"Berhenti menangis, Tae!"
V dan Taehyung, mereka berdua kini sedang berada di sebuah kamar yang lumayan besar. Kamar bernuansa putih itu adalah kamar V. Tempat itu juga terlihat sangat teratur. Buku-buku tertata rapi di dua rak besar yang terletak di sudut kamar. Terlihat pula sebuah pintu kayu yang ada di sudut kamar, itu adalah kamar mandi pribadi V.
V duduk berdampingan bersama sang adik kembar-Taehyung-di tempat tidur king size miliknya. Sejak hampir 30 menit berlalu, Taehyung terus diam dan menangis tanpa suara. Hanya getaran kecil dari tubuhnya yang menandakan jika ia sedang merasa sangat terpukul sekarang. V berulang kali menepuk-nepuk punggung Taehyung. Mencoba menenangkan lebih tepatnya. Meskipun ia tahu itu terlalu sulit, V tetap mencoba menenangkannya.
V sangat tahu, kemunculannya secara tiba-tiba seperti ini mungkin cukup untuk membuat hati adiknya merasa terguncang. Karena selama ini, selama bertahun-tahun lamanya, yang Taehyung tahu adalah kakak kembarnya, Kim Daehyung, pria itu sudah meninggal. Dan kini, ia muncul secara mendadak di hadapannya. Meskipun Taehyung pasti merasa sangat senang, tetapi untuk saat ini rasa terkejut yang luar biasa lebih dominan di hati Taehyung.
"Kau kemana saja, Hyung?" ucap Taehyung akhirnya.
"Mianhae, Taehyung-ah.."
"Kau tahu betapa aku sangat merindukanmu, Hyung? Apa Kau juga tahu seberapa menderitanya aku tanpamu, Hyung?"
Taehyung menatap V yang memang sejak tadi sudah menatapnya. Lihatlah, dipelupuk mata V pun sudah tergenang air mata yang siap meluncur keluar.
"Aku kesepian, Hyung."
"Taehyung-ah, maafkan aku. Sungguh, aku juga ingin menemui saat itu, tapi-"
Tes...
Air mata itu pun menetes dari peraduannya. V lalu menarik Taehyung dalam pelukan terhangatnya. Taehyung tak menolak, tapi ia juga tak membalas. V semakin erat memeluk tubuh adiknya yang sudah sejak lama ingin dipeluknya. Tak berapa lama, isak tangis Taehyung mulai terdengar pilu. Membuat siapapun yang mendengarnya merasa ikut tersayat. Bukan hanya Taehyung yang menangis, V yang wajahnya berada di balik punggung Taehyung, nyatanya pria itu juga menangis. Hanya saja tangisan itu tanpa isakan. Tangisan yang sama sakitnya seperti yang dirasakan Taehyung adiknya.
"Bogoshiposo, Hyung.. "
°°°
Saat ini jam sudah menunjukkan pukul enam lebih lima menit waktu petang. Sosok Taehyung, atau lebih tepatnya itu adalah Daehyung alias V, ia berjalan melewati sebuah gerbang besar. Ia melangkah pasti namun santai memasuki rumah besar yang ada di balik gerbang itu. Ia memicingkan matanya ketika melihat seorang ahjumma serta seorang pemuda yang berjalan mondar-mandir seperti orang kebingungan. Mereka tampak cemas menanti seseorang.
"Eoh, Taehyung Hyung!" seru Seungmin ketika mendapati Taehyung yang berjarak beberapa meter darinya hanya berdiri saja.
Seungmin lalu berlari menghampiri V diikuti oleh Bibi Jang di belakangnya. Bibi Jang dan Seungmin tak tanggung-tanggung langsung memberondong V dengan banyak pertanyaan. Mereka seperti berlomba memberikan pertanyaan.
"Aku baik-baik saja, Bibi, Seungmin," kata V tersenyum mencoba menenangkan.
Bibi Jang lalu memeluk tuan mudanya itu. Seungmin yang tak mau ketinggalan pun ikut memeluk kakak sepupunya.
"Hyung, Appa sudah menunggumu sejak tadi." Seungmin.
"Apa terjadi sesuatu, Tuan? Tuan Dongho sepertinya sedang sangat marah. Ia terus menanyai keberadaan Tuan," tanya Bibi Jang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vuelve (Come Back); KimTae || TAMAT
FanfictionKim Taehyung, seorang pemuda yang sejak usia lima tahun hidup sebatang kara. Tanpa ayah, ibu dan kakak kembarnya. Taehyung kaya. Sangat kaya. Ia hidup bergelimang harta peninggalan kedua orang tuanya. Tapi ia merasa tidak bahagia, karena hidupnya te...