Nara menangis sesegukan saat baru terbangun dari tidurnya, ia baru menyadari jadi korban 'pemerkosaan' suaminya sendiri.
Nara mengeratkan selimut tebal itu ke dadanya, Baozhang sudah pergi. Nara melihat Jam, sekarang sudah setengah delapan malam ternyata.
Nara tidak tahu kenapa ia selemah ini sekarang, matanya yang bengkak, wajah yang memerah. lengkap sudah penderitaannya. Zilo sedang diasuh baby sitternya mungkin,
jadi ia tidak terlalu khawatir tentang anaknya, lagipula Nara mengenal baik baby sitter Zilo.
Ponsel Nara berdering, tanda ada SMS masuk, Nara meraih ponselnya yang tergeletak diatas nakas, samping tempat tidur.
from : Ten.
Nara, aku kembali. untuk kmu dan semuanya.
Nara shock melihat SMS itu, setahu Nara nomor Ten yang ini sudah tidak aktif, dulu Nara mau menghapusnya tapi tidak jadi karena lupa terus.
to : Ten.
😭😭. dugong gueeee, miss you
send.seketika itu juga senyum di bibir Nara merekah, Nara menghapus air matanya. punggungnya ia sandarkan di kepala ranjang, Nara menunggu balasan SMS dari Ten.
from : Ten.
gue lebih kangen lo. kita ketemu ya, di warung soto yg dulu sering kita makan disana.
Nara lagi-lagi tersenyum, dengan kecepatan cahaya Nara langsung membalas pesan dari Ten.
to : Ten
iyak, 😊
Setelah itu Nara beranjak dari duduknya, berjalan ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Nara mencoba melupakan sejenak kesedihan hatinya.
....
"cie. senyum-senyum, sendiri" goda Bambam, saat melihat sahabatnya itu tengah tersenyum sambil memandangi layar ponselnya.
Ten menoleh, Bambam duduk di sebelah Ten dengan secangkir kopi di tangannya.
"Nara, kan?" Tanya Bambam.
Ten mengangguk, Bambam tertawa pelan. dasar udah kayak ABG aja, yang baru merasakan kasmaran.
"eh, bawa kesini aja. Gue juga kangen sama si dungong."
Ten bangun, kakinya melangkah kearah tangga. "mau kemana?" tanya Bambam.
Ten menoleh sebentar lalu berjalan lagi menaiki satu persatu anak tangga.
"siap-siap lah. selo nanti gue bawa kesini" Bambam ber-oh ria.
Bambam menyesap sedikit kopinya, ia tersenyum getir sendiri, demi sahabatnya ia mengalah pada perasaannya.
"I'm fine. apapun buat sahabat gue. mungkin Nara bukan jodoh gue, gue sadar cinta Ten ke Nara itu lebih besar, daripada cinta gue ke Nara," Bambam kembali menyesap kopinya, ia menyalakan ponselnya. bahkan sampai sekarang walpaper Bambam adalah foto dirinya dan Nara saat ber-selfie ria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Nara (Lalisa✔)
Fanfictionketika papi pergi semuanya seperti semula, mungkin agak berbeda. kehidupan gue sebagai anak yatim-piatu bisa dibilang menyedihkan dan bisa dibilang beruntung, entahlah gue juga pusing mikirin itu. Awal cerita baru dari kertas putih yang akan banyak...