Wajah Jisoo masih memerah karena menangisi kepergian Taeyong yang tak jadi.
"Kalau ada yang mau kamu tanya sama aku, tanya aja sekarang.."
Lagi-lagi wajah Jisoo memerah.
Kamu.. dia manggilnya ga pake gue-lo lagi.. tapi, kamu..
"Jisoo?" tanya Taeyong.
Jisoo menundukan kepalanya.
"Tanya aja yang selama ini kamu ingin tanyain sama aku.. aku bakalan jawab.."
Jisoo menatap Taeyong.
"Peluk aku.."
Taeyong tersenyum saat mendengar ucapan manja dari Jisoo.
Taeyong memeluk Jisoo erat dan mengelus rambutnya dengan pelan.
"Aku ada di sini. Aku ga jadi ke Inggris.."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku ga bakalan ninggalin kamu.."
"Iya aku tahu."
"Jadi, kamu mau nanya?"
Jisoo menghela napas dan berkata, "Aku mau nanya. Dan itu banyaaaakk~ banget!"
Taeyong tertawa, "Boleh.."
Taeyong melepaskan pelukannya dan mengelus lagi rambut Jisoo.
"Tanya aja.."
Jisoo tersenyum lebar melihat Taeyong.
Sifat manjanya mulai kembali dan itu hanya di perlihatkannya kepada Taeyong.
"Kamu.. kenapa ga jadi pindah ke Inggris?"
Taeyong tersenyum, "Aku ga bisa jauh-jauh dari kamu.."
Jisoo terdiam.
"Papa kepingin aku pindah ke Inggris untuk ngurus perusahaan dia, tapi aku nolak."
"Kenapa kamu tolak?"
"Ga ada kamunya.."
Jisoo terdiam.
"Apa lagi?" tanya Taeyong.
"Kok kamu bisa nemuin aku tadi?" tanya Jisoo.
Taeyong terkekeh, "Aku tadi ke bandara cuman nganter Papa aja. Udah itu aku balik, eh pas balik.. pelayan yang ada di rumah aku ngira aku pindah, ga tahunya engga. Makanya mereka bilang kalau kamu tadi ke rumah nyari aku.."
Jisoo menghela napas, "Jadi, kamu balik lagi ke bandara dan ngeliat aku lagi nangis?"
Taeyong menganggukan kepalanya, "Iya. Kamu nangis dan aku ga mau kamu nangis, padahal akulah penyebab kamu nangis."
