PART XI

1.1K 165 4
                                    

"Terima kasih Namjoon ah untuk hari ini" Yoongi tersenyum hangat pada lelaki tampan didepannya, mengizinkan surai lembutnya dielus manja. Bagaimana mau menolak, ia kan memang rindu hal-hal seperti ini. Perhatian dari seseorang yang sudah lama tidak ia dapatkan, bisa ia dapatkan di sosok Namjoon yang notabene seseorang yang lebih muda darinya tapi ia anggap sebagai seseorang yang selalu mengayominya selama ini. Setelah kepergian Jaebum, memang sosok Namjoonlah yang selalu berada disisinya. Menemaninya disaat ia terpuruk sedih ditinggal sang terkasih pergi untuk selamanya.

Ya, Im Jaebum. Kekasih Yoongi yang dipisahkan untuk selamanya oleh Tuhan. Dengan kurang ajarnya pergi meninggalkan Yoongi sendirian dengan alasan yang tak masuk akal dan berat untuk diterima Yoongi yang membuatnya susah membuka hati untuk yang lain. Katakanlah Yoongi bodoh, tapi siapa yang rela ditinggal kekasih bunuh diri dengan alasan untuk melindungi dirinya? Tidak, Yoongi tidak rela sekaligus tak akan pernah memaafkan Jaebum, karena bukannya menyelamatkan ataupun melindungi, tetapi namja itu malah membuat masalah baru. Berkat namja itu, ia jadi tidak bisa jujur pada dirinya sendiri bahwa ia sudah jatuh akan sosok seseorang yang membuatnya merasakan sekali lagi bagaimana rasa mencintai itu. siapa? Tentu saja Park Jimin. Berkat Jaebum, Yoongi harus bisa menahan diri untuk tak lagi membuat masalah untuk Jimin, tak akan lagi mengulang kesalahan yang sama yang bisa saja membuat Jimin akan berakhir seperti Jaebum nantinya. Tidak! Yoongi tidak mau itu terjadi. Sampai kapanpun tidak akan pernah.

"Oh iya Yoon, kau tak mau mempertimbangkan lagi perihal memproduseri lagu untuk anak asuhku Jimin? Kukira suaranya akan cocok untuk lagu-lagumu" Jantung Yoongi berdetak tak karuan, mengingat bahwa Namjoon tak tahu menahu perihal ia yang menjadi Fanboy seorang idol dari agensi sahabatnya. Tiba-tiba ia berkeringat dingin mencari alasan yang tepat untuk menolak penawaran Namjoon yang sudah berkali-kali itu.

"a-aku belum siap Namjoon ah" Yoongi menggigit bibirnya takut-takut. Berharap alasan yang sama akan membuat Namjoon mengerti. Sedangkan Namjoon hanya tersenyum hangat, mengerti bahwa disini ia tidak punya wewenang untuk memaksa Yoongi kembali ke studionya. Sebenarnya niat Namjoon hanya ingin Yoongi bisa segera Move On dari kematian Jaebum ditahun ketiganya ini. Tapi sepertinya ini belum saatnya.

"baiklah aku mengerti, jangan memforsir dirimu Yoon. Beristirahatlah. Aku pulang"

"ya, baiklah. Hati-hati"

Untuk kali ini, Yoongi selamat dari rahasianya. Sekiranya hanya untuk kali ini

Dorm DNA

"Jiminiieee hyungggggg" Jimin yang sedang tertidur pulas dikamarnya merasa sedikit terganggu akan 2 suara yang sedari tadi meneriaki namanya, serta suara piring yang dipukul-pukul dengan sendok. Berisik sekali. Mau tak mau Jimin bangun dari tidurnya, mencuci mukanya yang bengkak akibat tidur seharian setelah letih curhat dengan Taehyung lalu pergi ke dapur dimana ia menemukan 2 manusia tergeletak tak berdaya dengan kepala mereka diterkulai lemah diatas meja makan.

"hei, kalian kenapa?" tanya Jimin sedikit panik

"Laparrrrr" jawab kedua namja itu kompak. Jimin mendekati meja makan, mendapati meja makan mereka kosong melompong. "tidak ada makanan?" kedua manusia itu hanya menggeleng "Seokjin hyung mana?" lanjut Jimin yang heran kenapa tumben sekali Manager mereka itu tak menyiapkan makanan untuk mereka.

"Sejam yang lalu ia izin keluar untuk membeli makanan, tapi sampai sekarang dia belum kembali. Aku laparr" rengek Jungkook yang disetujui oleh Taehyung dengan anggukan pelan

"Park, belikan kami makanan. Kami sudah tidak bertenaga untuk berjalan lagi" rengek Taehyung. Jimin mendecih, enak saja disini ia juga lapar tau!

"tidak sopan menyuruh-nyuruh orang tua! Kalian saja sana!"balas Jimin tak terima. "hmm bagaimana kalau kita Gai Bai Bo saja?" Jimin dan Taehyung mengangguk setuju dengan saran Jungkook dan berakhir dengan Jimin yang siap akan Jaket, topi dan maskernya karena memang ia sedang malas berdandan hanya untuk berbelanja.

CRAZIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang