AUTHOR POV
"Apa maksu...." ucapan dara terpotong karena sangat terkejut akan suatu hal.
"Hai mantan saudara kembarku, sudah lama ya kita tidak bertemu" ucap dera sambil tersenyum evil.
"Dera? Ngapain lo disini? Mana CEO JB Group? Huh atau jangan-jangan lo cuma jadi asistennya ya? Gue perlunya sama CEO bukan ASISTEN" balas dara tajam.
Tak lama datang sekretaris dera.
"Maaf, tolong jaga ucapan anda. Ini CEO kami, jangan coba-coba untuk merendahkan CEO kami. Atau kami akan membuat perusahaan anda hancur" balas sekretaris dera dengan sangat amat tajam.
"See sepertinya lo harus siap-siap buat jadi gelandangan." Balas dera sambil tersenyum evil.
"Bukan berarti karena lo batalin semua kerjasama kita, gue ga bisa cari investor lain. Masih banyak ada perusahaan yang mau investasi ke perusahaan gue. Bahkan jauh lebih besar dari dana yang lo tanamin" ucap dara sinis.
"Oh ya? Gue bakal pastiin gaada investor yang bakalan mau tanamin saham mereka di perusahaan lo." Balas dera dingin.
Karena merasa sudah tidak ada gunanya, dera memilih untuk pergi meninggalkan dara dengan berjuta-juta kegondokannya. But, apa peduli dera?
"SH*T" umpat dara.
"Gue bakal bikin lo nyesel atas semua yang lo lakuin ke gue sekarang. Gue bakal balas lo jauh dari apa yang lo lakuin ke gue. Camkan itu dera" ucap dara sambil tersenyum misterius.
Karena hari mulai sore dera memilih untuk kembali ke apartemennya saja. Setibanya di apartemen dera langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri sembari menghilangkan penatnya.
Selesai membersihkan diri dera masuk ke dalam kamarnya berniat untuk segera beristirahat. Tak sengaja ia melihat foto dirinya, dave, dan cinta dilaci nakasnya.
"Gue rindu kalian. Gue rindu saat-saat gue masih bagian penting dalam hidup lo dave. Gue gamau semua jadi kayak gini. Gue mau semua kembali seperti awal. Kalau gue tau cinta juga ada rasa sama lo, gue ga bakal mau ngebiarin hati gue jatuh gitu aja ke lo. Kalau gue bisa milih gue jauh akan milih persahabatan gue daripada cinta gue. Gue sayang lo dave, tapi gue lebih sayang cinta karena gue udah nganggep dia seperti keluarga gue sendiri. Gue ga mau ngorbanin kebahagiaan sahabat gue, cuma karena keegoisan gue." Lirih dera sembari menatap lembaran foto mereka.
Tok tok tok
Ada seseorang yang mengetuk pintu apartemen dera. Dera bergegas keluar untuk melihat siapa yang datang.
"Loh kelvin? Lo ngapain ke sini? Lo tau darimana apartemen gue?" Tanya dera dengan sangat penasaran
"Gue ga di kasi masuk gitu?" Sindir kelvin
"Hehehe gue lupa vin. Masuk, anggap aja rumah sendiri" ucap dera
"Tanpa lo suruh juga gue bakal anggap ini rumah gue sendiri" jawab kelvin santai.
"Semerdeka lo aje lah vin" ucap dera malas
"Oh iya lo ngapain kesini?" Tanya dera lagi
"Kagak ngapain gue iseng aje" balas kelvin yang sekarang sedang nyantai di ruang tamu.
"Hemm, vin. Lo mau ga nganterin gue?" Tanya dera dengan hati-hati
"Kemana queen?" Tanya balik kelvin
"Gue mau nyalon ke mall. Hehehe" jawab dera dengan cengengesan dan mengaruk tengkuknya yang kelvin yakini tidak gatal sama sekali.
"Ngapain?" Tanya kelvin bingung. Karena setaunya dera bukan tipe orang yang suka menghambur-hamburkan uang hanya untuk hal yang tidak berguna macam shoping dan nyalon.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'D BETTER GO
Teen Fictiongua anak tiga bersaudara ,kakak gua yang pertama namanya virgo dia jago dalam hal musik dan ipa dan satu lagi saudara kembar gua namanya dara dia jago dalam semua pelajaran dan dia adalah anak kesayangan mama dan papa gua dan gua dera orang yang pal...