CHAPTER 11

75 2 0
                                    

Kehidupan yang kujalani hanya dengan obat, obat dan obat. Karena dengan obat, aku masih bisa hidup hingga saat ini.

                      TWINS

Sinar matahari menyinari kamarku. Membuat kamarku menjadi lebih terang disertai dengan kicauan burung yang merdu.  Kali ini, aku bangun lebih awal karena kitty membangunkanku dengan cara sederhana, yaitu memegang pipiku sambil mengeong-ngeong.

"Meooww~" (bangung~)

"Hmm? Ada apa kitty?" tanyaku yang sambil mengucek mata

"Meooww~" (aku lapar~)

"Hah? Kamu ini ngomong apa sih?" tanyaku lagi

"Meow~ meow~ meoow~" (aku lapar~ aku lapar~ banguun..~)

Kitty terlalu banyak mengeong, sampai membuatku pusing mendengar suara kitty yang terlalu berisik.

"Iya iya, lucy bangun" kataku yang langsung bangun sambil mengucek kembali mataku

Kitty langsung pergi ke suatu tempat. Aku mengikutinya dari belakang dan aku melihat dia memberikan tempat makanannya dengan wajah imutnya itu.

"Ohh kamu lapar kitty? Baiklah, tunggu sebentar ya aku ambilkan dulu" jawabku yang langsung mengambil sereal untuk kitty

Setelah itu aku langsung melihat jam dinding. Ternyata masih jam 03.15, masih terlalu pagi untuk bersiap pergi ke sekolah.

"Hah.. Apa yang harus aku lakukan sepagi ini?"

Ah iya, mimpi yang biasanya muncul waktu kecil, sekarang sudah jarang muncul di mimpiku. Tapi anehnya,tadi aku bermimpi menemukan cahaya yang sangat terang dan aku berlari menuju cahaya itu. Tapi kenapa tiba-tiba ada cahaya ya? Biasanya mimpi ku itu dipenuhi dengan ruangan yang begitu gelap. Ah.. Aku tidak peduli, jangan berpikir lebih keras lagi lucy. Aku tak mau sakit itu menghantuiku lebih lama lagi.

"Hah..bosan" keluhku lagi

Mataku langsung melirik ke arah piano. Tapi aku masih takut untuk bermain. Aku takut ingatan itu kembali dan menghantuiku lagi. Padahal mimpi tadi itu aku sudah sangat bersyukur karena ada cahaya yang menyinari, biasanya kan gelap semua. Aku langsung ingat perkataan mama semalam.

"Mengalahkan mama ya? Baiklah, lucy tidak takut!" seru ku

Aku langsung bergegas duduk dan aku menghela napas panjang "Haahh..." ku buka mataku perlahan sambil mengangkat kedua tanganku dan menurunkannya dengan sangat pelan. Seperti biasa aku selalu memainkan lagu kesukaan ku yaitu gymnopedie No.1. Lagu ini memiliki nada yang sangat lembut dan sangat pelan, namun lagu ini benar-benar sangat merdu untuk didengar. Orang yang memainkan lagu ini pasti bermain dengan penuh perasaan yang sangat-sangat dalam. Biasanya aku bermain ini saat perasaan hatiku sakit ataupun sedih. Aku mengeluarkan kesedihan dan rasa sakitku saat bermain ini. Karena lagu inilah yang bisa membuat hatiku lebih tenang. Aku suka memainkan lagu ini karena lagu ini membawaku kepada kenangan indah saat aku masih kecil. Dimana aku pertama kali memiliki sahabat yang begitu baik padaku, kebahagiaan bersama saat mendapatkan ranking bagus, bermain bersama dan menyanyi bersama, melihat senyuman, keceriaan, dan kebahagiaan dari orang-orang yang aku cintai, dan masih banyak lagi. Aku bermain dengan penuh perasaan yang sangat dalam, sehingga aku bermain mengikuti tempo dan partitur dengan benar. Aku tidak mempedulikan keadaan luar, aku terfokus pada permainanku. Berkat lagu yang kumainkan, semua orang di rumah terbangun dari tidurnya.

Mama yang mendengar aku bermain piano langsung pergi ke kamarku. Saat mama membuka perlahan pintu kamar itu, mama melihat aku bermain dengan penuh perasaan.

Mama
Lucy, permainanmu sangat-sangat bagus. Lebih bagus dari sebelumnya. Mama punya kepercayaan bahwa kamu bisa mengalahkan mama tanpa harus menunggu suatu saat nanti. Mama sangat senang kamu bisa mengembangkan lagu kesukaanmu ini menggunakan hatimu.

TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang