Baozhang berlari terburu-buru dilorong rumah sakit, ia benar-benar, deg-degan. Anaknya sudah lahir dan ia tidak sabar bertemu anak dan istrinya.
Ruang VVIP nomor 11 baozhang terus melafalkan kata-kata itu, dan saat ruangan itu ketemu, baozhang langsung mendorong pintu kamar itu.
Senyum baozhang terukir dibibir-Nya, saat melihat istrinya sedang menyusui anak mereka. Baozhang mendekat, dan mencium kening nara lama.
"Terimakasih" ucap baozhang kemudian, ia mengelus kepala sang anak pelan.
"Boleh aku gendong?" Baozhang sangat antusias, sedangkan nara hanya menampilkan wajah datarnya.
Ia menyerahkan si mungil ke gendongan Baba-Nya. Baozhang menampilkan wajah terharu dan tak percaya, ia jadi seorang ayah sekarang. Diusianya yang ke 29 tahun.
Si mungil menggeliat, mata, wajahnya dan semuanya persis seperti Baba-Nya.
Baozhang masih fokus memperhatikan anaknya, nara hanya mendengus.
"Tadi di kampus ada acara apa?, sampai mbak sunny telpon kamu gak denger." Tanya nara dengan nada marah yang ditahan.
"Pensi" jawab baozhang singkat, ia masih fokus melihat anaknya.
"Oh. Sampe gak ada feeling istrinya mau lahiran?"
"Ada cuman ya, kirain bukan feeling itu. Feeling ku cuman gak enak tentang kamu" nara berbaring membelakangi baozhang.
"Ehmmm, terserahlah" baozhang melirik kearah nara "kamu marah? Maaf ya, aku gak nemenin kamu pas proses persalinan" nara hanya memejamkan matanya, ia pusing.
Baozhang menaruh anak mereka di ranjang bayi lagi, ia mendekati nara.
"Maaf, aku sibuk. Maaf nara, jangan nangis" nara menghapus air matanya, baozhang berbaring dan memeluk nara dari belakang.
"Kok pengen nge sleding kepala menantu gue sendiri yak? Dosa gak sih. Oh iya pan gue dah meninggal, boleh dong ya😆"
"Aduhh!" Nara berbalik, baozhang memeganggi kepalanya yang sakit terkena vas bunga yang jatuh tepat kearah kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Nara (Lalisa✔)
Fanficketika papi pergi semuanya seperti semula, mungkin agak berbeda. kehidupan gue sebagai anak yatim-piatu bisa dibilang menyedihkan dan bisa dibilang beruntung, entahlah gue juga pusing mikirin itu. Awal cerita baru dari kertas putih yang akan banyak...