15•Cola

1.5K 106 13
                                    

Voment jangan lupa. Nggak mau komen seenggaknya touch ikon gambar BINTANG.

Thanks.

Happy reading~

















[G][M][K]



"Selamat pagi, Noona!" Seungchol adalah orang pertama yang menyapa Nara pagi itu. "Wah, sepertinya sekarang kau benar-benar memiliki tunangan ya?"

Nara hanya tersenyum. Melirik tangannya yang saling menggenggam hangat dengan Hyukjae. "Kenapa? Kau iri?"

Hyukjae mendecak. Menjitak kepala Nara pelan. "Cepat selesaikan urusanmu. Aku juga punya urusan."

Nara meringis, balas memukul dada Hyukjae. "Kau ada urusan apa?"

Dan seketika Seungchol tersisih. Ditinggalkan begitu saja oleh sepasang tunangan itu.

"Ada sedikit pekerjaan." pria itu menjawab asal.

"Kau bilang hari ini kau tidak bekerja?"

"Aku tidak mengakatan tidak mengurus pekerjaan 'kan?" tautan tangan itu terlepas. Hyukjae mendorong Nara agar segera menyelesaikan urusannya. Sedang dia sendiri sibuk dengan ponsel untuk menghubungi Jeonghan.

Nara pasrah saja. Dia masuk ke ruang kerjanya dan membiarkan Hyukjae menunggu di depan pintu. Dia meninggalkan beberapa catatan lalu menempelkannya di dinding khusus pesan. Lalu membawa buku sketsa dan keluar setelah memastikan semuanya beres.

"Ya, kau urus semua itu. Aku semalam sudah menghubungi Heechul Hyung. Terimakasih." ponselnya disimpan lalu beralih menatap Nara yang berdiri di hadapannya. "Sudah?"

Gadis itu mengangguk dua kali, lalu kembali menautkan jari mereka. Berjalan keluar butik dengan bisik-bisik semua orang. Entah iri entah memuji, atau dua-duanya.

"Kemana Naomi?"

"Tidak tahu. Dia minta libur dua hari sejak kemarin."

"Kau mau mampir?"

"Cafe sebentar? Aku ingin kopi."

"Aku tidak menawarkan yang satu itu." kemudian Hyukjae mendorong tubuh Nara agar masuk ke dalam mobil.

"Separuhnya untukmu, bagaimana?" tanya Nara setelah diam sebentar dan Hyukjae mulai menjalankan mobil.

"Aku sedang tidak ingin. Lupakan saja, kau memiliki banyak susu vanila di apartemen."

Bibir ranum itu cemberut. "Kenapa kau penuh aturan sih?"

Kedua bahu sang pria mengedik santai. "Kalau tidak mau ya jangan bertunangan denganku. Aku memiliki aturan yang paling simpel sebagai pasangan, kalau kau mau tahu. Turuti aturanku maka aku akan menuruti permintaanmu."

"Kenapa begitu? Kau tidak ikhlas bertunangan denganku lagi?"

Hyukjae tidak menjawab. Memilih diam agar dia tidak ikut emosi. Matanya hanya melirik Nara yang bersedekap sambil menatap keluar jendela.

Ini konyol. Sungguh. Hanya karena kopi mereka harus bertengkar?


Oh, Tuhan, kuatkan Lee Hyukjae.


Bahkan ketika sampai di latar parkir apartemen Hyukjae masih didiamkan. Gadis itu keluar mobil dan melenggang meninggalkannya. Pria itu menghela napas, mengambil koper sang tunangan.

One More Chance [SEQUEL OF SIMPLE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang