26

117 9 0
                                    

Keesokan harinya
Bukit dekat Benteng Selatan

Sekarang aku dan Tokarev berada di sebuah bukit di sebelah barat benteng. Dari sini kulihat hanya ada satu jalan yang diapit dua bukit menuju Benteng Selatan. Alasan kenapa kami ada disini karena aku harus mencari Lunaris. Dugaan Tokarev akan ksatria bintang itu yang mungkin saja akan melewati jalan ini menuju kerajaan Hospitellar. Jadi kami akan menyergap ksatria bintang itu saat ia keluar dari persembunyiannya. Martha dan Pavella kusuruh untuk pergi menuju kerajaan Acres terlebih dahulu. Aku akan membawa Lunaris kembali.

"Kau yakin mereka akan melewati jalur ini?"

"Kemungkinan besar iya. Ksatria bintang pasti tidak akan membiarkan kerajaan Bargandear mengambil alih tempat ini. Sekali tempat ini jatuh maka kerajaan Baverisse akan jatuh seutuhnya. Jadi aku yakin Virgo tidak akan pergi ke kerajaan Hospitellar sebelum penyerangan kerajaan Bargandear berhenti."

"Begitu ya..."

"Kau lihat itu?"

Tokarev menunjuk sesuatu di arah selatan. Samar-samar terlihat seperti semut-semut kecil bergerak dengan lambat dengan sesuatu yang terlihat berterbangan. Aku pun menyipitkan mata untuk memperjelas apa yang kulihat itu.

"Pasukan kerajaan Bargandear?"

"Iya."

"Tu.. tunggu dulu! Di belakang prajurit itu seperti ada banyak sekali pasukan yang menaiki kuda?"

"Hoo... mereka menyerang dengan kekuatan penuh. Kerajaan Bargandear terkenal dengan kekuatan kavalerinya yang tidak ada duanya di dunia ini. Kuda yang mereka gunakan sangat cepat dan lincah, bahkan kekaisaran Namorrel mengakui pasukan kavaleri mereka."

"Oi.. oi... kalau seperti ini Benteng Selatan tidak akan bertahan lama. Lihat saja Benteng Selatan hanya ada sekitar 500 penunggang kuda. Sisanya hanya prajurit biasa."

"Yaahh... kita tidak akan tau hasilnya bukan?"

"Hmm..."

"Peperangan sudah dimulai."

~*   *~

Raja Daüphin memacu kuda putihnya dengan lambat. Di wajahnya terpampang jelas senyuman yang sangat lebar. Seorang wanita berambut pirang yang mengenakan baju zirah memacu kudanya dengan cepat menuju raja Daüphin.

"Lapor Yang Mulia!"

Sang raja menoleh ke arah wanita itu.

"Bagaimana keadaan Benteng Selatan Gracia?"

"Pasukan kerajaan Baverisse di Benteng Selatan sekitar 2000 personil dengan rincian, 500 penunggang kuda, 1000 prajurit, 400 pemanah, dan 100 penyihir."

"Hmm... tidak buruk juga."

"Menurut mata-mata saya sepertinya di Benteng Selatan ada 3 ksatria bintang."

"Hah! Mereka hanyalah pajangan kerajaan Hospitellar belaka! Jangan takut! Serang mereka dengan kekuatan penuh! Siapapun yang berani melawan bunuh saja mereka!"

"Baik Yang Mulia!"

Wanita itu langsung pergi meninggalkan sang raja. Kini ia memacu kudanya menuju pasukan kavaleri miliknya.

"Semua!!! Serang!!!"

"""Oooohhhh!!!!!"""

Seluruh pasukan kerajaan Bargandear berteriak keras sekali hingga terdengar oleh pasukan kerajaan Baverisse yang ada di Benteng Selatan.

~*   *~

"Dalam peperangan ada tiga prinsip yang sangat penting yaitu, waktu, medan, dan mental. Seorang raja atau pemimpin yang pintar pasti tidak akan melalaikan tiga prinsip ini karena tiga prinsip ini sangat sakral dan menentukan jalannya pertempuran dan siapapun yang berhasil memanfaatkan tiga hal dialah yang menang."

TreacheryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang