❇ CRAZIER ❇
Yoongi menurunkan topinya sedikit kebawah, menutupi wajah cantiknya dari pandangan aneh orang-orang yang melewatinya. Yoongi mana peduli, yang ia risaukan hanya Jimin yang tak kunjung datang. Dan daritadi ia lelah mencari tanda-tanda dari staff agensi Jimin. Bukankah dia bilang akan ada pemotretan disini?
Jantungnya sedikit berdebar. Berdebar takut lebih tepatnya. Telapak tangannya sedari tadi berkeringat, perutnya mulas, nafasnya tersendat. Pertemuannya dengan Jimin kemarin tidak ada didalam rencana hidupnya, ia menyukai Jimin, sangat. Tapi hanya sebagai fans kepada idolnya. Ya hanya sebagai pengagum no1 Jimin. Yoongi berfikir, cukup mendukungnya dari jauh tanpa dipertemukan itu sudah cukup untuknya.
Tapi tuhan berkehendak lain, gara-gara gantungan kunci sialan itu ia malah terjebak disituasi seperti ini. Yoongi berjanji pada dirinya sendiri bahwa hari ini terakhir kalinya ia bertemu dengan Jimin.
"Hai, sudah lama?"
Yoongi kaget, tubuhnya bergerak menoleh kearah suara yang menyapanya. Suara favoritenya selama ini.
ASTAGA!
"Hei Park! Dimana maskermu?" Panik Yoongi sibuk menutupi wajah Jimin dengan telapak tangannya.
"kutinggal dimobil"
"Kau gila! Ambil sana! Disini ramai sekali bodoh! Mana manajer dan staffmu? Katamu ada pemotretan disini"
Jimin terkekeh, menggenggam tangan Yoongi lembut yang sedari tadi menutupi wajahnya.
"Tidak ada pemotretan apapun, aku hanya ingin bertemu denganmu"
Yoongi melongo. Idolanya ini benar-benar sudah gila!
"Kau gila? Kalau ada yang mengenalmu bagaimana? Ini tempat umum Jimin! Apgujeong!"
"Santai saja. Aku tidak peduli"
Yoongi mendesah frustasi, bisa-bisanya Jimin berkata seperti itu. Ia tak tahu apa bagaimana perasaan para fansnya yang lain kalau Jimin kepergok jalan sama Yoongi?
"Aku pergi!" Belum ada 2 langkah Yoongi pergi, tangan Jimin dengan cepat menghentikan pergerakan namja manis itu.
"hahh..Bisakah kau tenang? Kau ini seperti gadis saja" ucapnya pelan sambil perlahan melepas topi dan masker Yoongi, lalu merapikan surai namja manis itu. Yoongi diam saja melihat kelakuan gila Jimin. Apa yang direncanakan otak gilanya?
"Kau selalu mengenakan masker dan topi kan?"
Yoongi mengangguk
"Fans-fansku yang lain tak ada yang mengenalimu atau pernah melihat wajahmu kan?"
Yoongi kembali mengangguk lucu yang membuat Jimin menahan gemas sedari tadi.
"Nah, jadi santai saja. Kau namja, aku namja. Walaupun ada sasaeng atau media yang mengikutiku, palingan mereka mengira kau itu temanku atau staff agensiku"
Yoongi melongo. Ucapan Jimin sedikit masuk akal kalau dipikirkan secara logika. Tapi tidak dengan Yoongi, alasan itu masih tetap membuatnya takut. dan disini Yoongi merasa sedikit bersalah. Bagaimana bisa ia mendapatkan perlakuan khusus dari idolanya? Kalau para fans tau kalau Yoongi juga salah satu fans Jimin bisa mati dia. Yoongi bergidik memikirkannya.
"Jangan berpikir terlalu berlebihan. Kita nikmati saja hari ini"
"Mudah sekali kau bicara. Kau tak paham posisiku" Jimin senyum, lalu mengusak surai hitam Yoongi gemas.
"Untuk hari ini saja, lupakan kalau kau itu fansku. Anggap aku temanmu. Oke?"
Yoongi hanya bisa mendesah pasrah. Ia menyerah dan ikut saja apa kata namja berambut blonde tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZIER
Romance{{SLOW UPDATE}} MINYOON || NAMJIN Sebuah kolaborasi dari AlettaMin (minyoon.jjang) dan peacefulkoya (namjinion) Rate : T-M Jimin tidak menyangka bahwa namja manis itulah yang sering melantunkan namanya Seribu cara Namjoon untuk menunjukan bahwa ia m...