maskapai penerbangan?"

"Alhamdulilah mbak, ibu saya punya maskapai Kim Air, di Korea.😊dan saya pilot lulusan Jerman, dan bekerja di maskapai terbesar di Jerman"

Kim Air, adalah maskapai yang di bangun Nara dan sudah berumur hampir 5 tahun.

Dan si mbak-mbaknya pun skakmat😂.

...



Pulu pulu saya up nih, susah cari inspirasi jadi lama up. Oiya, saya up gimana vote dan komen. Kalo dikit males up juga😅.

Regards
Silviyani_Rahayu

Story Of Nara (Lalisa✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang