13•that bastard!

1.2K 119 10
                                    

Voment jangan lupa. Nggak mau komen seenggaknya touch ikon gambar BINTANG.

Thanks.

Happy reading~



















[G][M][K]



Mengerjap pelan adalah hal pertama yang Nara lakukan ketika bangun tidur. Lagi, dia melihat ke sekeliling dan menemukan tempat yang sama dengan apa yang dia temukan semalam.

Bedanya dia tidak sendirian, ada seseorang yang menemaninya tidur. Pria Lee-nya pulang. Benar-benar pulang.

Ini seperti dulu. Saat mereka masih baik-baik saja. Hyukjae yang menemaninya, yang memeluknya, yang menyayanginya.

"Pagi." pria itu berbisik parau di tengkuk Nara. Menggelitik gadis itu dan menghantarkan hangat ke seluruh tubuhnya.

Nara menggeliat dalam pelukan yang semakin mengerat. Bulu romanya meremang. "Pagi."

"Kurasa demammu sudah turun. Syukurlah." komentar Hyukjae setelah menyentuh kening Nara dengan telapak tangannya. "Hari ini tidak usah kemana-mana. Aku sudah mengirim pesan pada Naomi dan Jimin, dengan ponselmu tentu saja. Jadi jangan khawatir, mereka tidak akan mencarimu."

"Kenapa kau selalu bertindak seenaknya?" protes Nara tidak terima.

"Kau sedang sakit, Sayang. Diam dan jadilah anak baik. Okey?"

"Aku bukan balita!" Nara mendecak kesal. "Singkirkan tanganmu, aku butuh toilet."

Bukannya dilepas Hyukjae justru semakin menarik Nara mendekat. Hidungnya mengusal di tengkuk gadis cantik ini. "Beri aku morning kiss dan aku akan melepaskanmu."

"Kenapa kau jadi perhitungan begini?"

Hyukjae tertawa pelan. "Aku hanya memanfaatkan keadaan."

"Termasuk aku?"

"Itu berbeda. Kau bukan kumanfaatkan, tapi itu tugasmu."

"Aku bukan istrimu."

"Oh, jadi mau kuperistri? Aduh!" bibirnya mengaduh saat lengannya dicubit, tapi setelah itu tertawa pelan. "Hari ini habiskan waktu bersamaku, ya?"

"Kau tidak ke kantor?" Nara sedikit menengok kebelakang.

"Malas. Enak disini. Hangat."

Nara merasakan tekanan lembut diperutnya, pelukan Hyukjae kembali mengerat. "Manis sekali mulutmu? Dasar perayu! Cepat lepaskan, aku butuh toilet atau aku bisa mengompol disini!"

"Perlu kuantar?"

"Masih pagi, Lee. Otak mesummu itu perlu diupgrade!"

Hyukjae membiarkan Nara pergi ke toilet. Tubuhnya terlentang menatap langit-langit dengan senyum lebarnya. Dia bahagia. Sungguh.

Kedua tangannya mengusak kepalanya gemas. Bantal berakhir dalam pelukan. Sungguh, tingkah laku Hyukjae sangat konyol. Seperti orang yang baru saja masuk rumah sakit jiwa.

"Berhenti tersenyum semacam itu atau aku akan benar-benar mengirimmu ke rumah sakit jiwa."

Hyukjae menatap Nara yang bersedekap, pandangannya mengejek sekaligus jengah. "Apa rencanamu hari ini?" tanyanya sambil menyangga kepala dengan tangan.

"Membuat sarapan setelah itu mandi dan ke butik."

"Tidak ada yang menyuruhmu keluar dari sini." pria itu beranjak duduk. Menatap Nara tidak suka. Menyebalkannya, Nara hanya mengedikkan bahu tidak peduli dan benar-benar keluar dari kamar.


One More Chance [SEQUEL OF SIMPLE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang