CHAPTER 4

129 5 0
                                    

Merebahkan diri ke kasur. Melepaskan semua beban yang terpendam. Melupakan semua masalah yang terjadi. Menutup mata dan mulai masuk ke dalam mimpi. Aku selalu berharap, semua mimpi itu tidak datang lagi dan tidak menerorku. Karena sejak kecil, aku selalu bermimpi aneh. Entah apa itu, tapi selalu saja membuat jantungku berdetak lebih cepat. Aku tidak begitu ingat tentang mimpi itu. Yang pasti mimpi itu sudah membuat hidupku berantakan. Rasa takut yang terus menghantuiku. Rasa sakit yang terus datang. Kesedihan yang tiada hentinya. "Aku ingin mimpi Indah"kata ku sambil menutup mata

Flashblack
Malam hari dengan keadaan yang sangat-sangat tenang, begitu juga di dalam rumahku. Hening dan tidak ada satupun suara jangkrik yang berbunyi. Jam menunjukkan pukul 20.30,saatnya untuk semua anak kecil tidur. Memimpikan apa yang ingin dimimpikan. Ada yang ingin menjadi seorang princess maupun pangeran. Ada juga yang ingin menjadi pahlawan kesatria maupun super hero. Memusnahkan semua musuh dan menyelamatkan dunia. Ada yang ingin menjadi Raja. Memperbaiki dunia dan menguasai dunia. Berbagai macam yang ingin dimimpikan. Tapi aku ingin bermimpi menjadi seorang yang biasa-biasa saja. Ramah dengan orang lain,baik dan suka menolong. Itulah yang kuinginkan. Membuat dunia menjadi aman, tertib, dan saling tolong menolong. Membangun dunia menjadi dunia yang sangat baik. Terkadang mimpi tidak sesuai apa yang kita inginkan. Terkadang buruk dan terkadang baik. Sedangkan aku. Aku terus bermimpi buruk. Aku tak tau kenapa. Tapi yang jelas mimpi itu terus menghantuiku tiap malam. Saat aku berumur 5 tahun, aku mulai mimpi buruk. Biasanya kalau malam hari aku suka nonton TV, walau tidak ada channel khusus untuk anak kecil. Tapi aku tetap senang. "Lucy, waktunya untuk tidur"kata mama yang sedang berjalan menuju ke arah ku. "Baik ma"jawab ku. Aku berlari menuju mama,lalu mama menggandeng tanganku. Menaiki tangga sambil bergandengan tangan menuju kamarku. Malam tanpa kehadiran seorang ayah. Karena papa selalu sibuk di luar negeri. Bekerja keras demi menafkahi keluarganya. Sudah 1 tahun aku tidak bertemu dengan papa. Walau tidak ada papa dirumah, aku tetap senang. Karena papa sedang membanting tulang demi keluarganya. "Sekarang tidur ya, selamat tidur sayang"kata mama sambil mencium keningku. Aku tersenyum manis lalu menutup mataku. Setelah itu mama mematikan lampu dan menutup pintu kamarku. Sebelum-sebelumnya aku bermimpi indah. Menjadi apa yang aku inginkan. Tapi kali ini, mimpi tidak sesuai apa yang aku inginkan. Malah lebih buruk dari yang aku perkirakan.
Aku bermimpi sedang ada di dalam rumah? Rumah yang berbeda dengan rumah di dunia nyata ku. "Lucy, ayo kita main" ajak seseorang. Aku benar-benar bingung, wajah yang tidak aku kenal. Wajah yang begitu asing. Siapa dia?kenapa dia mengajakku bermain? Kenapa dia tau namaku? "Ma.. Main a.. Apa? Tanya ku terbata-bata dengan wajah heran. "Kita.. Main.. "Katanya sambil berpikir. Aku pun juga ikut berpikir. Perasaan yang campur aduk. Antara senang dan bingung. "Aha.. gimana kalau kita main a,b,c 5 dasar?"jawabnya. "Bo..boleh.."jawab ku. Aku ingin tau apa yang akan terjadi. Aku tidak ingin mengubah mimpi ini. Aku benar-benar penasaran apa yang akan terjadi. "Ikuti saja alurnya lucy" kata ku dalam hati. "Nanti lagi ya mainnya. Sekarang kalian masuklah ke mobil, sebentar lagi kita akan berangkat" kata seseorang sambil memegang kepala kami. Lagi-lagi datang seseorang yang tidak aku kenal. Dengan wajah yang ditutupi? Tunggu,kenapa wajahnya tertutup,sedangkan anak laki-laki ini tidak? Sebenarnya siapa dia? "Baik.. "Jawab anak laki-laki itu. Kami langsung menuju mobil. Saat di dalam mobil terdapat seorang laki-laki yang sedang menghidupkan mobil,lalu ia menoleh kearah kami. Lagi-lagi wajah nya tertutup. Sebenarnya siapa sih mereka? tak lama kemudian wanita itu masuk kedalam mobil. "Ayo berangkat..!!" teriak anak laki-laki dengan semangat. Kami pun berangkat. Aku tidak tau kemana aku akan pergi. Hanya bisa melihat pemandangan di luar dari dalam mobil. Menikmati angin yang berhembus. Menghirup aroma bau yang sangat Wangi. "Lucy,ayo kita lanjutkan bermainnya" katanya sambil menarik tanganku. "Ba..baiklah" jawab ku. Kami melanjutkan permainan. Kali ini permainan nya disuruh menjawab nama hewan sesuai huruf awalannya atau depannya. Permainan inilah yang sangat ku suka. Mungkin beberapa dari kalian tau permainan ini.
"A,B,C 5 dasar" kata kami bersamaan. Aku memberikan 4 jari dan anak laki-laki itu memberikan 3 jari. Punya ku 4,berarti a, b, c, d,sedangkan anak laki- laki itu punya 3,jadi ditambah hasilnya e, f, g. Jadi huruf awalannya adalah g. "Nama hewan yang awalannya g apa ya?" tanya ku dalam hati sambil berpikir. "Ga..jah"jawabku. "Saya gagak" jawabnya sambil tunjuk tangan. "Emm,gurita!" sambung wanita itu. Kami melanjutkan permainan ini dengan semangat. Keceriaan itu muncul hanya karena permainan ini. Cahaya kuning yang mengelilingi kami, membuat suasana menjadi lebih cerah. Cahaya kuning itulah pertanda keceriaan dan kebahagiaan. Rasanya menyenangkan, walau bagi jaman sekarang, permainan ini udh kuno alias ketinggalan jaman. Sudah jarang sekali ada yang bermain permainan ini, semua sudah sibuk dengan gadget masing-masing. Tiba-tiba hujan turun dengan sangat deras. Petir menyambar sana sini. Suara geluduk yang membuat suasana menjadi lebih buruk. Aku benar-benar takut dengan kilatan dan suara geluduk. Saking takutnya aku berteriak dengan sangat kencang. "Aaa....!!!" Dengan teriakan itulah yang membuat ku lebih tenang, tapi malah membuat kebisingan dan mengganggu orang lain. "Sayang, tolong tenangkan lucy ya"suruh wanita itu. "Lucy tenanglah,ada saya disini" katanya sambil memegang tangan ku yang sedang menutup telinga. Aku benar-benar tidak mempedulikan yang lain, aku hanya terfokus pada suara gemuruh yang sangat kencang. Aku benar-benar tidak ingin mendengar suara gemuruh itu. Semakin keras suara gemuruh itu semakin kencang aku berteriak. "Lucy, jangan takut, saya ada disini" katanya sambil memelukku. Lalu ia menyanyikan sebuah lagu. Lagu yang dinyanyikannya sangatlah merdu, seakan hati tersentuh dan terbawa dengan suasana lagu itu. Lagu itu seperti lagu penenang mirip seperti obat penenang? Aku benar-benar terbawa dengan lagu itu dan aku mulai tenang. Aku tidak begitu ingat tentang mimpi ini. Setiap kejadian yang ada di dalam mimpiku, kadang berbeda-beda. Yang ku ingat hanyalah aku mengalami sebuah kecelakaan? Di dalam mimpi? Tapi ini seperti nyata. Lalu aku terbangun karena kaget dengan keadaan tegang. Nafas yang ngos-ngosan seperti sedang di kejar hantu dan setetes demi setetes air jatuh dari mataku. Apakah kalian pernah mengalami hal serupa dengan ku? Apakah kalian juga meneteskan air mata seperti ku? Pertama kalinya aku mengalami hal seperti ini. Mimpi buruk yang benar-benar menakutkan. Lalu aku menangis sambil menutup kedua telinga ku sambil berkata "lu.. Lucy takut.. Lucy.. Ta.. Takut" terus ku ulang kata-kata itu sambil menangis. Mama yang mendengar tangisan ku langsung lari menghampiri ku. Saat mama membuka pintu, mama kaget melihat ku yang sedang menangis histeris. Mama langsung menuju ku dan duduk tepat di depan ku, melihat wajah ku yang penuh dengan air mata dan mata yang penuh dengan ketakutan. "Lucy.. Ta.. Takut.. " kata ku sambil menangis. Mama langsung menghapus air mataku yang mengalir dengan sangat deras. "Kamu kenapa sayang?" tanya mama. "Lu.. Lucy ta.. Takut ma.. "Jawab ku. Wajah mama terlihat sangat bingung dan hampir mengeluarkan air mata. Lalu mama memelukku sangat erat dan langsung menenangkan ku. Sebuah dengungan dengan nada yang sangat lemah lembut. Mengantar ku untuk kembali tidur. Entah kenapa aku selalu tersentuh dengan sebuah lagu yang begitu enak untuk didengar. Dengan sebuah lagu pun aku sudah tenang kembali. Tak lama kemudian aku mulai tertidur lelap. Mama menaruhku kembali dengan perlahan-lahan supaya aku tidak terbangun. "Tidur yang nyenyak ya sayang"katanya sambil mencium keningku. Lalu mama menutup pintu ku juga dengan perlahan. Wajah mama saat keluar dari kamarku terlihat sangat sedih dan bibi yang sudah menunggu lama di luar melihat wajah mama langsung bertanya "ada apa dengan non lucy nyonya?" "akan aku ceritakan di ruang keluarga" lalu mama mulai cerita di ruang keluarga. Cerita yang sangat detail sekali. Suasana menjadi lebih tegang dari sebelumnya.

Flashblack off
Yah, hanya itu saja yang ku ingat dari mimpi itu. Aku bahkan tidak ingin mengingat mimpi itu, tapi mau bagaimana lagi? Toh, mimpi itu akan selalu datang kepadaku dan membuat malam ku menjadi lebih buruk. Yah terkadang aku bermimpi hanya di dalam sebuah ruangan yang begitu gelap. Itu pun aku bersyukur hanya bermimpi di dalam ruangan yang gelap daripada mimpi yang tidak ingin ku mimpikan. Aku selalu berharap bisa bermimpi indah seperti dulu. Ingin sekali.

                      (^o^)/

Saat aku tertidur, tiba-tiba ada yang menyentuh hidung ku. Aku tidak tau siapa itu. Aku tidak mempedulikannya. Aku pun melanjutkan tidur ku. Tap Lagi-lagi ada yang menyentuh hidung ku. Lalu aku membuka mata ku perlahan. Terdengar suara kucing yang mengeong "Meow~" aku masih bingung, kenapa ada kucing di atas kasur ku? Lalu aku mengucek mata ku. Ternyata benar, ada kucing di atas kasur ku. Lalu aku mengingat-ingat lagi apa yang sudah terjadi sebelumnya. Aku ini pelupa, jadi harus mengingat-ingat kembali apa yang sudah terjadi sebelumnya, jika aku tidak bisa mengingatnya, aku terpaksa harus memaksa ingatan ku kembali, atau dengan cara memutar kembali apa yang sudah aku lakukan dengan cara mempraktikkannya. Begitulah cara ku supaya ingatan ku kembali. Lalu aku mencoba mengingat-ingat lagi dan Tring sekarang aku ingat apa yang sudah terjadi. Aku lupa kalau aku sekarang sudah punya kucing, namanya kitty. Ternyata dialah yang membangunkan ku. "Kamu pintar kitty, terima Kasih" kataku sambil mengelus-elus kepalanya. "Meow~" (sama-sama). Aku bermain bersama kitty di atas kasur. Bermain benang wol yang ku buat seperti bola. Kitty sangat menyukai bola kecil dan boneka yang kuberikan padanya. Boneka beruang yang sangat kecil berukuran persis seperti kitty. Dia menggigiti boneka beruang itu dan lalu memeluknya dan menindihinya. Tingkahnya yang sangat imut itu membuat ku semakin gemas dan ingin mencubit nya. Wajahnya yang imut dan mata bulat nya itu mirip seperti boneka.

Sedangkan yang di bawah..
Ting tong ting tong
Terdengar bel dari arah ruang tamu. Bibi yang mendengarnya langsung pergi ke ruang tamu dan membukakan pintu. "Bibi, lucy nya ada?" tanya seseorang. "Oh ada, non lucy nya ada di kamar, silahkan langsung ke kamar nya saja non" jawab bibi sambil mempersilahkannya masuk ke dalam. Tamu itu lalu masuk dan pergi ke kamarku.

Jangan lupa like dan coment nya, makasih

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang