11-Love Saver

50 12 10
                                    

Aca POV

Pagi sekali, aku sudah terbangun lalu mendapati dirumah tidak ada orang. Entah kemana semua orang hari ini.

Aku menelfon April dan menyuruhnya untuk datang kerumahku saat ini juga. April menyanggupi hal itu karena ia juga sedang bosan.

Setelah hampir satu jam, April akhirnya tiba dirumahku. Ya, kalian harus tau, seorang April sangat lama bila bersiap-siap.

"Tumben lo udah mandi." ejek April.

"Emang gue males mandi apa?!" jawabku.

"Mau ngapain nih? Ramein gitu! Panggil Daren sama Farrel gih!"

"Udah gue ajak, bentar lagi juga dateng."

"Goodgirl!" ungkap April.

Tak berapa lama, Daren dan Farrel datang. Aku keluar dari kamar untuk membukakan pintu dan April tetap berada di dalam kamar.

"Mana April, Ca? Dia disini kan?" tanya Daren setelah aku membukakan pintu.

"Ada tuh, dikamar." balasku, lalu Daren masuk dan menemui April.

"Pagi!!" ungkap Farrel sambil memegang pipiku.

"Farrel, ini masih pagi!"

"Iya masih pagi, terus?"

"Yaa, terusss.." ucapku sambil melihat sekeliling.

"Ya terus apa, Aca." tanyanya lagi sambil mendekatkan wajahnya dengan wajahku.

"Yaa, gatauuu." balasku sambil melepaskan tangannya lalu berlari ke kamar.

"Caa, jangan ke kamar! Ada Daren sama April tuh." pekik Farrel.

Mendengar hal itu aku menghentikan langkahku tepat di depan pintu. Pintu kamarku sedikit terbuka, bisa saja untuk melihat Daren dan April didalamnya.

"Jangan." bisik Farrel tepat dibelakangku.

"Kenapa?"

"Nanti ganggu."

"Emang mereka ngapain?"

"Menurut lo ngapain?"

"Jadi negatif gue nih."

"Ngga, liat aja deh kalo gitu."

Aku membuka pintu kamarku dan...

Ternyata mereka berdua sedang bermain video game dengan sangat asik dan bahkan tidak menyadari keberadaanku dan Farrel.

"Udah gue bilang, jangan. Nanti ganggu."

"Ih Farrel, yakan gue gatau. Orang baru pacaran mah bebas yakan."

"Iya, kalo elo pacaran sama gue, mau ngga? Biar bebas juga."

Farrel jangan main main dong, bisa gila gue:(

"M-maksudnya?" balasku pura-pura tidak mengerti akan perkataannya.

"Ah, forget it!" ungkapnya sambil menghembus nafas panjang.

"Yahh Farrel. Seriusaannn dong!" balasku sambil menunjukkan wajah kesal padanya.

"Oo, jadi Aca mau yang seriusan?"

Aku tak membalas perkataannya. Aku hanya melihatnya lalu membuang pandanganku jauh jauh.

"Lo suka bangett ngambek, dasarr!!" ucap Farrel yang membuatku semakin kesal.

"Tau ah, mending sama Daren-April gue!!" balasku.

Aku melangkahkan kakiku masuk kedalam kamar dan menutup pintunya kuat-kuat. Daren dan April sontak terkaget lalu melihat kepadaku.

My Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang