5

216 16 1
                                    

~*   *~

Hari sudah gelap. Reza tidak kunjung kembali. Aku merasa tidak tenang dan tidak nyaman. Dari tadi aku melihat tempat perginya Reza dari luar gubuk ini. Yang kulihat hanyalah pemandangan yang biasa aku lihat setiap harinya. Apakah aku harus melewati lapisan pelindung yang dibuat paman untuk mencari Reza? Tetapi diluar sana ada banyak monster yang mengerikan. Aku belum pernah keluar dari lapisan itu sejak paman membawaku kemari. Aku putuskan menunggu lebih lama lagi.

Tak terasa sekarang sudah tengah malam. Reza juga belum kembali. Aku kumpulkan ranting dan dedaunan kering untuk membuat api unggun. Lalu aku mengambil sebuah roti gandum dari dalam gubuk. Aku makan roti itu di dekat api unggun yang telah kubuat. Apakah Reza baik-baik saja? Aku menjadi semakin gelisah. Lalu aku putuskan untuk mencarinya. Aku berjalan mendekati lapisan pelindung itu. Aku masih agak takut untuk keluar. Aku coba menyentuh lapisan pelindung seperti embun es ini. Dingin... Aku menggeleng-gelengkan kepalaku. Aku langsung berlari kecil menembus lapisan pelindung sambil menutup mata. Setelah melewatinya aku buka mataku perlahan. Aku lihat Reza tergeletak didepanku dengan berlumuran darah.

"Re... Reza..!"

Aku langsung mengecek tubuhnya. Kulihat dia masih bernafas dan jantungnya masih berdetak. Aku pun menghela nafas lega. Rasa gelisahku mulai berkurang meskipun belum sepenuhnya hilang. Kondisi Reza sangat buruk. Tubuhnya penuh dengan luka sayatan. Jika tidak segera diobati dia bisa mati kehabisan darah. Aku pun menyeret tubuh Reza masuk kedalam lapisan pelindung dengan sekuat tenaga. Aku menyeretnya sampai api unggun yang telah aku buat tadi. Pertama aku harus mengobatinya dengan sihirku. Aku arahkan tanganku kepadanya.

"[Lesser Heal]"

Tak lama muncul cahaya putih di tubuhnya. Pendarahannya mulai berhenti dan lukanya menutup meski tidak sepenuhnya. Aku rasa itu cukup. Aku pun pergi ke gubuk untuk mengambil perban. Setelah itu aku kembali dan aku perban semua luka Reza. Setelah itu aku duduk disampingnya. Aku merasa mengantuk. Aku lipat kakiku dan memeluknya lalu aku menyembunyikan wajahku. Aku pun tertidur.

~*   *~

Aku membuka mata perlahan. Kulihat matahari terbit dan langit sudah tidak gelap lagi. Kurasakan tubuhku terasa sakit semua. Lengan kiriku seperti mati rasa. Aku menoleh ke kiri dan kulihat Lunaris tertidur di lenganku. Lalu aku menoleh ke kanan kulihat sebuah tas kecil berisi perban. Aku mengambil tas itu lalu aku menahan kepalanya dengan tangan kananku setelah itu aku mengambil tas itu dan menaruhnya dibawah kepala Lunaris. Aw... kulihat tubuhku sudah penuh dengan perban. Sepertinya Lunaris mengobatiku saat aku sekarat tadi malam. Aku ingin mengecek statusku.

"[Status]"

|Status|
Name : Reza
Race  : none
Class : none
Job    : none

[LV : 9]     [ATR : Čio]
[HP : 180/512]     [MP : 237]
[ATK : 322]    [DEF : 193]
[STR : 271]    [AGI : 255]
[INT : 189]    [VIT : 372]

Skills :
[Status] [Copycat] [Lesser Agility up] [Lesser Skeleton]

Passive Skills :
{Silent Cast}
|Status|

Kulihat di status nyawaku 180 poin dari 512 poin. Sepertinya aku akan mati jika nyawaku menjadi 0 poin. Aku cek lagi. [ATR : Čio] apa itu? Lupakan saja itu dulu. Kulihat yang lain. Wow.. aku naik level sampai level sembilan. Bahkan aku mendapatkan dua skill baru dari goblin dan penyihirnya. Kulihat lagi ada sesuatu yang baru muncul di statusku. Skill pasif {Silent Cast}. Aku sentuh skill itu. Lalu aku melihat penjelasannya.

|Passive Skill|
{Silent Cast}
A skill that allow to cast a skill without saying it. The caster can say it in their heart to activate a skill.
|Passive Skill|

TreacheryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang