+ 4 +

2.1K 315 119
                                    

Daniel sama Sejeong lagi main ke Bandung karena kebetulan hari jumat tanggal merah dan mereka bisa libur 3 hari, sekalian jengukin Mama sama Papa disana. kangen katanya lama nggak ketemu.

dan disinilah mereka sekarang. Sejeong yang lagi bantuin ngiris bawang di dapur dan Daniel yang lagi nemenin Papa ngobrol diluar.

"senin kemaren sebenernya Mama udah mau ke Jakarta, tapi nggak jadi soalnya ada sepupu datang. padahal Mama udah kangen sama Bunda sama Ibu." kata Mama sambil numis kangkung.

"iya nih, kata Bunda, Mama mau kerumah, tapi aku tungguin nggak datang-datang." sahut Sejeong sambil bolak balik ngebenerin kacamata renang yang dia pakai biar nggak nangis pas ngiris bawang.

"kapan-kapan deh kesananya. lama nggak nengokin anak lanang juga." jawab Mama sambil senyum.

tiba-tiba Sejeong keinget kejadian di cafe waktu itu, "Ma, Ong itu gak punya kembaran kan?"

Mama langsung noleh dengan kerutan di keningnya, "kembaran? nggak lah. kalau ada dimana coba?"

Sejeong menertawai kebodohannya sendiri, ya emangnya kalau Seongwoo kembar yang satunya kemana selama ini?

"kenapa kok nanya begitu?" tanya Mama yang udah fokus ke kompornya lagi.

"hehe nggak sih, Ma. soalnya waktu itu di cafe aku pernah nabrak orang mirip banget sama Ong. aku sampai nangis. aku kira aku halusinasi." jawab Sejeong sambil setengah ketawa.

"kangen banget kamu sama Ong ya pasti? hahaha."

"iya kali ya, Ma. hahhahahaha" dan mulai saat itu, Sejeong semakin yakin kalau saat itu memang cuma halusinasinya aja yang udah kelewat liar. dia bukan hidup di cerita horor yang tiba tiba tokohnya hidup lagi setelah mati bertahun-tahun.

"Jeee?" tiba-tiba suara Papa menggelegar dari depan pintu.

"IYA PAAAAA??"

"masih lama masaknya nak?" tanya Papa yang lagi jalan masuk ke dapur. disusul Daniel di belakangnya.

"enggak sih kayaknya tinggal goreng bawang ini aja. kenapa, Pa?"

"ini loh, Papa mau minta tolong kamu sama Daniel buat antar barang ke Pak RT. Papa mager keluar." jawab Papa sambil cengar cengir.

"halah, Papa mageran banget. antar sendiri kenapa sih. Seje lagi bantuin Mama!" Kata Mama galak.

"mau mainan sama burung katanya, Ma." sahut Daniel yang sekarang duduk jejerin Sejeong.

"burung mulu di urusin, sebel!"

"idih, Mama cemburu Papa ngurusin burung terus." goda Papa sambil nyamperin istrinya dan meluk dari belakang.

"mesra banget pasangan tua ini coba liat." bisik Daniel ke Sejeong.

Sejeong ngeliatin Mama sama Papa sambil nyengir bahagia.

"kita harus kayak gitu." lanjut Daniel.

"idih, pengenan."



setelah perdebatan akbar yang hampir tidak ada ujungnya, akhirnya sepasang sejoli ini keluar rumah juga buat ke Pak RT antar barang. rumah Pak RT sebenernya nggak jauh sih. cuma karena Sejeong yang udah kesana semalam buat laporan nginap di rumah Mama, jadinya Sejeong yang nemenin Daniel.

demi merealisasikan keharmonisan hubungan mereka yang terdapat harapan bisa selama Mama dan Papa, mereka lebih milih jalan kaki dari pada naik motor. meskipun panas matahari sangat terik siang itu, tapi sebuah payung dengan motif hello kitty berwarna pink itu menyelamatkan warna kulit mereka.

Brolove; Daniel, Sejeong, Seongwoo✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang