24•Confess

1K 116 16
                                    


Voment jangan lupa. Nggak mau komen seenggaknya touch ikon gambar BINTANG.

Thanks.

Happy reading~










[G][M][K]






Berakhir menjengkelkan di jam enam lewat menit ke delapan. Meski sebenarnya Yoon Jeonghan nyaris ingin menggunduli rambutnya sendiri karena gemas. Kelakuan Presdir sekaligus kakak sepupunya benar-benar membuat pusing tujuh keliling.

Pria itu memang duduk tenang dimeja kerja, hanya saja setiap beberapa menit sekali akan menghubunginya. Kalau untuk urusan kerja mungkin Jeonghan akan maklum, tapi pria gila itu justru menyuruhnya membeli kopi. Membeli toppoki, lalu bibimbab, samgyetang, kimchi, yang lebih aneh minta dibawakan Nona Park.

Dalam otak Jeonghan, Hyukjae pasti sudah gila. Untuk apa menyuruhnya membeli semua itu tapi satu pun tidak ada yang dimakan.

Dua jam terakhir Hyukjae hanya duduk malas sambil menatap kaca jendela. Tampak frustasi sekali.

"Hyung, sudah jam pulang. Apa aku sudah boleh pergi?" Jeonghan bertanya.

"Ya, pulanglah. Hati-hati dan maaf hari ini sudah merepotkan. Dan, berikan makanan itu pada OB atau siapa pun terserah." jawab Hyukjae tanpa menatap.

Jeonghan mengerutkan kening, sedikit bingung dengan sikap Hyukjae hari ini. Sepertinya dia perlu menghubungi seseorang.

"Halo, Noona. Ini aku, Jeonghan." mulainya setelah keluar dari lift. Berjalan keluar lobi dan mulai mengoceh tentang keadaan Hyukjae. "Tolong, sepertinya dia stres berat. Dia masih di kantor sekarang sedangkan aku harus pulang. Aku serahkan padamu. Malam."

Jeonghan menyimpan ponsel. Tersenyum pada salah satu Bibi OB yang sedang membersihkan kaca. Lalu menghampirinya, berbasa-basi sebentar, kemudian menyerahkan semua makanan yang tadi dia belikan untuk Hyukjae sebelum pulang. Dia hanya berharap Nara segera datang menyelamatkan kewarasan Hyukjae.





[G][M][K]





Disini Nara berdiri. Ditengah ruang makan di dalam apartemennya. Saat dia menerima telpon dari Jeonghan yang memberitahukan keadaan Hyukjae, dia baru saja sampai.

Hela napas begitu dalam, menatap meja makan yang isinya tidak tersentuh. Kopi utuh dan semua sarapan tidak ada yang dimakan. Dan beralih pada gulungan kertas lusuh dilantai. Post it-nya.

"Kenapa lagi sekarang?"

Beralih masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh, tapi sebelum itu dia mengirim pesan agar Hyukjae segera pulang. Dia malas bicara. Takut hatinya sakit jika respon yang diterima tidak sesuai ekspektasi.

Lewat satu jam lima belas menit. Nara menunggu selama itu untuk kepulangan Hyukjae.

"Mandi setelah itu makan malam. Bajunya sudah kusiapkan." Nara menyerobot tas kerja dan membantu melepas jas. Berjalan masuk ke kamar lalu kembali keluar.

Hyukjae masih sedikit jengkel, tapi melihat sikap dingin Nara membuatnya berpikir dua kali untuk mendebat.

Hanya lima belas menit yang Hyukjae butuhkan untuk membersihkan tubuh. Nara sedang duduk diruang tengah ketika dia keluar mencari gadis itu.

One More Chance [SEQUEL OF SIMPLE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang