Malam semakin larut. Udara dingin mulai menusuk tulang belulang. Suara burung hantu terkadang samar terdengar bersamaan dengan lolongan anjing. Menjadikan malam itu seolah malam yang menyeramkan.
Taehyung duduk terdiam di tempat tidurnya, menatap tak percaya pada Lenna dan Yoon Gi. Keduanya sedang bercerita panjang lebar layaknya dongeng pengantar tidur. Taehyung benar-benar tak menyangka dengan semua yang terjadi. Menghilangnya sang kakak ternyata menyimpan banyak rahasia yang membuatnya pening.
Taehyung sungguh tak mengira. Jika ternyata Yoon Gi yang selama ini dikenalnya sebagai sekretaris pamannya adalah seseorang yang mengetahui keberadaan kakaknya, Daehyung. Sebenarnya, saat ini Taehyung merasa sangat tertipu.
"Maafkan aku, Tae. Telah membohongimu selama ini," kata Yoon Gi yang berdiri bersandar dinding.
"Aku benar-benar masih tak mengerti dengan apa yang kalian dan Daehyung Hyung rencanakan. Aku merasa jika aku adalah orang terbodoh saat ini."
Lenna yang duduk di depan Taehyung, menarik tangan kanan pemuda itu dan menggenggamnya. Membuat Taehyung yang tadinya menunduk, kini menatapnya dengan tatapan sendu.
"Taehyung-ah... Tak bisakah kau membantu kami?" tanya Lenna dengan tatapan memohon.
Taehyung diam. Ia tak tahu harus berkata apa saat ini. Yang pasti kini ia tahu, selama kakaknya menghilang, Daehyung ternyata sudah merencanakan sesuatu dengan sangat matang. Taehyung juga tak tahu harus mengatakan ini rencana yang hebat atau jahat. Sungguh, Taehyung tak mengerti.
"Tapi-"
"Biarkan kakakmu dan kami yang mengurus semuanya. Tak banyak. Kau hanya perlu melakukan yang kami minta, Tae." Yoon Gi mencoba meyakinkan Taehyung.
Taehyung menatap Yoon Gi dan Lenna bergantian. Dilema melanda hatinya. Jika ia mengiyakan, maka ia akan merasa menjadi penjahat. Tapi jika ia menolak, maka ia akan menyia-nyiakan usaha kakaknya selama ini. Bagaimanapun, pamannya telah bertindak di luar batas. Lagi pula, semua peninggalan orang tuanya adalah miliknya dan Daehyung. Mereka yang berhak atas semuanya. Fakta bahwa ia baru mengetahui jika ternyata pamannya berencana jahat mengambil alih semua harta orang tuanya, cukup membuat Taehyung kecewa. Dan ia teringat, setelah keadaan bibinya memburuk dua tahun terakhir. Oh, Ya Tuhan. Taehyung semakin pusing.
"Taehyung-ah?" Suara lembut Lenna seolah menghipnotisnya. Menatap gadis yang seharusnya sudah menikah dengan Yoon Gi itu sendu. Perlahan kepalanya mengangguk kecil. Membuat Lenna dan Yoon Gi tersenyum senang. Lenna menarik Taehyung dan memeluknya.
"Gomawo, Tae."
°°°
Tok! Tok! Tok!
Pagi itu, sekitar pukul tujuh pagi. Namjoo terlihat sedang mengetuk pintu kamar Taehyung. Hanya mengetuk sekali dan tanpa permisi, Namjoo langsung masuk ke dalam kamar itu.
"Hei, Kim Taehyung! Pinjamkan aku laptop-, Aaa!!!" Tak melanjutkan kalimatnya, Namjoo malah berteriak kencang saat matanya menangkap sosok 'Taehyung' dalam keadaan setengah telanjang dengan tubuh bagian bawahnya yang hanya terlilit handuk putih serta bagian atas terekspos jelas tanpa kain sedang berdiri di depan lemari pakaian.
"Hya! Kau tak bisa ya masuk dengan permisi lebih dulu? Kalau begini aku jadi tak suci lagi, kau tahu?" Daehyung mengomel sambil memakai kaos milik Taehyung yang ia ambil acak dari dalam lemari. Padahal seharusnya ia mengambil seragam yang menggantung rapi.
Namjoo yang menutupi mata-matanya dengan kedua tangan pun mengintip melalui celah tangan yang sengaja dibuatnya. Setelah dirasa sepupunya itu sudah tak toples lagi, Namjoo langsung menatap Daehyung dengan tatapan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vuelve (Come Back); KimTae || TAMAT
FanfictionKim Taehyung, seorang pemuda yang sejak usia lima tahun hidup sebatang kara. Tanpa ayah, ibu dan kakak kembarnya. Taehyung kaya. Sangat kaya. Ia hidup bergelimang harta peninggalan kedua orang tuanya. Tapi ia merasa tidak bahagia, karena hidupnya te...