Semenjak siang itu,Raina jadi mengurung diri di kamarnya yang megah. Bersender pada tempat tidur queen size miliknya. Rasanya berkecamuk.
apa gue ga terlalu jahat? Apa gue coba aja buat buka hati sama Ell?~bathin
Tapi kenapa harus ini yang di alaminya? Lalu mengapa Raina harus membuka hati pada Ell?
Ini bukan tentang cara belajar jatuh cinta pada Ell. Tapi tentang Raina yang mulai terlindungi di dekat Ell. Kehangatan tersendiri saat Raina di samping Ell yang mebuat ia berfikir keras akan perasaannya.Dering notifikasi dari ponsel Raina membuyarkan pikiran Raina. Ia mengambil ponsel itu dan melihat notifikasi apa yang muncul.
EllderaPtra: malem ini ada acara?(:
Ga ada.
EllderaPtra: jalan sama gue ya. Ditunggu di depan jam 7 malem. Oke. See you💙
Jantung Raina ingin copot. Mana mungkin tanpa persetujuan Ell mengajaknya jalan. Apakah akan di ijinkan Bunda. Raina ingin,tapi tidak untuk malam ini. Alasan apa agar Ia tidak pergi. Kalaupun ia akan pergi. Alasan apa yang akan di gunakan agar di beri ijin bunda.
Waktu semakin berjalan. Sedangkan Raina masih pada posisi dimana ia menerima pesan dari Ell.
"sayang,ada temennya tuh nak nunggu kamu katanya"
"eh iya Bun bentar aku keluar"Dengan secepat kilat Raina mengganti bajunya dengan baju seadanya. Menyisir lalu memakai parfume. Tanpa berdandan sedikitpun Raina langsung meninggalkan kamar.
"Kamu mau kemana sayang?" tanya Dhimas setelah melihat putrinya sudah rapih keluar dari kamarnya.
"Pah aku boleh pergi sama temen aku?" ijin Raina pada Ayahnya.
"bullshit. Giliran jalan sama doi manggilnya papah, tai" dasar Raihan sudah jelas ada orang tua di ruangan ini. Tetap saja ia terus menerus mengatai adiknya.
"abang bagus ya ngomongnya" ucap Nadya kepada Raihan. Dengan aura yang horor.
"eh maap bun hehe"
"boleh ga ni pah?" hembusan nafas Raina terdengar berat. Dhimas seperti menimbang nimbang keputusannya.
"kalo gaboleh Aku masuk kamar lagi ya" sambung Raina yang mulai berjalan menuju tangga."Papah ijinin kamu. Jalan pulang terlalu larut, Jagain anak om ya Ell" kini Ell melirik Dhimas karena merasa namanya di sebut. Lalu Ell menganggukan kepala yang berarti mengiyakan.
"Papah kenal sama Ell?" mata seisi orang di ruangan tersebut hampir keluar. Kecuali Raina.
"ya kamu gimana sih. Kan dia temen abang. Lagian pas kamu di kamar papah udah tanya tanya dia" Hembusan nafas terdengar dari semua orang. Sedangkan Raina hanya ber-oh ria."Ayo Ra. Keburu malem, Om,tante saya pergi ya" Ell memberi salam kepada Dhimas dan Nadya.
"Sukses bro" Raihan memang tidak jelas. Dia fikir apa harus sukses? Ini hanya sekadar jalan.
"jagain ya adik gua yang tersayang" Raihan menekuk wajahnya. Mimik wajahnya sungguh menjijikan, ia mengelap air mata palsunya.Cih. Dasar goblok~Bathin Raina
Pada pukul 07:49 p.m mereka tiba disebuah restoran. Restoran yang di dominasi oleh tumbuhan. Mungkin jika dari kejauhan seperti taman bunga yang indah dan sejuk. Di restoran ini pula di dominasi oleh mawar berwarna biru. Raina memang tidak memiliki bunga yang menurutnya sangat di favoritkan dan di prioritaskan. Semua bunga indah, ia suka. Terlebih lagi jika berwarna biru.
Mereka duduk di sebuah meja yang sedikit lebih berjauhan dengan pengunjung lain. Bahkan meja yang di duduki Raina di akui sangat membuatnya nyaman, saat sedang terfokus melihat sekeliling restoran tiba tiba Raina merasa Tangan nya di genggam seseorang. Tangan yang begitu hangat dalam udara malam yang cukup dingin.
"Ra. Soal tadi siang lupain aja oke. Anggap gue gapernah ngomong apa apa. Gausah terlalu di jadiin fikiran,kalo lo emang gabisa untuk sekarang gapapa. Gue gamasalahin itu. Tapi gue mohon,lo sedikit berusaha ya,lo mau kan?"
Lagi lagi Raina speechless mendengar itu. Mungkin bukan dari kata kata yang di lontarkan Ell. Namun ada ketulusan dalan setiap kalimatnya. Dan entah apa pula yang di rasakan oleh Raina. Jantungnya sulit di kontrol, bahkan menghindar dari situasi inipun sangat sulit.
Raina mengambil nafas dalam dalam. Menghhembuskan nya lalu berdehem kecil.
"gue bakalan coba" senyuman terulas di bibir manis milik gadis ini.Cup.
Tangan Raina di kecup oleh Ell. Wajah Raina sudah seperti kepiting rebus sekarang. Ia malu. Jantungnya terus berlarian. Hatinya terbang kelangit tertinggi menggapai bintang sirius di malam ini. Fikirannya berkelana ke alam bawah sadar. Nafas nya memburu."Tolong Bunda Raina ingin pulang aja" cicitan dari mulut Raina sedikit terdengar samar samar oleh telinga Ell.
Setelah situasi mulai normal. Ell mulai kembali angkat bicara"Mba" ucap Ell memanggil pelayan dengan tangan yang menandakan pelayan agar datang.
"iya mas?" jawab pelayan itu menghampiri
Ell menyebutkan beberapa pesanan nya. Mulai dari minum. Sampai makanan penutup.
Mereka kembali dalam situasi hening.
"ini mas mba pesanannya. Selamat menikmati. Kalian pasangan sangat serasi sekali"
"terimakasih Mas" jawab Ell seadanya
Apa maksudnya pasangan serasi coba~bathin Raina
"lo sanggup bayar emang?" tanya Raina sangat pelan pada Ell.
"hm?" jawab Ell. "maksud lo gue gasanggup gitu?" sambung Ell.
Malam semakin larut. Setelah di antar pulang oleh Ell. Tiba tiba saja Raina merasa merindukan seseorang. Ia benar benar sangat rindu. Siapa oarang yang Raina rindukan? Itulah masalahnya. Sering kali ia merindukan seseorang yang ia sendiri tidak tau seseorang itu siapa.
Sekarang isakan nya sudah tedengar. Raina menangis? Tentu saja.
Hal pertama yang ia tangisi adalah rasa rindu yang berkecamuk.
Kedua ia menangis karena sulit sekali memahami dirinya sendiri.
'Apakah aku gila?' batinnya terus saja bertanya berbagai pertanyaan yang membuat kepalanya terasa sakit.Pandangannya buram. Sekarang menjadi abu-abu
Sementara di luar pintu sang bunda yang memiliki batin yang terpaut pada Raina terus saja mengetuk pintu karena cemas.~Prankk
Suara seperti kaca pecah terdengar nyaring sampai luarKini semuanya gelap. Bahkan raina sudah lupa ia dimana sekarang.
"Ya allah nak, kamu kenapa sayang" air mata terjatuh dari pipi Nadya.
"bangun sayang ini bunda" tubuh Raina terus saja di guncang guncangkan.
"Abang siapin mobil" teriak bundaSesampainya di rumah sakit Raina dengan sangat sigap segera di beri pertolongan.
Bunda yang terus saja menangis tiba tiba teringat akan sesuatu hal.
Flashback On
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Kata Nadya
"Mari bu masuk keruangan saya""Bagaimana dok?"
"Anak ibu sudah melewati masa kritisnya,Namun menurut perkiraan anak ibu mengalami Amnesia yang disebut amnesia Retrograde, dimana si penderita sulit mengingat kejadian di masa lalu. Namun masih mengenali identitas dirinya. Semoga saja hanya beberapa kejadian yang ia lupakan."
Nadya sama sekali tidak menjawab. Ia tak percaya. Ia sedikit tak terima pada takdir. Semenderita itukah putrinya."Tapi ibu terus saja berdoa agar perkiraan medis tidak benar. Sabar saja bu. Saya keluar dulu"
Nadya keluar dari ruangan itu dengan mata yang sudah sangat sembab. Dengan deru nafas yang tersenggal senggal.
Tiga orang lelaki menghampirinya. Suaminya,Raihan dan seorang pemuda tampan yang sangat dekat dengan keluarganya 2 tahun ini.Tak beberapa lama kemudian Nadya terdeletak lemas. Ia pingsan.
Flashback Off
Selamat sore.
Author lagi Rindu seseorang🙁Please jangan lupa vote and coment💗💟✨

KAMU SEDANG MEMBACA
YOURLIGHT. (Hiatus)
Novela JuvenilSeorang gadis yang mengalami kecelakaan terburuk dalam hidupnya. Mengharuskan dirinya tertidur lumayan panjang. Setelah bangun pun ia berada pada waktu yang terbilang jauh dari hari pada saat ia terbangun. Ia hanya mampu mengingat kejadian 3 tahun s...