14

2.1K 277 9
                                    

Hallo!!

Satu chapter lagi adalah ending dari work inii~~~!!

Dan karena banyaknya yang jadi silent readers, aku bakalan ngumumin kalau chap terakhir bakalan di PRIVATE !!!!! :)

Setelah dari cerita ini, aku akan ngepost yang bagian Jaehyun x Rose~!

Terima kasih sudah menunggu dan mencintai karya-karyaku ini^^

Happy Reading~!

*****

Di pagi yang cerah, bukan Taeyong dan Jisoo jika mereka tidak membuat orang-orang yang melihat kegaduhan dan kehebohan.

Pagi hari saja, Taeyong sudah mengandeng tangan Jisoo.

Walaupun, setiap harinya Taeyong selalu seperti itu.

Tapi, orang-orang baru tahu mereka jadian dan siapa lagi tukang gosipnya kalau bukan Ten.

Gosip yang Ten sebar sudah sangat menyebar layaknya flu. Dan jangan salahkan Ten, jika ia menyebarkan fakta terhangat itu.

Penggemar mereka berdua patah hati, mendukung, bahkan secara terang-terangan tidak percaya bahwa mereka sudah menjadi sepasang kekasih.

Well, Taeyong tidak perlu membohongi dirinya lagi, 'kan?

Mereka juga tidak melakukan hal-hal yang mewah.

Seperti menyatakan cinta dengan kejutan yang mahal.

Happy anniversary ke beberapa bulan seperti generasi jaman now.

Mereka hanya perlu jujur dengan diri masing-masing.

Hanya mengatakan aku mencintaimu saja, sudah membuat mereka menjadi sepasang kekasih.

Dan hal itu sangatlah simple.

Mereka mengingat hari jadi mereka, tapi TIDAK di rayakan setiap bulannya.

Bukankah anniversary di rayakan setiap tahun?

Ya, mereka akan merayakannya setiap tahun dengan cara yang sederhana.

Tiba-tiba, di saat mereka berdua sedang tertawa bersama, datanglah seorang gadis cantik berdiri tepat di hadapan Taeyong.

"Lisa?"

Jisoo menatap Taeyong, Lisa? Bukannya teman masa kecilnya si Ten?

"Yong.. bantuin gue.." Lisa terlihat seperti kehabisan napas karena berlari.

"Kenapa?" tanya Taeyong.

Lisa menarik napas kuat-kuat dan berkata, "Yuta berantem sama orang."

Taeyong terkejut, "Kok bisa?"

"Bisalah, Yong. Yuta yang berantem kok, bukan si Ten." kata Lisa yang masih mengirup oksigen sebanyak-banyaknya.

"Terus, si Ten kemana?" tanya Taeyong.

"Lo kayak ga tahu dia aja. Sebenarnya juga, yang gue khawatirin bukan Yuta-nya, tapi Ten yang dari tadi teriak ke seluruh kampus untuk ngasih tahu kalau Yuta berantem."

"Dimana dia?" tanya Taeyong.

"Di lapangan basket Teknik." jawab Lisa.

Taeyong menghela napas dan berpikir sejenak untuk apa yang akan ia lakukan selanjutnya.

FLS 'Our Stories'1 ❝✔❞ - taeyong jisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang