16•Min Yoonji

965 108 24
                                    

Voment jangan lupa. Nggak mau komen seenggaknya touch ikon gambar BINTANG.

Thanks.

Happy reading~














[G][M][K]

Menjadi seseorang yang perasa bukanlah hal yang buruk. Justru terkadang itu terlalu baik untuk orang-orang disekelilingmu. Kau bisa merasakan apa yang sedang mereka rasakan. Bahagia? Bersedih? Atau apa pun itu.

Namun terkadang hal itu juga tidak mengenakan. Ada kalanya menjadi perasa membuatmu mudah tersakiti. Menjadikanmu tampak lemah dimata orang lain. Menjadikanmu kesulitan untuk mulai bergaul dengan orang lain hanya karena terlalu segan. Atau terkadang membuatmu sedikit tersisih karena mudah tersinggung terhadap sesuatu.

Min Yoonji. Gadis itu hanyalah seorang gadis biasa. Gadis yang luluh pada cinta. Pada pria bernama Park Jimin. Pria yang berhasil meyakinkannya tentang rasa.

Yoonji bukan turunan keluarga dengan ekonomi kebawah juga bukan kalangan atas. Dia berkecukupan. Tinggal di Seoul seorang diri untuk memulai hidup mandirinya.

Semua keluarganya berada di Daegu. Orang tuanya disana bersama adik juga kakek-neneknya yang akan dia kunjungi setiap libur semester saat kuliah dulu. Sekarang hidupnya lebih tertata. Dulu dia hanya pegawai part time, tapi sekarang dia mengajar piano dan menjadi penulis freelance. Setidaknya uang yang dia dapat dari dua pekerjaan itu cukup untuk dibagi dengan keluarganya di Daegu juga untuk hidupnya sendiri di Seoul.

Dulu, awal pertemuannya dengan Jimin bukanlah hal yang bisa dia pikirkan. Bahkan dia tidak pernah membayangkan akan dicintai oleh pria kaya sepertinya. Yoonji bukan anti sosial, bukan juga introvert, hanya saja.. Dia sedikit pendiam. Tampak normal saja diluarnya tapi kalau sudah mengenal lebih jauh sosok Yoonji, dia akan memberikan perhatiannya sepenuh hati.

Yoonji bukan tipe gadis yang mudah mengungkapkan perasaan melalui kata, dia lebih pada tindakan untuk mengekspresikannya. Tapi terkadang jika dia sudah muak dengan sesuatu, dia hanya akan diam atau meledak dengan cara menangis.

Dia gadis yang baik meski terkesan dingin diluar. Mulutnya bahkan seolah tidak mengenal kata menolak jika itu sudah menyangkut orang-orang yang dia kasihi, meski itu mungkin membuatnya tidak nyaman tapi baginya membuat orang lain nyaman bersamanya adalah hal yang tidak bisa dia abaikan begitu saja.

Park Jimin. Ah, pria kaya itu. Pria tampan yang mencintai dirinya sejak masa kuliah beberapa tahun lalu. Sosok yang begitu sabar menghadapi semua usaha penolakannya. Seseorang yang begitu gigih meyakinkan dirinya untuk menerima cinta.

Sebenarnya gadis Min sudah hafal dengan tabiat kekasihnya. Keras kepala, egois, dan pendendam. Dia tidak mudah memaafkan terlebih jika itu menyangkut keluarganya. Yoonji begitu paham jika tindakan Jimin hanya semata-mata karena dia tidak ingin melihat keluarganya tersakiti, yang Yoonji tidak mengerti adalah ucapan Jimin beberapa saat lalu.

"Min Yoonji, kurasa kau terlalu jauh mencampuri kehidupanku."

Senyum mirisnya tersungging, ada binar luka dikedua kelereng jernihnya. Disaat seperti ini dia ingin sekali menjadi orang yang tidak peduli. Dia ingin melupakan tatapan tajam Jimin yang menyakitinya. Juga ucapan yang menegaskan bahwa dia bukanlah siapa-siapa bagi pria itu.

"Kau melanggar aturanmu sendiri, Min Yoonji." bisiknya pedih untuk dirinya sendiri.

Benar. Aturan. Sesuatu yang dia tanamkan pada hatinya agar tidak menyukai atau membenci secara berlebihan. Bukan dia egois, ini hanya untuk pertahanan diri. Melindungi hatinya agar tidak hancur jika ada yang mencoba mengacaukan.

One More Chance [SEQUEL OF SIMPLE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang