Sekarang hampir tengah malam. Saat ini rumah Keluarga Kim sedang heboh dan ricuh. Seluruh penghuni rumah itu baru saja mendapat kabar bahwa Pak Choi masuk ke rumah sakit. Yang membuat Bibi Jang semakin histeris adalah kabar tentang tuan mudanya, Taehyung, yang hilang diculik orang. Bibi Jang bahkan sempat sampai merosot pingsan karena kabar itu. Bagaimanapun, bungsu Keluarga Kim itu sudah dianggap sebagai anaknya sendiri.
Bibi Jang menangis tak henti di kamar Sora. Tangis itu memang tanpa suara tapi terlihat sangat menyayat hati. Duduk di tempat tidur Sora yang juga menangis sesegukan. Itulah alasan sebenarnya kenapa Bibi Jang menangis tanpa suara. Karena ia juga harus menenangkan wanita yang sedang dalam masa pemulihan dari sakitnya itu.
"Tae- Taehyung... Hiks.. Hiks.." Sora terus menyebut nama Taehyung meski masih terbata-bata.
Namjoo memeluk ibunya. Mata anak sulung Sora dan Dongho itu juga sudah memerah. Lihatlah pula Seungmin yang meringkuk di pangkuan Sora. Pemuda itu juga menangis. Dan rumah besar nan mewah tersebut kini penuh dengan tangisan.
Bersamaan dengan kabar itu, tidak ada yang tahu bahwa akting seorang Bae Dongho pun sedang dimulai. Lihatlah sekarang dia sedang menangis di depan orang-orang. Berlagak sok tersakiti karena kehilangan keponakan tercinta. Tidak ada yang mengira jika ternyata dia lah dalang dari penculikan satu-satunya pewaris harta Keluarga Kim.
Tapi apakah bisa dibilang jika Bae Dongho itu bodoh? Karena nyatanya yang diculik dan ditawan olehnya saat ini bukanlah Kim Taehyung. Melainkan orang lain.
Benar. Adalah sosok Kim Daehyung yang ada di tangannya saat ini. Daehyung lah yang sekarang sedang diikat dengan kuat dan disembunyikannya di suatu tempat yang jauh, yang tak ada satu pun orang akan bisa menemukannya. Tempat yang dijaga ketat oleh beberapa orang pria berwajah sangar, berbadan besar dan tegap.
Dongho saat ini berada di rumah sakit. Menunggu Pak Choi yang masih di dalam ruang operasi bersama istri dan anaknya yang tak kalah sedih. Terlihat dua orang polisi yang sedang meminta keterangan Dongho.
"Baiklah, Tuan. Terima kasih atas kesaksiannya. Kami akan meminta keterangan juga pada Choi Jisung-ssi setelah ia tersadar nanti," kata salah seorang polisi.
"Sama-sama, Pak. Tolong! Tolong temukan keponakan saya! Saya sangat khawatir padanya, Pak!" Dongho masih terus dalam aktingnya. Ia bahkan menggenggam erat tangan salah seorang polisi itu, mencoba meyakinkan bahwa ia benar-benar merasa kehilangan.
"Kami akan berusaha sebisa dan sebaik kami, Tuan."
Setelah polisi-polisi tersebut pergi, tampaklah smirk tipis yang tercipta di wajah Dongho. Licik!
°°°
Yoon Gi kelimpungan pagi ini. Bukannya mempersiapkan diri untuk berangkat bekerja, tapi Yoon Gi malah mondar-mandir saja di dalam kamarnya sejak ia menerima panggilan telepon beberapa menit lalu. Raut wajahnya cemas. Khawatir tak karuan melanda hati dan pikirannya. Bagaimana harus menjelaskan ini kepada Lenna terutama Taehyung?
Tok! Tok! Tok!
"Oppa? Kau berangkat kerja tidak? Sarapan sudah siap!"
Terdengar suara Lenna setelah sebelumnya suara ketukan pintu masuk ke dalam indra pendengarnya. Yoon Gi jadi makin cemas. Ia pegang erat ponsel berwarna putih miliknya.
"Eo-eoh, Chagi-ya. Aku segera ke sana!" jawab Yoon Gi tanpa membukakan pintu.
"Oke. Palliwa!"
Setelah yakin mendengar suara langkah kaki Lenna menjauh dari kamarnya, Yoon Gi menarik dan menghembuskan napas beberapa kali. Ia sedang menyiapkan keberanian untuk memberitahukan kabar yang mungkin akan membuat Taehyung atau bahkan Lenna juga menjadi drop. Lalu Yoon Gi keluar kamar dan menuju ruang makan. Tanpa lebih dulu bersiap untuk bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vuelve (Come Back); KimTae || TAMAT
FanfictionKim Taehyung, seorang pemuda yang sejak usia lima tahun hidup sebatang kara. Tanpa ayah, ibu dan kakak kembarnya. Taehyung kaya. Sangat kaya. Ia hidup bergelimang harta peninggalan kedua orang tuanya. Tapi ia merasa tidak bahagia, karena hidupnya te...