PART XIII

1.2K 154 16
                                    

Jantungnya berdegup kencang, hatinya menghangat kala bibir itu mencumbu bibirnya dengan lembut nan sayang, Yoongi sedikit terbuai, bahkan saat ciuman itu terlepas ia sedikit tidak ikhlas. Jantungnya semakin berdegup kencang, dikala ciuman itu terlepas, terlontar kata cinta dari bibir namja itu.

"J-Jimin apa yang kau katakan?"

"aku cinta padamu, Min Yoongi" Yoongi melangkah mundur, melepaskan genggaman tangannya dari genggaman hangat Jimin, ia bergeleng pelan, ia bahkan tidak pernah membayangkan bahwa hal ini akan terjadi. Cukup ia yang cinta, jangan Jimin.

"jangan bercanda" Yoongi tersenyum pahit pada Jimin, berharap namja itu memang sedang bercanda saat ini.

"bercanda? Aku tak pernah bercanda tentang perasaanku Yoon. Aku bersungguh-sungguh, aku men------"

"HENTIKAN!" Yoongi berteriak, menutup kedua telinga dengan kedua telapak tangannya yang bergetar.

"tolong hentikan..." ucapnya lirih dengan suara yang bergetar. Bulir bening sudah jatuh dari sudut matanya. Jimin yang menyadari hal itu berniat mendekat pada Yoongi namun belum sampai menyentuh Yoongi langkahnya sudah dihentikan.

"Jimin, jangan seperti ini kumohon...aku tidak ingin kau bernasib sama dengannya. Aku tidak mau kau pergi meninggalkanku seperti dia. Kumohon...hiks" tangisnya menatap Jimin dengan berurai air mata yang membasahi pipi gembulnya yang memerah. Sedangkan Jimin menatap Yoongi tak mengerti, siapa yang meninggalkan yoongi? Siapa itu 'dia'?

"jelaskan padaku, apa maksud semua perkataanmu tadi" tanya Jimin dengan suara rendahnya yang membuat Yoongi sedikit tersentak, ia baru sadar bahwa ia telah mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak ia ucapkan. Ia cepat-cepat menggeleng

"bukan apa-apa"

Jimin yang frustasi meraih kedua bahu Yoongi, mengeratkan pegangannya hingga Yoongi merintih sakit

"siapa dia? Siapa yang sudah meninggalkanmu? JELASKAN PADAKU MIN YOONGI!"

Kling

Kedua adam itu menoleh ke pintu masuk, mendapati seorang namja tengah menatap mereka dengan sebuah buket bunga tulip ditangannya.

"Ho-Hoseok ah..." Yoongi melepaskan pegangan Jimin pada bahunya dan berlari menghambur ke pelukan pria itu yang masih terlihat kebingungan. Kebingungan akan kenapa Yoongi menangis, dan kebingungan kenapa ada Idol dari agensi miliknya sedang disini berduaan dengan sahabat baiknya.

"Huhuhu Hoseok ah" tangis Yoongi semakin pecah didalam pelukan Hoseok, namja itu lalu dengan cepat membalas pelukan Yoongi dan mengelus punggungnya, mengabaikan Jimin yang masih berdiri disana menatap mereka sendu. Sadar akan itu, Hoseok menyapa Jimin dengan senyuman hangatnya

"Halo, apa kabar Park Jimin?"

"s-siapa kau?"

"aku Jung Hoseok, CEO dari agensi tempatmu bekerja sekarang" mata Jimin membulat, ia memang tidak pernah tahu dan tidak pernah melihat CEO dari perusahaannya. Yang ia tahu hanya sang CEO sedang melebarkan sayapnya diluar negeri dan mempercayakan perusahaannya yang di Korea pada seorang produser terkenal sekaligus bosnya yaitu Kim Namjoon. Dan yang membuat Jimin semakin frustasi, sang CEO ini siapanya Yoongi? Kenapa ia berani sekali memeluk Yoonginya?

"bisakah kau kembali ke dorm mu dan tinggalkan kami berdua?" pinta Hoseok dengan sopan. Sedangkan Jimin hanya bisa menggeram. Mana peduli dengan CEO, yang ia pedulikan sekarang adalah, urusan ia dan Yoongi belum selesai

"tidak mau!"

"pergi Jimin...Yoongi butuh ketenangan sekarang"

"TI.DAK.MA.U" Hoseok menghela nafas, ternyata benar kata Namjoon, anak asuhnya yang ini memang keras kepala. Hoseok melepaskan pelukannya menatap Yoongi yang tangisnya sudah mereda. Ia menghapus jejak air mata di pipi Yoongi dengan kedua ibu jarinya dan terkekeh pelan karena lucu melihat hidung Yoongi yang memerah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CRAZIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang