❇ CRAZIER ❇
Jimin, Taehyung dan Jungkook terduduk letih di kursi yang sudah disediakan diruangan khusus tersebut. Setelah selesai membawakan 3 lagu andalan dari album mereka, mereka pun berkemas dibantu oleh kedua manajer mereka yaitu Seokjin dan Sejin yang selalu siap siaga didekat mereka.
Jimin menatap Seokjin yang masih mengemasi barang didepannya. Terlihat raut wajah namja itu tak terlalu baik saat ini.
"Jin hyung.."
Seokjin tak mengindahkan panggilan Jimin. Saat ini pikirannya ntah sedang berkelana kemana, Jimin juga tak tahu.
"JIN HYUNG!"
"Ah ya? Ada apa Jim?" lamunan Seokjin terpecah saat Jimin memanggilnya keras.
"Ada apa? Apa ada masalah?" tanya namja tampan itu
"Ti-tidak Jim"
"Namjoon hyung berulah lagi?"
Seokjin menghela nafasnya, Jimin selalu tahu isi pikirannya.
"Begitulah. Sudah, jangan kau fikirkan. Ayo kita pulang"
Jimin pun mengangguk lalu membangunkan Taehyung dan Jungkook yang sudah tertidur disana yang sayangnya suara Jimin tak berpengaruh banyak untuk membangunkan mereka berdua.
"Kau duluan saja ke van Jim, 2 bocah ini biar aku yang urus" ucap Seokjin yang lalu disetujui Jimin. Jimin pun pergi menuju ke parkiran dimana van agensinya telah menunggu kedatangannya. Tapi langkah Jimin terhenti saat ia melihat seorang namja tengah sibuk mondar-mandir didekat van mereka. Gelapnya malam membuat Jimin tidak bisa melihat jelas siapa namja itu, yang ia tahu namja itu memakai bucket hat dan masker hitamnya. Apa dia penjahat?
Jimin pun perlahan mendekati namja yang sedang terlihat panik itu. Suasana tempat parkir yang sudah sepi membuat jantungnya sedikit berdegup kencang, takut apabila namja itu memang orang jahat yang berniat jahat kepadanya.
"Siapa kau?" ucapnya pelan yang membuat namja asing itu tersentak kaget. Perlahan ia menolehkan kepalanya, matanya membola menatap seseorang yang menyapanya barusan.
"P-Park Jimin?" ucapnya terbata
"Hei, apa yang kau lakukan didekat van kami? Kau maling ya?" ucap Jimin menuduh. Yang dituduh hanya menunduk tak berani menatap namja tampan itu.
"Ti-tidak, aku sedang mencari barangku. Kurasa aku menjatuhkannya disekitar sini" ucapnya pelan dan gugup
"Apa aku harus percaya pada ucapanmu?"
Jimin memandang namja itu dengan penuh curiga. Benarkah apa yang dikatakannya barusan? Perlukah Jimin mempercayai seseorang yang....
OH TUHAN!
Jimin tiba-tiba membolakan matanya saat namja itu tiba-tiba melepas masker dan topinya.
"K-kau harus percaya padaku. Aku bukanlah pencuri. Aku hanya sedang mencari barangku" ucap namja itu dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. Ia takut dude! Bagaimana kalau Jimin membawanya kekantor polisi hanya gara-gara sebuah benda konyol?
Tak ada jawaban. Jimin masih terdiam menatap namja manis bersurai hitam dengan wajah putihnya yang alami dan pipi yang sedikit memerah karena dinginnya langit malam terhias disana. Dan oh jangan lupa bibir ranum merah muda itu, Jimin meneguk ludahnya ketika melihat betapa manisnya bentuk bibir itu.
Apa ia putri salju?
Satu lagi yang jadi perhatian Jimin, manik indah itu. Jimin merasa tak asing dengan manik yang tengah memandangnya sendu saat ini.
"J-Jimin ssi kau baik-baik saja?" teguran namja itu membuat Jimin tersentak kaget.
"Benda apa yang kau cari?" tanya Jimin lalu tanpa sadar menyunggingkan senyuman tampan dari bibirnya
"Kau percaya padaku?? Terima kasih. Berjanjilah kau tak akan mentertawakan aku" ucapnya sambil mempoutkan bibirnya yang membuat Jimin gemas ingin melumat bibir itu.
"Aku janji"
"Hmmm gantungan kunci kumamon" ucapnya pelan
"Kau berkeliaran ditengah malam seperti ini hanya untuk gantungan kunci?"
"Yak! Gantungan kunci itu sangat berarti untukku!"
"Kau serius? Hahaha" tawa Jimin yang makin membuat namja itu mempoutkan bibirnya
"Kau melanggar janjimu!"
"Ah maaf maaf. Baiklah. Sini aku bantu carikan" ucap Jimin
"Ah jangan, kau pasti lelah karena habis perform tadi. Masuk saja ke vanmu, biar aku cari sendiri saja"
"Wah, kau perhatian sekali. Kau fansku ya?" tanya Jimin berniat menggoda namja manis yang masih sibuk memperkerjakan matanya untuk mencari benda kecil itu. Jimin pun tak tinggal diam, ia juga berjalan disekitar area parkir mencari gantungan kunci itu.
"Iya, aku fansmu"
"Uhuk, benarkah?" Jimin tersedak. Pertanyaan candaannya ternyata berbuah manis. Perlukah menjelaskan bagaimana perasaannya saat ini? Ia bahagia sekali mempunyai seorang fanboy manis seperti namja itu.
"Apa kau fanboy yang selalu berteriak memanggil namaku dengan keras itu?" bolehkah Jimin sedikit berharap?
"Hahaha tapi sepertinya tidak mungk—–"
"Iya, itu aku"
Jimin menghentikan aktivitasnya lalu menatap namja yang masih sibuk dengan dunianya sambil merutuki benda yang masih belum ditemukannya itu.
"Kau? Kau namja itu?" Jimin meraih pundak namja manis itu lalu menatapnya erat yang membuat namja itu menegang ditempatnya.
"Iya, itu aku"
"Siapa kau?" tanya Jimin masih dengan tatapan tajamnya yang membuat namja itu sedikit takut
"F-fansmu?"
"Bukan, maksudku namamu"
"Min Yoongi. Namaku Min Yoongi"
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZIER
Romance{{SLOW UPDATE}} MINYOON || NAMJIN Sebuah kolaborasi dari AlettaMin (minyoon.jjang) dan peacefulkoya (namjinion) Rate : T-M Jimin tidak menyangka bahwa namja manis itulah yang sering melantunkan namanya Seribu cara Namjoon untuk menunjukan bahwa ia m...