FLS 'Our Stories'1 ❝✔❞ - taeyong jisoo

12

Taeyong tak bisa jujur dengan perasaannya kepada Jisoo.

Taeyong pengecut.

Ia akui hal itu.

Taeyong terlalu takut untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.

Taeyong ingin sekali kembali ke rumah Jisoo dan mengakui semuanya, tapi tak bisa.

Ia tak ingin melihat Jisoo menangis, tapi bodohnya dirinyalah penyebab Jisoo menangis.

Taeyong mencintai Jisoo.

Sangat mencintai Jisoo.

Hanya saja, cinta tak seharusnya memiliki, 'kan?

Taeyong ingin mengatakan hal yang jujur kalau dirinya mencintai Jisoo, tapi bagaimana dengan perasaan Jinyoung?

Taeyong tak ingin menyakiti perasaan Jinyoung, walaupun ia tahu kalau Jinyoung mengikhlaskan Jisoo bersama dengan Taeyong.

Sikap keras kepala ataupun mementingkan orang lain masih melekat di tubuh Taeyong.

Dia sadar bahwa ada banyak orang yang mencintai Jisoo, sama seperti banyak orang yang mencintai Somi.

Tapi, kali ini berbeda.

Di saat Somi yang mencintai Taeyong, tak ada lagi yang mencintainya setulus Jinyoung mencintai Jisoo.

Sangat berbeda dengan Jisoo.

Jisoo di cintai oleh dua orang yang sangat dekat dengannya.

Taeyong dan Jinyoung.

Dan Jisoo juga harus memilih antara Taeyong dan Jinyoung.

Hal itu juga mengharuskan salah satu dari mereka akan terkena patah hati, karena Jisoo akan memilih salah satu dari kedua pria yang di sayanginya.

Taeyong sudah pasrah dengan keputusan Jisoo yang hendak pindah ke Paris bersama dengan Jinyoung.

Dan hal itu membuatnya sedikit bahagia, karena Jisoo memilih lelaki yang mencintainya secara terang-terangan, tidak seperti dirinya yang sangat pengecut.

drrt drrt drrt

Ponselnya bergetar dan Taeyong terdiam melihat siapa yang menelepon.

Papa

Cukup lama bagi Taeyong untuk menjawab telepon dari Papanya.

Ia tak tahu harus mengatakan apa kepada Papanya.

Pasti Papanya akan menanyakan tentang keberangkatannya ke Inggris.

Taeyong bimbang dengan jawabannya.

Tapi, setelah ia merasa cukup untuk terdiam, akhirnya ia mengangkat telepon dari Papanya dan menjawabnya dengan pasti serta tegas.

"Ya, Pa. Taeyong bakalan berangkat dua minggu lagi."

*****

Semenjak itulah, Taeyong tak pernah terlihat di kampus. Ia sibuk mengurus semua keperluannya untuk ke Inggris nantinya.

Dan Jisoo juga sibuk membantu Jinyoung untuk pindah ke Paris.

Waktu terus berjalan dan tanpa terasa, satu minggu lagi mereka berdua akan pergi ke negara berbeda.

Jisoo masih tidak menghubungi Taeyong, begitupun sebaliknya.

Mereka terlalu takut dan cemas untuk kehidupan selanjutnya.

Terlalu cemas untuk masa depan, seperti apakah mereka nantinya.

Seperti apa hubungan mereka yang selanjutnya.