2. Raka Mahendra

17K 1.1K 29
                                    

My Husband Is Student

(Beri ⭐⭐⭐ cerita ini yah 🙆)

📓📓📓

Laki-laki yang masih berseragam putih abu-abu itu kini sedang nongkrong diwarung kopi bersama teman-teman laki-lakinya.

Yang seharusnya mereka masih didalam kelas dan mengikuti pelajaran yang sedang dijelaskan oleh para guru. Tapi Raka dan kawan-kawannya sekarang nongkrong membolos dan cekikikan dan bercanda bergurau bersama.

Bahkan kemarin pun sama, Raka dan kawan-kawan bolos seperti hari ini juga,

"Hey Raka." Raka menoleh pada suara yang memanggilnya, "kemarin kamu tidak ganti rugikan? Kamu sih ngebut-ngebut segala sampe nabrak motor jadinya kan." kata Dio teman sekelas Raka.

"Tidak koq Dio, mbak-mbak kemarin sangat baik, sampe memaafin aku dan tidak ganti rugi, padahal aku tau dimotornya ada yang rusak, tapi dia bilangnya tidak apa-apa tidak ada yang rusak, gitu." kata Raka dengan menjelaskan kejadian kemarin sore.

"Itu sih dia kasihan sama kamu Ka, kamu kan mohon memelas minta maaf dan mungkin juga dia berpikir kalo minta ganti rugi, kamu kan masih anak SMA, bisa jadi kamu kere gak punya duit, hahaha." kata Riki dan tertawa karena mencemooh Raka.

"Sialan kamu, Rik." kata Raka dengan menempelengkan kepala Riki.

"Hey, aku bilang kan jangan panggil aku Rik, emangnya aku binatang apa, panggil aku nama lengkapnya, jangan Rik doank tapi RI.KI, Raka Mahendra." sunggut Riki dan menajamkan kata Riki.

Raka dan Dio hanya ketawa, sudah kebiasan mereka bertiga berbuat konyol dan tingkah nakal bersama-sama. Bahkan mereka bersahabat sejak SMP tapi berbeda dengan Dio. Raka mengenalnya sejak mereka duduk dibangku SD.

Mereka sepakat bersahabat hingga kini, Raka mulai bandel sejak ayahnya meninggal dunia akibat kecelakaan. Pada saat kecelakaan Raka masih kelas 5SD. Karena itu Raka menjadi bandel karena tidak adanya sosok ayah yang harus dia contoh jadi panutannya.

Meski bundanya hanya pegawai kantor biasa, tapi bundanya selalu menyayangi Raka tanpa kurang kasih sayangnya.

Waktu Raka masih SD, bundanya banyak yang ingin melamarnya, tapi bunda menolak karena bundanya ingin mengurus Raka sendiri, tanpa harus nanti kelak Raka punya saudara tiri dan akan membuat perbedaan kasih sayang terhadap Raka.

Tapi bukan itu alasannya melainkan bunda Raya masih mencintai ayah Raka hingga kini. Raka bersyukur punya bunda yang menyayanginya dengan tulus.

Raka juga bersyukur berkat benih dari ayahnya, wajah dan postur tubuhnya sangat berbeda dari laki-laki pada umumnya. Ayah Raka adalah keturunan Jerman-Indonesia dan bundanya asli Jawa-Sunda. Jadi Raka punya wajah yang cukup unik dan tampan, darahnya pun blasteran Jerman-Indonesia-Jawa-Sunda yang lokal. Tingginya pun cukup tinggi 178 cm.

Wajah Raka bisa berubah-ubah, kadang terlihat cute kalau sedang merayu. Dan bisa sangat mengerikan jika dia marah. Kamarin pun Raka merajuk pada perempuan yang ditabrak motornya dengan tatapan yang sangat menyentuh. Buktinya berhasil, Raka tak mengganti rugi motor yang ia tabrak.

Raka juga punya jiwa sosial yang tinggi, meski Raka kekurangan uang tapi disisi lain hatinya ia sering membantu anak-anak yang membutuhkan tapi tanpa ditunjukan pada siapapun termasuk bundanya sendiri.

"Hoy." Raka terjingkrat kaget karena tepukan Dio pada punggungnya, "kamu melamun Ka? Ada apa?" tanya Dio dengan penasaran.

"Ah tidak ada, aku hanya memikirkan nanti buat pindahan rumah baru, bunda sudah baru bisa beli rumah sendiri, dan dikawasan komplek menengah atas disebrang sono, Dio." kata Raka dengan muram.

"Bagus donk, itu berati kamu tidak tinggal sama bibimu lagi, dan kamu juga tidak bertemu lagi dengan mbak Lusy yang cerewet itu, iya kan Rik." kata Dio bijak.

Riki pasrah saja, karena namanya selalu dipanggil setengahnya saja. Rikipun mengangguk.

"Tapi kenapa kamu murung gitu Ka, harusnya kamu seneng donk, punya rumah baru." kata Riki dengan serius.

"Bener apa kata Riki, Ka. Harusnya kamu seneng." ucap Dio membenarkan Riki.

"Ia, harusnya aku seneng, tapi bunda tak memberitahuku apa-apa. Bahkan rumah yang dikomplek itu kan cukup mahal, dari mana coba uangnya, penghasilan bunda tak cukup tau Dio, Riki, apa lagi buat membeli rumah. Aku hanya bingung ajah, dan masih banyak pertanyaan buat bundaku." tutur Raka pada kawan-kawannya.

"Sudah, jangan pikirkan. Mending kita jalan-jalan yuk." kata Riki tiba-tiba.

"Ayo!" Dio menyahut "eh Ka, bukannya dia itu perempuan yang kemarin kamu tabrak motornya yah, lagi ngapain dia, yah?" ucap Dio tiba-tiba.

Raka yang mendengar ucapan Dio, menengok dan mengeryitkan keningnya.

"Mbak ituu.." gumam Raka pelan.

📓📓📓

Sekian

(Cerita ini aku akan buat simple dan ringan yah, tidak ada neko-neko yang berat-berat, tapi aku akan menceritakan kehidupan dari pemain utama, aku akan buat dengan kehadiran orang-orang ketiga dan keempat, buat pemanis rasa dalam cerita, semoga reader suka dan kasih cerita ini bintang, ok makasih ✌)

Kritik dan Saran yah
Terima Kasih
.
.
.
Jangan lupa Vote & Comment

Salam Hangat

(Wanda Niel)

My Husband Is Student [Series #1]✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang