Aku ingin mengisi hidupku dengan senyuman dan keceriaanku. Aku akan terus tersenyum meski memendam beban yang banyak dan rasa sakit yang sangat menyakitkan..
TWINS
(Masih flashblack)
Kelly
Pagi hari tiba. Aku terbangun dengan wajah yang menyedihkan. Mataku bengkak karena terlalu banyak menangis kemarin malam. Harusnya kemarin kami sudah mulai berteman, tapi ternyata tidak, malah sebaliknya. Mungkin nanti aku akan memulai pertemanan kita, itupun jika dia sudah sadar dari tidurnya. Kritis ya? Apa itu kritis? Aku tidak mengerti, apa sebaiknya kutanyakan ibu?Lalu aku menghampiri ibuku yang berada di dapur dan bertanya "ibu, apa itu kritis?" tanya ku yang duduk ditangga dekat dapur. "Kenapa kamu bertanya seperti itu kelly?" tanya ibu dengan wajah takut.
"Kemarin aku mendengar kalau mama lucy bilang tentang kritis" jawab ku.
"Kamu masih kecil kelly, kamu masih belum mengerti apapun, sekarang bersiaplah, kita akan menjenguk lucy" suruh ibu.
"Baik bu" jawab ku yang langsung pergi ke atas.Lagi-lagi ibu mengalihkan pembicaraanku. Tapi tak apa, hari ini aku akan meminta maaf kepada lucy dan mengajaknya untuk berteman. Aku harap hari ini hari yang sempurna. Aku pun bersiap-siap untuk pergi mengunjungi lucy. Wajahku sangat ceria setelah mandi. Aku sampai melatih suaraku. Hari ini aku merancang sebuah rencana yang akan aku lakukan bersama lucy. Setelah semuanya siap, kami pergi ke rs. Sesampainya di rumah sakit kami langsung menuju ke ruang UGD. Sesampainya di depan ruang UGD, aku melihat ada mama lucy dan papa lucy yang sedang menunggu lucy. Tunggu, apa lucy belum bangun dari tidurnya? Kenapa mereka masih menunggu diluar? Kami pun langsung menghampiri mama lucy. Setelah mama lucy menyadari kehadiran kami, mama lucy langsung memeluk ibuku dan menangis. Deg.. Deg.. Jantung ku berdetak kencang. Aku takut. Kenapa mama masih menangis? Ada apa dengan lucy?! Aku benar-benar takut. Badanku bergemetar. Air mata ku mulai turun. Aku menangis sambil melihat ruang UGD. Aku takut.. Aku takut.. Aku tidak mau teman ku menghilang..!! Aku tidak mau!! Kembalikan lucy!! Padahal hari ini aku sudah merencanakan sesuatu yang hebat! Tapi kenapa?! Kenapa selalu saja begini?! (Tangis dalam hati) mama yang melihat ku menangis langsung menghampiri ku dan langsung memelukku sambil berkata "kelly, jangan menangis sayang. Jangan menangis" kata mama sambil mengelus kepalaku. "Mama.. kenapa lucy? Lucy belum bangun dari tidurnya ya? Apa kelly perlu bangunkan lucy?" tanyaku sambil menangis. "Iya, lucy masih tidur. Dia butuh istirahat yang banyak, jadi jangan menangis ya" jawab mama sambil tersenyum. Senyuman mama benar-benar tidak ikhlas. Aku bisa melihatnya. Mama pura-pura tersenyum kepadaku dan menghilangkan semua rasa tangis dan rasa takutnya. Kenapa mama.. Kenapa mama tersenyum? Mama tidak boleh tersenyum dengan terpaksa. Senyuman mama benar-benar menyakitkan. Aku kembali memeluk mama. "Aku akan menjaga lucy ma.. Aku akan terus bersama lucy.. Kelly janji ma.. Jangan nangis lagi ma.." rengek ku dengan keras. Mama lucy sudah kuanggap sebagai ibuku sendiri. Ibu kedua ku. "Iya kelly,mama enggak akan nangis lagi,sekarang kita berdoa ya" kata mama sambil menghapus air mataku. Aku menganggukkan kepalaku. Kami terus menunggu lucy di luar ruangan. Aku tetap sabar menunggu hingga lucy terbangun. Jika bangun nanti aku ingin meminta maaf kepadanya dan aku ingin mengajaknya bermain. Tapi, apakah semua itu akan tercapai jika lucy sudah terbangun nantinya? Aku takut.. Padahal hari ini aku sudah merancang sebuah rencana yang hebat. Tapi malah kebalikannya. Berjam-jam kami menunggu lucy. Hingga tak terasa malam hari pun telah tiba. Akhirnya kami pun pamit dan pulang. Hari ini adalah hari terburuk yang pernah aku alami. Hari dimana aku hanya bisa diam duduk manis menunggu lucy bangun. Sedangkan dokter bersusah payah untuk menyembuhkan lucy. Hari ini aku banyak diam dan terus memandang ruang UGD. Aku benar-benar berharap lucy cepat sembuh dan kembali bermain bersamaku. Aku bingung, sebenarnya kamu itu kenapa? Kamu itu sakit apa? Kenapa kamu tidak bangun-bangun dari tidurmu? Kenapa kamu tidurnya lama sekali? Aku ingin bermain bersamamu lagi lucy. Aku ingin berteman denganmu. Aku ingin menjaga senyumanmu. Aku kangen dengan senyumanmu. Aku ingin kita membuat semua orang tertawa lagi dengan tingkah konyol kita. Aku ingin membuat keceriaan di sekitarku. Aku senang bisa melihat mereka tertawa dan tersenyum. Aku ingin kita bersama-sama melakukan hal yang menyenangkan. Aku ingin kita semua bahagia. Hanya itu yang aku inginkan.
Aku terus menunggu mu,walau aku tidak disana untuk menunggumu, tapi aku menunggu di rumahku. Aku terus bertanya-tanya kepada ibuku "kapan kita kesana ibu?" "kapan lucy bangun?" "apakah lucy baik-baik saja?" "apakah ada telfon dari mama?" berbagai pertanyaan yang ada di kepalaku kutanyakan pada ibuku. Tapi ibu tidak kesal menjawabnya, ia menjawab dengan penuh kesabaran "iya, nanti kalau lucy udh bangun, kita kesana ya" itulah yang dijawab oleh ibuku. 3,4,5,6 sampai 7 hari aku menunggu lucy. Selama seminggu aku tidak mendengar kabar tentang lucy. Tapi aku tetap sabar menunggu, hingga pada suatu pagi, ibu mendapatkan telfon dari mama. Lalu aku langsung disuruh bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit. Wajah ibu tampak panik. Aku benar-benar takut.
Lalu kami pun segera pergi ke rs. Wajahku tampak kaku. Aku benar-benar takut. Sesampainya di rumah sakit, kami langsung ke ruang UGD. Jantung ku berdetak lebih kencang dan cepat dari biasanya. Badan ku gemetaran. Kami berlarian menuju ruang UGD. Kami tau tidak boleh berlarian di rumah sakit, tapi ini benar-benar darurat. Sesampainya di ruang UGD, kami langsung masuk. Aku sempat menolak untuk masuk. "Kelly, kenapa tidak mau masuk?" tanya ibu dengan heran. "Aku takut ibu" jawabku sambil mengalihkan pandanganku ke ibuku. "Kelly, tidak perlu takut, katanya kamu mau menjenguk lucy, sekarang kita masuk ya sayang" kata ibu sambil memegang kepalaku. Akhirnya aku mengikuti apa kata ibu. Badanku masih bergemetar, jantungku masih berdetak kencang dan cepat. Lalu aku melihat mama dan papa yang berada di samping lucy. Aku melihat lucy yang sedang tiduran di atas kasur mengenakan alat nafas bantu dan beberapa suntikan di tangan lucy. Ibu langsung menghampiri mama dan bertanya "bagaimana keadaan lucy?" "kata dokter, dia sudah melewati masa kritis nya, hanya saja dia belum sadar" jawab mama dengan wajah setengah senang dan setengah sedih. Aku yang berada didepan mereka hanya bisa terdiam dan mengeluarkan air mata. Mama yang melihatku hanya terdiam seperti patung langsung menghampiriku dan langsung memelukku sambil berkata "kelly sayang, bagaimana kabarmu? Sekarang kabar lucy sudah mulai membaik, tapi dia belum bisa bangun dari tidurnya" "ka.. Kapan lucy bangun mama? *hiks" tanya ku sambil menangis. "Mama tidak tau, kelly. Jika sudah bangun nanti, kita beri semangat dan support ya" jawab mama sambil menangis juga. Aku hanya bisa mengangguk-angguk kan kepalaku sambil menangis. Setelah itu mama mengajakku untuk duduk di sebelah lucy sambil memegang tangan lucy. Tangan ku bergemetaran saat ingin menyentuh tangan kiri lucy. Lalu aku memberanikan diri. Saat aku sentuh tangannya, serasa dingin. Aku melihat wajahnya yang dipasang alat bantu pernafasan. Aku benar-benar sedih melihat keadaannya sekarang. Aku ingin melihatnya tersenyum kembali. Tapi yang kulihat sekarang hanya sebuah wajah yang datar. Lalu aku menangis sambil memegang tangan lucy dan berkata "lucy, bangunlah.. *hiks* aku mohon bangunlah.. *hiks* aku ingin melihat senyumanmu yang Indah lagi.. Aku mohon bangun.. *hiks* aku ingin bermain bersamamu, aku ingin berteman denganmu, aku ingin kita bernyanyi bersama lagi dengan sebuah permainan pianomu, aku ingin tumbuh dewasa bersamamu, aku akan menjaga mu lucy! Kita akan lalui ini bersama-sama. Aku akan menjadi teman sekaligus sahabat yang baik untukmu! Jadi bangunlah! Aku tidak ingin kau pergi! Bangunlah lucy!! Bangun!! Aku mohon bangun!! AKU AKAN TERUS DISINI SAMPAI KAU BANGUN!! JADI BANGUNLAH!!" teriakku dengan keras sambil menangis. "Huaaa... Lucy.. Huaa.." sambungku sambil menutup mataku dengan kedua tanganku. "Kelly.. Jangan menangis sayang.." kata mama yang langsung menghampiriku dan memelukku. "Aku tak mau lucy pergi.. Aku tak mau.. Huaa..." jawabku sambil menangis. Aku menangis keras di dalam ruang UGD. Aku melihat jari telunjuk lucy perlahan bergerak sedikit. Aku benar-benar tidak peduli dan aku meneruskan tangisku. Lama-kelamaan beberapa jari lucy bergerak sedikit demi sedikit. "Lu.. Lucy?" tanya ku sambil menangis. Mama yang memelukku langsung melihat ke ara lucy. Mata lucy mulai terbuka sedikit sambil berkata "aa.. aa.." semua orang terkejud, dan papa langsung memanggil dokter. Aku menangis dengan keras sambil memegang tangannya yang dingin. Aku tak kuasa menahan tangisku. Tangis kebahagiaanku, karena lucy telah bangun dari tidurnya. Tak lama kemudian dokter pun datang dan langsung memeriksa keadaan lucy. Kami menunggu diluar ruangan. Beberapa menit pun berlalu, akhirnya dokter keluar dari ruangan dan berkata "keadaan lucy sudah mulai membaik, tapi tidak sepenuhnya, saya akan memantau perkembangan lucy dan bapak bisa ikut saya mengurus administrasi penginapan lucy" suruh pak dokter. "Baik dok" jawab papa. Mereka langsung pergi tanpa sepatah katapun. Lalu kami masuk keruangan lucy. Aku langsung duduk disebelah kiri lucy dan memegang tangannya yang dingin. "Lucy... " kataku dengan nada pelan sekali sambil menangis. Dia hanya bisa tersenyum kepadaku. Aku bersyukur masih bisa melihat senyumannya lagi, walau ini tidak begitu manis semanis madu. Lalu mama mendekatkan wajahnya ke lucy. Mama mengeluarkan air matanya didepan lucy. Lalu lucy menghapus air matanya dengan tangan yang masih lemah. Mama memegang tangan lucy di pipi mama. Air mata mama mulai mengalir deras sambil berkata "lucy sayang, bagaimana kabarmu?" jawaban lucy hanya bisa tersenyum kepada mama. Hari ini, aku sangat bersyukur sekali. Terima Kasih Tuhan, terima Kasih. Engkau telah mengembalikan lucy seperti semula, walau masih perlu banyak tahapan lagi. Aku akan menjaganya seperti Engkau menjaganya dengan tulus dan ikhlas.
![](https://img.wattpad.com/cover/127931289-288-k71896.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
Romancesaudara kembar yang terpisah,apakah mereka memiliki kekuatan untuk bisa bertemu kembali? Ikuti saja terus ceritanya.?