6•Baby Yeolie

909 106 30
                                    

Voment jangan lupa. Nggak mau komen seenggaknya touch ikon gambar BINTANG.

Thanks.

Happy reading~

Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[G][M][K]









Senin itu hari sibuk. Awal minggu yang penuh pekerjaan. Entah pertemuan, rapat mingguan, atau apa pun itu yang berkaitan dengan kegiatan full day. Tapi Senin ini berbeda. Pria tampan bertatap hangat itu tampak santai. Kakinya melangkah keluar kantor kemudian mengendarai mobil.

Tidak lama dia sampai. Pria Lee parkir di sebuah butik. Senyumnya merekah begitu manis saat mendapat sapaan hangat dari pegawai. Siapa tidak mengenal pria Lee yang satu ini? Salah satu pria yang mampu membuat bos mereka takhluk.

"Senin yang sibuk,"

Nara menoleh dari berkas yang sedang dia bicaraka dengan Jisoo. Matanya memicing. "Lee-"

"Aku tahu kau rindu. Peluk?" kedua tangannya merentang lebar.

Tentu saja tidak menolak. Nara segera melemparkan diri setelah menyuruh Jisoo kembali bekerja. "Banyak yang ingin aku tanyakan padamu, Lee Donghae."

Donghae tertawa pelan. "Wah, sepertinya aku harus menyiapkan telingaku baik-baik. Apa bayaranku kali ini?"

Nara menjauh, mendongak menatap pria tampan-nya. "Apa pun."

"Hari ini kau sibuk?"

"Kalau sibuk aku tidak memintamu datang." gadis itu mencebik gemas.

Donghae balas terkekeh. "Okey, kencan denganku sehari?"

"Deal."

[G][M][K]

Jangan berpikir bahwa kencan selalu identik dengan wahana bermain, taman, bioskop, atau pusat perbelanjaan. Itu mungkin jika mereka pasangan muda –remaja. Donghae dan Nara tidak lagi dalam usia semacam itu meski tidak ada yang melarang jika mereka ingin melakukan hal tersebut.

Cafe adalah pilihan mereka. Duduk dan bicara ditemani makanan ringan atau cake serta segelas Americano. Ini adalah kencan ala mereka. Menghabiskan waktu bersama. Saling berbagi pikiran.

"Pekerjaanmu baik?" Nara memulai.

"Ya, seperti biasa. Jangan terlalu lelah dan kurangi konsumsi minuman berkafein ini, Nona Park." Donghae melirik minuman hitam di hadapan Nara.

"Sesekali tidak masalah."

Donghae menatap luar jendela. Memanjakan mata dengan pemandangan rerumputan hijau yang mengelilingi cafe. Dia tahu ada yang mengganggu Nara. "Kau bilang banyak hal yang ingin kau tanyakan."

Tidak langsung bicara, Nara memilih menghela napas sambil memfokuskan tatap pada isi gelasnya. "Apa kau tahu dia kembali?"

Segera Donghae melempar tatapnya. Bibirnya membuat celah, ingin bicara tapi tidak tahu apa yang harus dia lontarkan. "Siapa?" berpura bodoh adalah pilihannya.

One More Chance [SEQUEL OF SIMPLE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang