"Buruan! Telat nih!" Seru Seongwoo dari dalam mobilnya.
Sejeong yang lagi lari-lari sambil bawa roti yang di buatin Kak Taewoo udah ngedumel aja.
Kemudian dengan sepatu yang masih di injek, dia loncat ke dalam mobil Seongwoo.
"Gila lo ya?! Jam segini baru sampe?!"
"Lah ya gua kesiangan, Je!!!" Jawab Seongwoo sambil tancap gas. Salah kayaknya pagi ini dia bawa mobil.
"Ya lagian gini amat sih jadwal baru." Omel Sejeong sambil make sepatunya dengan benar.
"YA LU YANG MILIH!! GIMANA SIH KOK NGOMEL KE GUA?!" Seongwoo ikutan emosi.
"BIASA AJA DONG GAUSAH TERIAK?!"
"YA ANJENG LU JUGA GAUSAH BALIK NERIAKIN GUA DONG!!"
Sejeong narik napas lalu di keluarkannya lagi. Kalo di ladenin gak akan kelar inisih. Seongwoo mah kalo masalah teriak meneriak gini juaranya.
Semester ini mereka emang banyak dapat kelas pagi, ini dikarenakan telat bangun dan cuma dapat kelas sisa aja. Ini juga untung mereka masih ada yang sekelas.
4 dari 8 mata kuliah, Sejeong sekelas sama Seongwoo dan 2 dari yang sekelas itu baru sekelas juga sama Daniel. Sedangkan Daniel sama Seongwoo cuma ada 5 kelas yang bareng.
Pokoknya semester ini mereka misah. Tapi bukan masalah besar sekarang.
Tiga bulan mereka hidup benar-benar jadi orang lain. Paska kejadian makan martabak malam itu, semuanya berubah. Hari itu kayak jadi hari perpisahan mereka.
Emang bener, malam itu mereka ketawa bareng. Malam itu mereka bergadang sampai jam 4 main PES meskipun Sejeong udah teler duluan. Emang bener malam itu mereka ceritain semua apa yang mereka alami selama gak bareng.
Tapi, malam itu juga jadi malam terakhir mereka bertiga. Ntah gimana, kali ini mereka seperti mendeklarasikan bahwa mereka membuat jarak. Mereka menjauh dengan tanpa beban seperti saat Sejeong dan Daniel marahan waktu itu. Kali ini mereka sama-sama menjauh.
Khususnya antara Sejeong dan Daniel.
Sejeong cukup tau diri untuk gak menel ke Daniel. Selama tiga bulan ini mungkin bisa dihitung jari berapa kali mereka chatting. Ditambah Daniel sibuk sama acara kolaborasi sama Binus. Dan Sejeong yang sibuk di UKM Radionya karena harus buat open recruitment mahasiswa baru.
Jadi, mereka seperti benar benar asing sekarang.
👦🏻👧🏻👦🏻
"Yang, aku gak jemput ya? Aku lagi otw bandara nih." Kata Daniel yang lagi fokus ke lampu merah yang kerasanya lama bener.
"Bandara? Mau kemana kamu?"
"Jemput Kak Seulgi nih. Ntar aku telpon kalo udah sampe rumah."
"Oh oke. Hati-hati ya. Salam buat Kak Seulgi."
Tadi habis kelas Bahasa Inggris Profesional, Ibu nelpon Daniel buat nyuruh dia jemput kakak satu satunya itu di bandara.
Kak Seulgi kuliah di Jerman dan lagi pulang sebentar buat persiapan wisudanya disana. Kangen banget si Daniel mah. Tapi dia yakin, habis ini Seulgi pasti ngamuk.
👦🏻👧🏻👦🏻
Pas liat cewek dengan kacamata hitam dan baju super santai itu Daniel langsung ngelambaikan tangannya.
Seulgi yang liat langsung nyengir kuda dan nyeret koper kecilnya lebih cepat.
"BAGONGKUUU!!!" Seulgi lari lalu nubruk Daniel yang udah bentangin tangannya.
"Lama amat dah. Katanya kemaren sampenya?"
"Di tunda, disana lagi cuaca buruk." Jawab Seulgi manyun, "gak sama Jennie lu?"
Daniel ngambil alih koper Seulgi lalu ngerangkul kakaknya, "nggak lah. Dia ada urusan di BEM. Lo kok inget namanya?"
"Inget lah, gua kan pinter."
Daniel mencibir, lalu ngambil paksa kacamata kakaknya dan dia pakai, "salah gue nanya."
"Sejeong sama Ong sehat kan?"
"Yah....... gitu deh. Doain aja."
Seulgi ngeliatin adeknya sambil dongak, "lo kenapa sama mereka?"
"Kenapa apa?"
"Lo berantem ya?"
"Gak lah, ngapain kek anak kecil aja."
"Gak usah boongin gua lu!" Seulgi ngejitak Daniel.
"Adoh sakit!"
Daniel ngejauh dari Seulgi. Karena Seulgi bakal dengan senang hati menindas adeknya itu dan Daniel juga menghindari pembahasan ini.
Lagian mereka juga udah sampe di mobil.
"KANG DANIEL WHAT THE FUCK ARE YOU DOING WITH MY CAR?!!"
Ya, basically memang ini mobil Seulgi yang jadi di pake Daniel karena yang punya kuliah jauh disana.
"SAMPAH DIMANA MANA. BUNGKUS JELLY BERHAMBURAN. AND WHAT THE FUCK ARE- OH MY GOD!! Majalah dewasa siapa ini?! Lo ngapain aja pacarannya anjeng!!!!!!"
Daniel rasanya pengen bekep mulut kakaknya ini tapi udah keburu kepanasan di luar.
"Bukan punya gue kak! Itu punya Jaehwan kampret."
👦🏻👧🏻👦🏻
"Jen!"
Jennie yang lagi jalan berdua Rosè noleh.
Sejeong berdiri di hadapannya dengan jarak sekitar 2 meter.
"Gue nitip tugasnya Daniel dong." Kata Sejeong mendekat.
"Oh iya boleh. Tapi kenapa gak langsung aja. Kan kalian tetanggaan?"
"Duh, susah ketemu orang sibuk," Sejeong ketawa, "nitip ya. Bilang dikumpul sabtu ini."
"Iya nanti aku sampein."
"Makasih, Jen." Kata Sejeong lalu muter balik dan menuju ke arah gedung 1.
"Itu yang namanya Sejeong, Kak?" Tanya Rosè.
Jennie ngangguk, "dia cewek paling berarti buat Daniel setelah Ibunya."
"Lah lo gimana?"
"Ya gak gimana gimana."
"Lo sayang gak sih sama Kak Daniel?"
"Gak usah di tanya. Lo tau jawabannya."
Rosè senyum aja dan ngerangkul Jennie. Dia tau Kakak tingkatnya ini udah kepentok cinta sama pacar nasional si Daniel.
"Kabar Kak Hanbin gimana, Kak?"
"GAK USAH BAHAS MANTAN DEH!!"
Rosè ketawa lagi.
👦🏻👧🏻👦🏻
Gila gak gue dobel apdet? Wkwk kurang apa cobaaa??? Kurang cinta dari Sengun aja 😂
Ges aku apdet karena seneng liat komentar kalian wkwk makanya ngetik lagi ni.
Makasih udah komen ges, i lopyu. Ntar kalo komennya gemesin lagi aku update lagi😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Brolove; Daniel, Sejeong, Seongwoo✔️
Fanfiction[n] brolove; keadaan dimana ada cinta diantara persahabatan 2 laki-laki dan 1 wanita. bleakpearl july, 2017